Siasat Amr bin Ash Membuat Pasukan Romawi Kalah Telak dalam Pertempuran Ain Syams

Sabtu, 29 Juni 2024 - 05:50 WIB
loading...
Siasat Amr bin Ash Membuat Pasukan Romawi Kalah Telak dalam Pertempuran Ain Syams
Pertempuran Ain Syams sangat sengit. Pasukan muslim di bawah pimpinan Amr bin Ash memenangkan perang ini. Pasukan Romawi banyak yang tewas . Ilustrasi: Ist
A A A
Ain Syam adalah sebuah kota satelit di timur laut Kairo, Mesir . Pasukan muslim di bawah komando Amr bin Ash bermarkas di Heliopolis yang kini masuk wilayah Ain Syam pada saat penaklukkan Mesir di era Khalifah Umar bin Khattab . Di sinilah pertempuran sengit antara pasukan Muslim dan Romawi terjadi.

Hal tersebut diceritakan Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul "Al-Faruq Umar" dan diterjemahkan Ali Audah menjadi "Umar bin Khattab, Sebuah teladan mendalam tentang pertumbuhan Islam dan Kedaulatannya masa itu" (PT Pustaka Litera AntarNusa, 2000).

Dikisahkan, pagi-pagi sekali pasukan Romawi telah keluar dari benteng Babilon dan pergi ke sekitar biara-biara dan kebun-kebun yang mengelilingi benteng itu dari timur laut.



Sementara mereka maju menuju Ain Syams terbetik berita bahwa Amr dan pasukannya telah pula menyusur dari sana hendak menyongsong mereka.

Karena gembiranya mereka menganggap benteng lawan mereka itu, dan mereka yakin pula bahwa kemenangan akan berada di pihak mereka. Mereka saling berjanji akan bertempur sampai mati.

Tak ragu lagi mereka bahwa jika hari itu mereka tidak memperoleh kemenangan, istana mereka akan hancur dan kekuasaan mereka akan habis di negeri yang kaya dan subur ini.

Setelah kedua pihak berhadap-hadapan, maka pecahlah pertempuran hebat, mereka berbaur berkelindan hingga mencapai puncaknya, masing-masing tak mau berpisah sebelum dipisahkan oleh perang.

Sementara mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba muncul satu regu yang bersembunyi di gua Banu Wa'il, meluncur turun dari bukit dan menghujani barisan belakang pasukan Romawi dengan pukulan yang sangat menentukan.

Pihak Romawi sendiri tidak tahu adanya muslihat itu. Akibatnya, bencana ini membuat mereka panik dan ketakutan, barisan mereka porak-poranda dan mundur ke bagian kiri arah ke Umm Dunain.



Ketika itu juga keluar pula dari tempat persembunyian yang sebuah lagi dan menghujani mereka dengan pukulan-pukulan mematikan. Terbayang oleh mereka bahwa setelah ketiga angkatan bersenjata Arab itu menggempur mereka dari jurusan yang berbeda-beda, sudah tak ada harapan lagi mereka akan dapat mengadakan perlawanan.

Kesatuan pasukan Romawi menjadi cerai-berai, kebanyakan mereka melarikan diri mencari selamat dari hantaman pedang. Sebagian mereka yang lari itu sudah ada yang sampai ke benteng dan berlindung di sana, dan sebagian lagi karena ketakutan terjun ke sungai dan tinggal dalam kapal-kapal mencari selamat dengan perlindungan air, hingga mencapai benteng itu dari belakang.

Jumlah mereka yang tewas dalam pertempuran itu dan yang lari tak terhitung banyaknya. Pasukan Muslimin melihat ketakutan yang dialami musuh, mereka berbelok ke benteng Umm Dunain dan menguasainya sekali lagi.

Dengan demikian pasukan Muslimin telah mendapat kemenangan gemilang dalam pertempuran ini, yang oleh kalangan sejarawan disebut "Pertempuran Ain Syams." Mereka telah dapat menjejakkan kaki di tepi Sungai Nil itu, dan melihat seluruh Mesir sudah akan berada di tangan mereka.



Betapa tidak melihatnya sudah akan berada dalam genggaman mereka sesudah diketahui bahwa mereka yang lari berlindung ke dalam benteng Babilon itu tak lama kemudian ketika mendengar pasukan Romawi sudah hancur, mereka lari lagi dari tempat perlindungannya ke kapal dan pergi dalam ketakutan ke arah barat Nil hingga mencapai benteng Naqiyus di utara Memphis.

Kendati masih ada gudang senjata yang cukup kuat yang dapat diandalkan untuk mempertahankan benteng itu, namun kemenangan Muslimin ini telah menggoreskan ketakutan di hati mereka semua, sehingga mereka yakin sekali bahwa tak boleh tidak kemenangan akan berada di pihak lawan.

Tindakan Amr setelah pertempuran itu membuat orang makin percaya mengenai hal ini. Ia pergi ke sebuah kota di Mesir dan menguasainya tanpa pertempuran.

(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 4.8010 seconds (0.1#10.140)
pixels