3 Faktor Kemenangan Reconquista dan Keruntuhan Kekhalifahan Cordoba
loading...
A
A
A
Empat kerajaan tersebut juga dibantu oleh Kerajaan Leon, Kerajaan Prancis, dan pasukan Salib yang dikirim oleh Paus Inosentius III di Roma.
Persatuan kerajaan-kerajaan tersebut melawan Islam yang diwakili oleh Kekhalifahan Muwahhidun yang telah berhasil mengalahkan Dinasti Murabithun.
Kekhalifahan Muwahhidun juga berasal dari Maghrib dan sama-sama mempunyai latar belakang Suku Berber. Dinasti Murabithun dari Berber Shanhajah, sedangkan Dinasti Muwahhidun dari Berber Masmudah. Kekhalifahan Muwahhidun menggantikan pemerintahan Dinasti Murabithun setelah berhasil merebut Marakesy yang menjadi pusat pemerintahan Dinasti Murabithun.
Pada tahun-tahun berikutnya Islam lebih banyak mengalami kekalahan hingga Kekhalifahan Muwahhidun terusir dari Andalusia hanya 36 tahun sejak kekalahannya dalam Pertempuran Las Navas de Tolosa.
Pada tahun 1248 Ferdinand III, raja dari Castilla, mengalahkan Kekhalifahan Muwahhidun dan merebut Sevilla, sekaligus mengusir Muwahhidun dari Semenanjung Iberia ke Maroko.
Kekalahan Kekhalifahan Muwahhidun menjadikan Islam tidak mempunyai pelindung lagi di Andalusia, dan sejak itu Islam menjadi bangsa minoritas dan membayar pajak kepada kerajaan Kristen di Semenanjung Iberia.
Pemerintahan Islam hanya tersisa satu dinasti, yaitu Emirat Granada yang dapat bertahan hingga tahun 1492.
Ketiga, suksesnya Reconquista adalah karena kepausan di Roma mempunyai kekuasaan di atas kerajaan-kerajaan di seluruh Eropa.
Ditinjau dari segi militer atau luas wilayah, memang Kepausan di Roma bukan tandingan Kerajaan Prancis, Inggris, maupun Kerajaan Suci Roma.
Akan tetapi Kepausan di Roma mempunyai keistimewaan, yaitu selain sebagai pemimpin agama Katolik, Kepausan Roma juga mempunyai kewenangan untuk mengelola pemerintahan di Italia selatan atau juga masuk dalam wilayah Kerajaan Suci Roma.
Seluruh kerajaan di Eropa yang menganut Katolik , terutama wilayah barat, membuat Kepausan di Roma sangat dihormati.
Adanya Perang Salib di Timur membuat peran Kepausan Roma tidak hanya sacral, namun juga tampil sebagai kekuatan pemersatu kerajaan-kerajaan Katolik di Eropa.
Kepausan Roma juga terlibat dalam kemenangan Reconquista selama Pertempuran Las Navas de Tolosa pada tahun 1212, Pertempuran Lisbon tahun 1147, dan Pertempuran Tortosa tahun 1148—yang kedua pertempuran tersebut menjadi bagian Perang Salib II yang terjadi serentak dengan Perang Salib di Timur Tengah .
Persatuan kerajaan-kerajaan tersebut melawan Islam yang diwakili oleh Kekhalifahan Muwahhidun yang telah berhasil mengalahkan Dinasti Murabithun.
Kekhalifahan Muwahhidun juga berasal dari Maghrib dan sama-sama mempunyai latar belakang Suku Berber. Dinasti Murabithun dari Berber Shanhajah, sedangkan Dinasti Muwahhidun dari Berber Masmudah. Kekhalifahan Muwahhidun menggantikan pemerintahan Dinasti Murabithun setelah berhasil merebut Marakesy yang menjadi pusat pemerintahan Dinasti Murabithun.
Pada tahun-tahun berikutnya Islam lebih banyak mengalami kekalahan hingga Kekhalifahan Muwahhidun terusir dari Andalusia hanya 36 tahun sejak kekalahannya dalam Pertempuran Las Navas de Tolosa.
Pada tahun 1248 Ferdinand III, raja dari Castilla, mengalahkan Kekhalifahan Muwahhidun dan merebut Sevilla, sekaligus mengusir Muwahhidun dari Semenanjung Iberia ke Maroko.
Kekalahan Kekhalifahan Muwahhidun menjadikan Islam tidak mempunyai pelindung lagi di Andalusia, dan sejak itu Islam menjadi bangsa minoritas dan membayar pajak kepada kerajaan Kristen di Semenanjung Iberia.
Pemerintahan Islam hanya tersisa satu dinasti, yaitu Emirat Granada yang dapat bertahan hingga tahun 1492.
Ketiga, suksesnya Reconquista adalah karena kepausan di Roma mempunyai kekuasaan di atas kerajaan-kerajaan di seluruh Eropa.
Ditinjau dari segi militer atau luas wilayah, memang Kepausan di Roma bukan tandingan Kerajaan Prancis, Inggris, maupun Kerajaan Suci Roma.
Akan tetapi Kepausan di Roma mempunyai keistimewaan, yaitu selain sebagai pemimpin agama Katolik, Kepausan Roma juga mempunyai kewenangan untuk mengelola pemerintahan di Italia selatan atau juga masuk dalam wilayah Kerajaan Suci Roma.
Seluruh kerajaan di Eropa yang menganut Katolik , terutama wilayah barat, membuat Kepausan di Roma sangat dihormati.
Adanya Perang Salib di Timur membuat peran Kepausan Roma tidak hanya sacral, namun juga tampil sebagai kekuatan pemersatu kerajaan-kerajaan Katolik di Eropa.
Kepausan Roma juga terlibat dalam kemenangan Reconquista selama Pertempuran Las Navas de Tolosa pada tahun 1212, Pertempuran Lisbon tahun 1147, dan Pertempuran Tortosa tahun 1148—yang kedua pertempuran tersebut menjadi bagian Perang Salib II yang terjadi serentak dengan Perang Salib di Timur Tengah .
(mhy)