Hal-hal yang Dilalaikan Kaum Perempuan
loading...
A
A
A
Setiap perempuan muslimah harusnya menyadari bahwa apa yang Allah Ta'ala wajibkan atas dirinya berupa tugas atau amalan-amalan ibadah dan ketaatan dalam islam, semuanya merupakan bentuk keistimewaan yang dikhususkan Allah atasnya.
Dengan keistimewaannya itu, perempuan hakikatnya diberikan kedudukan tinggi dan dimuliakan. Karenanya, muslimah harus senantiasa mencari tahu apa apa saja yang boleh dilakukan, dan apa apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh muslimah. Sekecil apapun itu, ketaatan harus tetap dijalankan.
(Baca juga : Parameter Berhias Kaum Suami )
Dari beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk perempuan itu, ternyata masih ada hal-hal kecil yang seringkali lalai atau diabaikan. Dikutip dari laman dakwah Ustadz Aris Munandar, inilah hal-hal kecil yang sering dilalaikan oleh seorang perempuan muslimah:
1. Mewarnai kuku dengan pacar
Dalilnya berdasarkan hadis dari Aisyah radhiyallahu'anha ia berkata :
“Ada seorang perempuan menyodorkan sebuah surat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari balik tirai. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menarik tangan beliau sambil berkata, ‘Aku tidak tahu apakah ini tangan laki-laki ataukah tangan perempuan’. Perempuan tersebut menjawab, ‘Bahkan tangan perempuan’. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika engkau memang perempuan tentu engkau akan mewarnai kukumu” yaitu dengan pacar." (HR Abu Daud no 4166, dinilai hasan oleh al Albani).
(Baca juga : Haruskah Suami Berdandan untuk Istri? )
Sayangnya, sunnah ini sudah banyak ditinggalkan kaum muslimah. Mereka malah mengganti pacar ini dengan mewarnai kuku yang panjang dengan kuteks, mirip sudah dengan perempuan-perempuan kafir.
2. Memanjangkan ujung kain
Ini adalah suatu sunnah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan oleh banyak muslimah bahkan meski sudah bertahun-tahun komitmen dengan jilbab.
Perhatikan hadis ini :
عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ أَبِى عُبَيْدٍ أَنَّهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّ أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- حِينَ ذَكَرَ الإِزَارَ فَالْمَرْأَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ « تُرْخِى شِبْرًا ». قَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ إِذًا يَنْكَشِفُ عَنْهَا. قَالَ « فَذِرَاعًا لاَ تَزِيدُ عَلَيْهِ ».
Dari Shafiyah binti Abu Ubaid, beliau bercerita bahwa Ummi Salamah, istri Nabi berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau membicarakan larangan isbal (celana di bawah mata kaki, ed) bagi laki-laki, “Bagaimana dengan perempuan, wahai Rasulullah?”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaknya perempuan memanjangkan ujung kainnya sebanyak sejengkal (dari mata kaki)”. Ummu Salamah berkata, “Jika demikian, ada bagian tubuh perempuan yang masih mungkin untuk tersingkap”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika demikian, ditambahkan satu hasta (dua jengkal)-dari mata kaki-tapi tidak boleh lebih dari itu” (HR Abu Daud no 4117, dinilai shahih oleh al Albani).
(Baca juga : Hati-hati, Tanpa Izin Suami Amalan Sunnah Bisa Menjadi Dosa )
3. Betah di rumah
Di antara yang diteladankan oleh para perempuan salaf yang saleha adalah betah berada di rumah dan bersungguh-sungguh menghindari laki-laki serta tidak keluar rumah kecuali ada kebutuhan yang mendesak. Hal ini dengan tujuan untuk menyelamatkan masyarakat dari godaan wanita yang merupakan godaan terbesar bagi laki-laki.
Allah Ta'ala berfirman :
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
Yang artinya, “Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu” (QS al Ahzab:33).
Dengan keistimewaannya itu, perempuan hakikatnya diberikan kedudukan tinggi dan dimuliakan. Karenanya, muslimah harus senantiasa mencari tahu apa apa saja yang boleh dilakukan, dan apa apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh muslimah. Sekecil apapun itu, ketaatan harus tetap dijalankan.
(Baca juga : Parameter Berhias Kaum Suami )
Dari beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk perempuan itu, ternyata masih ada hal-hal kecil yang seringkali lalai atau diabaikan. Dikutip dari laman dakwah Ustadz Aris Munandar, inilah hal-hal kecil yang sering dilalaikan oleh seorang perempuan muslimah:
1. Mewarnai kuku dengan pacar
Dalilnya berdasarkan hadis dari Aisyah radhiyallahu'anha ia berkata :
“Ada seorang perempuan menyodorkan sebuah surat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari balik tirai. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menarik tangan beliau sambil berkata, ‘Aku tidak tahu apakah ini tangan laki-laki ataukah tangan perempuan’. Perempuan tersebut menjawab, ‘Bahkan tangan perempuan’. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika engkau memang perempuan tentu engkau akan mewarnai kukumu” yaitu dengan pacar." (HR Abu Daud no 4166, dinilai hasan oleh al Albani).
(Baca juga : Haruskah Suami Berdandan untuk Istri? )
Sayangnya, sunnah ini sudah banyak ditinggalkan kaum muslimah. Mereka malah mengganti pacar ini dengan mewarnai kuku yang panjang dengan kuteks, mirip sudah dengan perempuan-perempuan kafir.
2. Memanjangkan ujung kain
Ini adalah suatu sunnah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan oleh banyak muslimah bahkan meski sudah bertahun-tahun komitmen dengan jilbab.
Perhatikan hadis ini :
عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ أَبِى عُبَيْدٍ أَنَّهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّ أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- حِينَ ذَكَرَ الإِزَارَ فَالْمَرْأَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ « تُرْخِى شِبْرًا ». قَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ إِذًا يَنْكَشِفُ عَنْهَا. قَالَ « فَذِرَاعًا لاَ تَزِيدُ عَلَيْهِ ».
Dari Shafiyah binti Abu Ubaid, beliau bercerita bahwa Ummi Salamah, istri Nabi berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau membicarakan larangan isbal (celana di bawah mata kaki, ed) bagi laki-laki, “Bagaimana dengan perempuan, wahai Rasulullah?”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaknya perempuan memanjangkan ujung kainnya sebanyak sejengkal (dari mata kaki)”. Ummu Salamah berkata, “Jika demikian, ada bagian tubuh perempuan yang masih mungkin untuk tersingkap”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika demikian, ditambahkan satu hasta (dua jengkal)-dari mata kaki-tapi tidak boleh lebih dari itu” (HR Abu Daud no 4117, dinilai shahih oleh al Albani).
(Baca juga : Hati-hati, Tanpa Izin Suami Amalan Sunnah Bisa Menjadi Dosa )
3. Betah di rumah
Di antara yang diteladankan oleh para perempuan salaf yang saleha adalah betah berada di rumah dan bersungguh-sungguh menghindari laki-laki serta tidak keluar rumah kecuali ada kebutuhan yang mendesak. Hal ini dengan tujuan untuk menyelamatkan masyarakat dari godaan wanita yang merupakan godaan terbesar bagi laki-laki.
Allah Ta'ala berfirman :
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
Yang artinya, “Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu” (QS al Ahzab:33).