Kisah Bathil? Ketika Mimpi Dijadikan Landasan Hukum Syar’i

Rabu, 10 Maret 2021 - 07:49 WIB
loading...
A A A
Alangkah indahnya ucapan Imam Malik: “Tidak baik umat ini kecuali dengan apa yang membuat generasi pertama menjadi baik”.

Dan tidak sampai kepadaku dari generasi pertama bahwa mereka melakukan hal itu. Lantas bagaimana orang seperti imam ini –yakni al-’Utbi- mensyari’atkan suatu agama yang tidak dinukil dari seorangpun dari salaf shalih, dan memerintahkan kepada umat untuk meminta do’a, syafa’at dan istighfar setelah matinya para Nabi dan orang-orang shalih di sisi kuburan mereka, sedangkan hal itu tidak pernah dilakukan oleh seorangpun dari salaf shalih? (Lihat Majmu’ Fatawa, Ibnu Taimiyyah 1/241. Lihat pula Iqtidho’ Shirathil Mustaqim 2/762).

3. Kisah ini adalah bathil dan tidak shahih, karena pelaku kisah adalah orang yang majhul (tidak dikenal), demikian juga para perawinya adalah orang-orang yang tak dikenal. Dan tidak mungkin kisah seperti ini shahih.

4. Ini hanyalah mimpi yang tidak bisa dijadikan sebagai landasan hukum syar’i. Sungguh sangat mengherankan mereka berpegang kepada kisah seorang Arab badui dan meninggalkan para ulama salaf. Apakah mereka berkeyakinan bahwa orang arab badui ini lebih berilmu tentang agama daripada Abu Bakar, Umar dan seluruh para sahabat yang tidak melakukan perbuatan ini?

Wallahu'alam


(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3256 seconds (0.1#10.140)