Pengadilan Hurmuzan: Ketika Umar bin Khattab Tidur di Emperen Masjid

Rabu, 14 Juli 2021 - 05:00 WIB
loading...
A A A
Betapa terkejutnya Hurmuzan, lalu dia berkata, “Umar? Lalu mana penjaga dan pengawalnya?”

Mughirah menjawab, “Beliau tidak memiliki pengawal ataupun penjaga.”

Dia berkata, “Kalau begitu, pasti dia nabi.”

Mughirah berkata, “Bukan, tak ada nabi setelah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya saja tingkah lakunya memang seperti nabi.”

Orang-orang makin padat berdatangan dan suara-suara yang ditimbulkan semakin keras. Umar radhiyallahu ‘anhu terbangun dari tidurnya dan heran melihat orang telah ramai berkerumun. Beliau juga melihat seseorang yang mengenakan pakaian kebesaran, dengan mahkota di kepala dan tongkat bertabur permata indah di tangan.

Umar beralih menatap wajah Ahnaf lalu berkata, “Diakah Hurmuzan.”

Ahnaf menjawabnya, “Benar, wahai Amirul Mukminin.”

Umar kembali mengamati pakaian dan sutera gemerlapan yang dikenakan oleh pemimpin Persia tersebut kemudian memalingkan muka sambil bergumam, “Aku berlindung kepada Allah dari api neraka dan dari dunia ini. Terpujilah Allah yang telah menundukkan orang ini dan orang-orang semacamnya untuk Islam.”

Kemudian beliau berkata, “Wahai kaum muslimin. Pegang teguhlah agama ini dan ikutilah petunjuk Nabi kalian yang bijaksana. Jangan sekali-kali Anda terpesona oleh dunia, karena dunia itu menggiurkan.”

Selanjutnya, Ahnaf bin Qais mengutarakan kabar gembira tentang kemenangannya. Ahnaf berkata, “Wahai Amirul Mukminin, Hurmuzan telah menyerahkan diri kepada kita dengan syarat akan menerima ketetapan Anda atas dirisnya. Silakan Anda berbicara sendiri kepadanya jika Anda berkenan.”

Umar berkata, “Aku tak sudi berbicara dengannya sebelum kalian melepas pakaian kemegahan dan kesombongan itu.”

Merekapun melucuti semua kemewahan yang dipakai Hurmuzan kemudian memberinya gamis untuk menutupi auratnya.

Sesudah itu Umar menjumpainya dan berkata, “Bagaimana akibat penghianatan dan ingkar janjimu?”



Dengan menunduk penuh kehinaan Hurmuzan menjawab, “Wahai Umar, pada masa jahiliyah ketika antara kalian dengan kami tidak ada Rabb, kami selalu menang atas kalian. Tapi begitu kalian memeluk Islam, Allah menyertai kalian sehingga kami kalah. Kalian menang atas kami memang karena hal itu, tapi juga karena kalian bersatu sedangkan kami bercerai berai.”

Umar menatap tajam kepada Hurmuzan dan berkata dengan nada tegas, “Apa yang menyebabkan engkau ingkar janji, Hurmuzan?”

Dia berkata, “Aku khawatir Anda membunuhku sebelum aku menjawabnya.”

Umar menjawab, “Tidak, sebelum engkau menjawabnya.”

Hurmuzan menjadi tenang dengan jawaban tersebut, lalu dia berkata, “Aku haus.”

Umarpun segera memerintahkan untuk mengambil air minum, kemudian seseorang menyodorkan air dalam suatu wadah yang tebal. Melihat itu, Hurmuzan berkata, “Sampai matipun, sungguh aku tidak bisa minum dari wadah seperti ini.’
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1981 seconds (0.1#10.140)