3 Balasan Amal Shaleh di Dunia, Nomor 3 Terbebas dari Kesusahan

Kamis, 17 Februari 2022 - 19:17 WIB
loading...
3 Balasan Amal Shaleh di Dunia, Nomor 3 Terbebas dari Kesusahan
Balasan amal shaleh seorang mukmin, akan diberikan Allah Subhanahu wa Taala baik di dunia maupun di akherat kelak. Foto ilustrasi/ist
A A A
Balasan amal shaleh seorang mukmin, akan diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala baik di dunia maupun di akherat kelak. Khusus di dunia, ada beberapa balasan yang Allah janjikan langsung atas perbuatan amal shaleh ini. Seperti apa balasannya?

Amal shaleh sendiri adalah amal perbuatan yang mengikuti petunjuk Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya, baik dia laki-laki atau pun perempuan dari kalangan anak Adam, sedangkan hatinya dalam keadaan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan amal yang dilakukan­nya itu merupakan amal yang diperintahkan serta disyariatkan dari sisi Allah.

Mengutip tulisan ceramah Ustadz Abdul Halim Tri Hantoro, dai yang aktif mengajar di beberapa kajian tafsir, hadis, dan kajian umum tersebut, setidaknya ada 3 balasan amal shaleh yang Allah janjikan di dunia, yakni:



1. Mendapat kebahagiaan dan kehidupan yang baik

Sesungguhnya kebahagiaan adalah tujuan yang akan dicari oleh setiap manusia yang hidup dimuka bumi ini apa pun keyakinannya, dan apapun warna kulit dan bahasanya. Akan tetapi, hal itu tidaklah bisa digapai kecuali dengan memberikan sepenuh ketaatan kepada Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya serta bersegera melakukan amal saleh yang dicintai dan di ridhai-Nya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan". (QS. An-Nahl: 97)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan, janji Allah ini ditujukan kepada orang yang beramal shaleh. Maka Allah berjanji akan memberinya kehidupan yang baik di dunia, dan akan memberinya pahala yang jauh lebih baik daripada amalnya kelak di akhirat.

2. Mendapat penjagaan Allah

Seseorang yang beramal shaleh akan mendapat penjagaan Allah subhanahu wa ta'ala, tak hanya untuk dirinya tetapi juga keluarganya. Rasa aman di masa yang akan datang, bukanlah dengan memperbanyak harta, memperluas tanah pekarangan tempat tinggal, atau dengan mengoleksi banyak perhiasan. Akan tetapi rasa aman dalam keluarga itu didapatkan dengan ketaatan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dan mempersenjatai mereka dengan ketakwaan.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." (QS. An-Nisa’: 9)

Ayat di atas ditafsirkan dengan ayat di dalam surat al-Kahfi tentang perbuatan nabi Khidir yang menegakkan dinding rumah dua orang anak yang tinggal di dalam suatu negeri. Allah Ta'ala berfirman:

وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَنْ يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ …

"Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu…" (QS. Al-Kahfi: 82)



Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menjelaskan, ayat di atas menerangkan bahwa anak itu akan dijaga oleh Allah subhanahu wata’ala karena amal saleh orang tuanya.

Wahb bin Munabbih mengatakan, sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala akan menjaga orang saleh melalui tangan-tangan manusia lainnya.

Muhammad bin Al-Munkadir mengatakan, sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala menjaga hamba yang beriman, baik anaknya, cucunya, dan semua keturunannya.

3. Terbebas dari kesusahan dan terpenuhi segala permintaan

Seandainya kita sedang dirundung kesusahan dan tertimpa ketakutan, maka bersegeralah untuk melakukan amal shaleh, niscaya akan mendapatkan penguatan dan pertolongan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Sebagaimana Allah subhanahu wata’ala menceritakan tentang bagaimana para nabi-Nya yang tertimpa kekusahan, ketakutan, musibah.

Allah subhanahu wata’ala menyebutkan di mana para nabi tersebut bersegera untuk mengerjakan amal shaleh sehingga pertolongan Allah subhanahu wata’ala diturunkan kepada mereka.

Allah berfirman:

نَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ…

"Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami. (QS. Al-Anbiya’: 90)

Demikian pula dikisahkan tentang tiga orang yang terjebak di dalam gua. Kisah tersebut menunjukkan tentang pengaruh dari pada amal saleh dalam menyelamatkan mereka dari kebinasaan.

“Tiga orang (dari orang-orang terdahulu sebelum kalian) keluar berjalan lalu turunlah hujan menimpa mereka, maka mereka lalu masuk ke dalam gua di sebuah gunung. Lalu jatuhlah sebuah batu (dari gunung hingga menutupi mulut gua), lalu sebagian mereka berkata kepada yang lainnya, “Berdoalah kepada Allah dengan amalan yang terbaik yang pernah kalian amalkan!”.

Orang pertama menyebutkan amal salehnya yakni berbakti kepada kedua orangtua, lalu berdoa, “Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwasanya aku melakukan hal itu karena mengharap wajahMu maka bukalah bagi kami celah hingga kami bisa melihat langit,” maka dibukakan celah bagi mereka.

Orang yang kedua menyebutkan amal salehnya yakni, “Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwasanya aku melakukan hal itu karena mengharap wajah–Mu maka bukalah bagi kami celah hingga kami bisa melihat langit. Maka Allah pun membuka dua pertiga celah (namun mereka belum bisa keluar-pen).”

Orang yang ketiga berkata, “Ya Allah, Engkau sungguh telah mengetahui bahwasanya aku pernah menyewa seorang pekerja dengan upah tiga sha’ jagung (sekitar 9 kg jagung-pen), akupun memberikannya kepadanya akan tetapi ia enggan untuk menerimanya. Maka akupun mengolah upahnya tersebut maka akupun menanam jagung tersebut hingga akhirnya hasilnya aku gunakan untuk membeli sapi-sapi dan para penggembalanya. Kemudian iapun datang dan berkata kepadaku, Wahai Abdullah (fulan) bayarlah upahku!”

Aku berkata, “Pergilah engkau ke sapi-sapi itu dan para penggembalanya, seluruhnya adalah milikmu”.

Ia berkata, “Apakah engkau memperolok-olok aku?”.

Aku berkata, “Aku tidak sedang memperolok-olokmu, akan tetapi semuanya itu benar-benar milikmu. Ya Allah jika Engkau mengetahui bahwasanya aku melakukan hal itu karena mengharap wajahMu maka bukalah celah bagi kami,”

Maka terbukalah pintu gua dari batu tersebut. (HR. Al-Bukhari No. 2102)


Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2269 seconds (0.1#10.140)