Tips Menahan Hawa Nafsu dan Amarah Saat Puasa Ramadhan
loading...
A
A
A
Hawa nafsu dan amarah yang tidak terkontrol selama puasa walaupun tidak membatalkan puasa secara langsung layaknya makan dan minum, namun tetap saja hal ini dapat mengurangi nilai dan pahala dalam ibadah puasa kita. Bagaimana cara meredamnya dan apa saja tips nya agar puasa yang kita jalankan tetap meraih pahala?
Di antara beberapa hal yang harus dilakukan saat berpuasa, yang paling sulit untuk diterapkan adalah bagaimana menahan hawa nafsu dan emosi dalam diri. Seringnya tanpa terasa emosi kita terpancing dan terbawa emosi karena berbagai hal seperti interaksi atau obrolan dan candaan yang berujung pada rasa emosi bahkan pertengkaran maupun ghibah atau membicarakan bahkan menggosip yang biasanya dilakukan dengan tanpa kita sadari.
Sesuai dengan sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bahwa:
“Orang kuat itu bukanlah yang menang dalam gulat tetapi orang kuat adalah yang mampu menahan nafsu amarahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh karena, perlu cara dan tips agar kita bisa meredam atau menahan emosi ketika berpuasa Ramadhan ini. Bagaimana caranya? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut cara menahan hawa nafsu dan amarah itu:
1.Mengambil air wudhu
Ketika emosi sudah mulai hadir, segeralah basuh wajah dan tubuh dengan menggunakan air wudhu, karena air wudhu dapat meredam emosi dalam diri kita. Emosi dan amarah yang meledak-ledak sesungguhnya adalah berasal dari bisikan dan hasutan setan dimana setan itu sendiri terbuatnya dari api maka untuk memadamkan api tersebut bisa dilakukan dengan membasuhkan air khususnya air wudhu.
2. Menarik napas dalam-dalam
Mengisi paru-paru dengan oksigen saat sedang di kuasai emosi sangat terbukti ampuh untuk meredakan emosi tersebut. Oleh karenanya tariklah napas dalam-dalam dan buang perlahan untuk melegakan hati dan pikiran kita.
3. Tidak banyak bicara
Penyelesaian suatu masalah memang harus dilakukan dengan cara berbicara, namun berbicara di sini harus dilakukan dengan kepala dingin dan hati tenang, bicara saat sedang marah justru akan membuat suasana menjadi panas dan memburuk. Oleh karena itu saat emosi tersulut sebaiknya tidak banyak berbicara dulu dan menunggu waktu yang tepat untuk bicara agar hasil pembicaraan menghasilkan solusi yang positif.
4. Cukupkan istirahat
Salah satu pemicu emosi selain interaksi yang kurang baik dengan orang lain adalah karena kebutuhan istirahat yang tidak terpenuhi misalnya kurang tidur atau terlalu lelah. Oleh karena itu agar puasa kita tidak dipenuhi dengan perasaan yang penuh amarah maka cukupkanlah waktu istirahat kita.
5. Dzikir
Dzikir sangat ampuh untuk meredakan emosi karena salah satu manfaat dari dzikir adalah untuk selalu mengingat Allah sehingga hati akan menjadi lebih lembut dan tenang. Hal ini juga telah disampaikan dalam Firman Allah SWT:
Artinya: “(orang-orang yang taubat yaitu) mereka yang beriman, hati mereka menjadi tenang dengan mengingat Allah (dzikrullah). Ingatlah, dengan dzikrullah, hati menjadi tenang.” (QS Ar-Ra’du,: 28)
Selain itu, dalam surat Ali Imran Allah juga berfirman mengenai dzikir ini, yang berbunyi:
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran : 191)
6. Mengalihkan perhatian
Carilah kesibukan lain yang positif sehingga perhatian kita akan sedikit teralihkan dan amarah kita akan terlupakan walaupun hanya sebentar dengan begitu emosi dan amarah kita akan menguap dan lebih bisa berpikiran jernih setelahnya.
7. Membaca Al-Qur’an
Selain sebagai sumber ilmu dan firman dari Allah subhana hua ta’ala, al-Qur’an juga merupakan salah satu obat untuk meredakan berbagai penyakit hati seperti marah, dengki, dan lainnya. oleh karena itu daripada menuruti emosi lebih baik membaca al-Qur’an untuk meredakan emosi dan menambahkan pahala saat berpuasa.
Wallahu A'lam
Di antara beberapa hal yang harus dilakukan saat berpuasa, yang paling sulit untuk diterapkan adalah bagaimana menahan hawa nafsu dan emosi dalam diri. Seringnya tanpa terasa emosi kita terpancing dan terbawa emosi karena berbagai hal seperti interaksi atau obrolan dan candaan yang berujung pada rasa emosi bahkan pertengkaran maupun ghibah atau membicarakan bahkan menggosip yang biasanya dilakukan dengan tanpa kita sadari.
Sesuai dengan sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bahwa:
“Orang kuat itu bukanlah yang menang dalam gulat tetapi orang kuat adalah yang mampu menahan nafsu amarahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh karena, perlu cara dan tips agar kita bisa meredam atau menahan emosi ketika berpuasa Ramadhan ini. Bagaimana caranya? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut cara menahan hawa nafsu dan amarah itu:
1.Mengambil air wudhu
Ketika emosi sudah mulai hadir, segeralah basuh wajah dan tubuh dengan menggunakan air wudhu, karena air wudhu dapat meredam emosi dalam diri kita. Emosi dan amarah yang meledak-ledak sesungguhnya adalah berasal dari bisikan dan hasutan setan dimana setan itu sendiri terbuatnya dari api maka untuk memadamkan api tersebut bisa dilakukan dengan membasuhkan air khususnya air wudhu.
2. Menarik napas dalam-dalam
Mengisi paru-paru dengan oksigen saat sedang di kuasai emosi sangat terbukti ampuh untuk meredakan emosi tersebut. Oleh karenanya tariklah napas dalam-dalam dan buang perlahan untuk melegakan hati dan pikiran kita.
3. Tidak banyak bicara
Penyelesaian suatu masalah memang harus dilakukan dengan cara berbicara, namun berbicara di sini harus dilakukan dengan kepala dingin dan hati tenang, bicara saat sedang marah justru akan membuat suasana menjadi panas dan memburuk. Oleh karena itu saat emosi tersulut sebaiknya tidak banyak berbicara dulu dan menunggu waktu yang tepat untuk bicara agar hasil pembicaraan menghasilkan solusi yang positif.
4. Cukupkan istirahat
Salah satu pemicu emosi selain interaksi yang kurang baik dengan orang lain adalah karena kebutuhan istirahat yang tidak terpenuhi misalnya kurang tidur atau terlalu lelah. Oleh karena itu agar puasa kita tidak dipenuhi dengan perasaan yang penuh amarah maka cukupkanlah waktu istirahat kita.
5. Dzikir
Dzikir sangat ampuh untuk meredakan emosi karena salah satu manfaat dari dzikir adalah untuk selalu mengingat Allah sehingga hati akan menjadi lebih lembut dan tenang. Hal ini juga telah disampaikan dalam Firman Allah SWT:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ
Artinya: “(orang-orang yang taubat yaitu) mereka yang beriman, hati mereka menjadi tenang dengan mengingat Allah (dzikrullah). Ingatlah, dengan dzikrullah, hati menjadi tenang.” (QS Ar-Ra’du,: 28)
Selain itu, dalam surat Ali Imran Allah juga berfirman mengenai dzikir ini, yang berbunyi:
ٱلَّذِينَ يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمٗا وَقُعُودٗا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَٰذَا بَٰطِلٗا سُبۡحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran : 191)
6. Mengalihkan perhatian
Carilah kesibukan lain yang positif sehingga perhatian kita akan sedikit teralihkan dan amarah kita akan terlupakan walaupun hanya sebentar dengan begitu emosi dan amarah kita akan menguap dan lebih bisa berpikiran jernih setelahnya.
7. Membaca Al-Qur’an
Selain sebagai sumber ilmu dan firman dari Allah subhana hua ta’ala, al-Qur’an juga merupakan salah satu obat untuk meredakan berbagai penyakit hati seperti marah, dengki, dan lainnya. oleh karena itu daripada menuruti emosi lebih baik membaca al-Qur’an untuk meredakan emosi dan menambahkan pahala saat berpuasa.
Wallahu A'lam
(wid)