7 Orang yang Doanya Mustajab, Nomor 1 Doa Muslim untuk Saudara di Rantau

Senin, 22 Agustus 2022 - 13:36 WIB
loading...
A A A


Dan firman Allah.

وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إِلَىٰ ضُرٍّ مَسَّهُ

“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya“. ( QS Yunus/10 : 12].

Wahai orang yang ingin dikabulkan doanya, perbanyaklah berdoa pada waktu lapang agar doa Anda dikabulkan pada saat lapang dan sempit.



Ketiga, orang yang mustajab doanya adalah orang yang teraniaya. Hal ini sesuai dengan hadis dari Mu’adz bin Jabal ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

اِتَّقِ دَعْوةَ الْمَظْلُوْمِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ

“Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniyaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)“. (Shahih Muslim)

Dari Abu Hurairah bahwa dia berkata bahwasanya Rasulullah bersabda.

دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ مُسْتَجَابَةُ وَإِنْ كَانَ فَاجِرًا فَفُجُوْرُهُ عَلَى نَفْسِهِ

“Doanya orang yang teraniaya terkabulkan, apabila dia seorang durhaka, maka kedurhakaannya akan kembali kepada diri sendiri“. (Musnad Ahmad)

Keempat, doa orang yang mustajab adalah doa orang tua terhadap anaknya. Hal ini sesuai hadis dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda.

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ

“Tiga orang yang doanya pasti terkabulkan; doa orang yang teraniyaya; doa seorang musafir dan doa orang tua terhadap anaknya“. (Sunan Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Musnad Ahmad)



Kelima, doa yang mustajab adalah doa seorang musafir. Hal ini didasarkan pada hadis yang sama dengan doa orang tua terhadap anaknya.

Nabi SAW sendiri mengatakan bahwa safar adalah bagian dari ‘azab (siksaan). Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda:

السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنَ الْعَذَابِ

“Safar adalah bagian dari azab (siksaan)”. (HR. Bukhari no. 1804 dan Muslim no. 1927)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4445 seconds (0.1#10.140)