5 Marga Habib yang Paling Banyak Persebarannya di Indonesia

Senin, 16 Januari 2023 - 18:10 WIB
loading...
5 Marga Habib yang Paling Banyak Persebarannya di Indonesia
Marga Habib yang paling tinggi persebarannya di Indonesia adalah Al-Attas. Foto/Ilustrasi: galeri kitab kuning
A A A
Marga Habib yang paling banyak persebarannya di Indonesia adalah Al-Attas. Jika kita mengurutkan 5 habib terbanyak persebarannya setelah Al-Attas adalah Al-Haddad, Assegaf, Alaydrus, dan Al-Habsyi.

Sekadar mengingatkan, habib adalah seseorang yang memiliki garis keturunan langsung dengan Nabi Muhammad SAW . Ini sejatinya merupakan gelar yang disematkan para pecinta Rasulullah sebagai bentuk penghormatan kepada para keturunannya.

Habib terdiri dari 114 marga dan hanya boleh disandang oleh kaum laki-laki. Di kalangan Arab-Indonesia sendiri, menurut Rabithah Alawiyah selaku organisasi yang mencatat keturunan Nabi Muhammad di Indonesia, tercatat ada 1,2 juta orang yang berhak menyandang marga tersebut.

Mayoritas marga Habib berasal dari Yaman , khususnya Hadramaut. Dari 114 marga, ada lima marga Habib yang paling tinggi atau paling banyak jumlahnya di Indonesia. Berikut urutannya.



1. Al-Attas

Rabithah Alawiyah mencatat ada sekitar 2.471 penduduk bermarga al-Attas di wilayah Jabodetabek. Konon orang yang pertama kali bergelar atau berjuluk "Al-Attas/Al-Athas" adalah Habib Umar bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Fagih Al-Muqaddam.

Lalu, salah satu tokoh terkemuka yang menyandang marga ini ialah Al Habib Ali bin Husein al-Attas atau lebih dikenal dengan Habib Ali Bungur, ulama yang masyhur di tanah Betawi.

Bersin dalam bahasa arab ialah "Athasa", dan orang yang bersin disebut "Al-Athtas". Habib Ali bin Hassan al-Attas pernah berkata: “Sebenarnya apa yang diucapkan oleh Syeikh al-Faqih Abdullah bin Umar Ba’ubad yaitu bahwa Beliau dinamakan al-Attas yang bermaksud bersin, karena beliau pernah bersin ketika masih berada di dalam perut ibunya.



2. Al-Haddad

Salah satu marga habib yang cukup terkenal adalah al-Haddad, yang memiliki arti Tukang Pandai Besi. Banyak yang mengira bahwa asal mula gelar al-Haddad, lantaran ada salah seorang ulama dari kaum alawiyiin yang menjadi tukang pandai besi.

Konon yang pertama kali dijuluki al-Haddad ialah Ahmad bin Abi Bakar bin Ahmad Masrafah bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi Ammu al-Faqih. Beliau digelari dengan al-Haddad karena sering bergaul dengan seorang pandai besi dan sering berada di tempat penempaan besi.

Ada dua riwayat yang menjelaskan beliau dijuluki Al-Haddad. Pertama, karena dirinya sering pergi ke tempat pandai besi. Kedua, beliau disebut “Haddadul Qulub” yang artinya pandai hati, sesuai dengan sifatnya yang dapat melunakkan hati orang lain ketika berdakwah.

Tak sedikit yang meyakini bahwa Habib Ahmad al-Haddad adalah seorang waliyullah. Beliau dilahirkan di kota Tarim, dikaruniai seorang anak lelaki yang bernama Alwi.

Keturunannya banyak berada di Jawa Timur, sebagian lagi berada di Pasar Minggu, Jakarta.



3. Assegaf

Syukron Tanzilah dalam tulisannya berjudul "Sekilas Biografi Al-Imam Syekh Abdurrahman Assegaf" menyebut Assegaf adalah marga Arab yang berasal dari Hadramaut, Yaman Selatan. Orang pertama yang diberi gelar Assegaf yaitu waliyullah al-Muqaddam ats-Tsani al-Imam Abdurrahman bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi bin Muhammad al-Faqih Muqaddam.

Beliau dilahirkan dikota Tarim Hadramaut. Dikaruniai 13 anak lelaki dan 7 anak perempuan. Dari ke 13 anak lelakinya tersebut hanya 7 orang yang melanjutkan keturunannya.

Gelar Assegaf yang disandangnya itu karena ia dikenal sebagai pengayom para wali pada zamannya yang diibaratkan sebagai atap (piyan) bangunan yang dalam bahasa Arab disebut "Sagfun" (bahasa Arab: سقف; Transliterasi: saqf).

Abdurrahman Asseggaf bin Muhammad Mauladdawilah wafat di Kota Tarim pada tahun 819 Hijriyyah.

Di Indonesia, sejumlah tokoh yang menyandang marga ini antara lain tokoh agama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, penyanyi religi Haddad Alwi Assegaf, dan politikus Iqbal Assegaf.



4. Alaydrus

Keluarga Alaydrus banyak melahirkan tokoh agama dan para cendekiawan Islam yang menyebarkan agama Islam di dunia ini khususnya di India dan Nusantara.

Penyebutan marga Alaydrus dimulai dari Al Habib Abdullah Alaydrus, seorang yang terkenal sebagai wali ghauts, pendiri tarekat Aydrusiyyah. Gelar Alaydrus yang disematkan kepadanya berasal dari kata “Syamsus syumus” (mataharinya matahari) dan “Muhyin nufus” (penghidup jiwa).

Imam Abdullah Alaydrus dilahirkan pada tahun 811 Hijrah di Kota Tarim Al Ghanna dan wafat pada Hari Ahad 12 Ramadhan 865 Hijrah.

5. Al-Habsyi

Sejarah marga Habib Al-Habsyi berawal dari Al-Habib Abu Bakar Al-Habsyi bin Ahmad. Dijuluki demikian karena beliau sering pergi ke negara Habasyah dan pernah tinggal di sana selama 20 tahun untuk menyebarkan agama Islam.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1939 seconds (0.1#10.140)