Saat Membaca Al-Qur'an, Menangislah..! Boleh Juga Pura-Pura Menangis

Selasa, 20 Oktober 2020 - 16:28 WIB
Ilustrasi/SINDOnews
ABDULLAH bin Mas’ud adalah salah satu qari’ kepercayaan Rasulullah SAW . Ketika Nabi memanggilnya, itu artinya ada hal penting, salah satunya: Rasulullah SAW akan mengajarkan ayat Al-Qur’an , wahyu yang baru saja turun. ( )


Namun, pada hari itu tidak seperti biasanya. Rasul memanggilnya bukan untuk mengajarkan salah satu ayat. Rasulullah SAW malah memerintahkannya untuk membacakan sebuah ayat.

Abdullah bin Masud agak bingung. Tidak seperti biasanya Rasulullah seperti itu. Ia pun memberanikan diri untuk bertanya. “Wahai Rasul, apakah aku layak untuk membacakanmu sebuah ayat dari Al-Qur’an? Bukankah engkau yang lebih layak? Kepada engkaulah Al-Qur’an itu diturunkan,” protes Ibnu Mas’ud. ( )

“Bacalah saja, aku ingin mendengarnya dari orang lain,” jawab Rasulullah SAW.

Tak ingin membantah, Ibnu Mas’ud pun mulai membaca Al-Qur’an. Ia membaca Surat an-Nisa hingga sampai pada suatu ayat, “Dan bagaimanakah sekiranya Kami mendatangkan manusia dari seluruh umat dengan seorang saksi, lalu kami mendatangkanmu sebagai saksi atas mereka.”



Rasulullah memotong bacaan Ibn Masud, “Berhenti!”

Ibn Mas'ud melihat mata Rasulullah telah menitikkan air mata. Kisah ini bisa ditemui dalam kitab Sahih Bukhari riwayat Ibn Masud.

Begitulah Rasulullah saat dibacakan Al-Qur’an, ia menangis, tanda kalau ia menghayati bacaannya. Itulah mengapa, menangis menjadi salah satu kesunnahan saat membaca Al-Qur’an, tanda bahwa sang qari tersebut menghayati bacaannya hingga menangis, walaupun hal ini tidak bisa menjadi parameter penuh. ( )

Rasulullah SAW pernah bersabda:

إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ نَزَلَ بِحُزْنٍ فَإِذَا قَرَأْتُمُوهُ فَابْكُوا فَإِنْ لَمْ تَبْكُوا فَتَبَاكَوْا

“Sesungguhnya Al-Qur’an ini diturunkan dengan kesedihan, jika kalian membacanya, maka menangislah, dan jika tidak bisa menangis, maka pura-puralah untuk menangis.” (Ibn Majjah, Sunan Ibn Majjah, [Beirut: Dar al-Fikr, t.t], h. 424).

Hadirkan Rasa Sedih

Pura-pura menangis yang dimaksud dalam hal ini adalah berusaha atau memaksa agar mampu menangis. Imam al-Ghazali memberikan beberapa tips agar kita mampu membaca Al-Qur’an dengan menghayatinya, hingga kita mampu menangis. Sebagaimana disebutkan dalam hadis di atas, pertama yang harus dilakukan oleh seorang qari adalah menghadirkan rasa sedih saat membaca Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an diturunkan dengan kesedihan. ( )

Imam al-Ghazali berkata: Sesungguhnya cara untuk memaksa diri agar bisa menangis (saat membaca Al-Qur’an) adalah dengan menghadirkan rasa sedih dalam hati.

Tentunya, rasa sedih tidak mungkin bisa serta merta hadir. Lalu bagaimana caranya agar rasa sedih itu bisa hadir? Imam al-Ghazali melanjutkan: “Cara menghadirkan rasa sedih adalah dengan merenungkan ancaman dan janji-janji Allah SWT. Kemudian merenungkan kelalaian kita dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah SWT tentu kesedihan akan tak dapat terelakkan, kemudian menangis.”

Jika hal-hal di atas, mulai mengingat ancaman, siksaan, dosa, dan lain sebagainya, tidak mampu membuat kita menangis, maka, menurut al-Ghazali, hal itu merupakan musibah terbesar dalam hidup. ( )

Sementara Imam Nawawi di dalam kitab At-Tibyan Fi Adab Hamalatil Qur’an juga menuliskan bab menangis ketika membaca Alquran. Menurutnya, menangis saat membaca Al-Qur’an sangat disunnahkan karena menangis saat membaca Al-Qur’an adalah sifat atau ciri-ciri orang-orang yang arif dan hamba-hamba yang saleh.

“Sesungguhnya menangis saat membaca Al-Qur’an adalah sifatnya orang-orang yang arif dan syiarnya hamba-hambah Allah yang saleh,” (Lihat Muhyiddin Abu Zakariya An-Nawawi, Al-Adzkar An-Nawawi, [Beirut, Darul Kutub Al-Islamiyah: 2004], juz I, halaman 165).

Kisah Orang Saleh
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
فَاذۡكُرُوۡنِىۡٓ اَذۡكُرۡكُمۡ وَاشۡکُرُوۡا لِىۡ وَلَا تَكۡفُرُوۡنِ (١٥٢) يٰٓاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اسۡتَعِيۡنُوۡا بِالصَّبۡرِ وَالصَّلٰوةِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيۡنَ (١٥٣)
Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.

(QS. Al-Baqarah Ayat 152-153)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More