Cerita Ajaran: Tiga Orang Tuli dan Darwis Bisu

Rabu, 09 Desember 2020 - 08:01 WIB
Namun si darwis itu bisu dan tidak dapat menjawab, tetapi ia mendatangi mereka dan memandangi ketiga orang tuli tersebut dengan penuh selidik, yang sekarang telah menghentikan pembicaraan mereka.

Ia memandangi demikian lama dan dengan tajam, satu per satu, hingga mereka mulai merasa tidak enak. Mata hitamnya yang berkilau menusuk ke dalam mata mereka, mencari kebenaran tentang persoalan tersebut, mencoba mendapatkan petunjuk pada situasi itu. Tetapi masing-masing mulai merasa takut kalau-kalau ia akan menyihir mereka, atau mengendalikan kemauan mereka.

Tiba-tiba si pencuri meloncat ke atas kuda dan melarikannya dengan kencang sekali. Begitu pula dengan si penggembala, segera mengumpulkan ternaknya dan menggiring jauh ke atas bukit. Si pemotong rumput, tidak berani menatap mata si darwis, mengemasi rumputnya ke dalam kantong dan mengangkatnya di atas bahu, berjalan menuruni bukit menuju rumahnya.

Darwis itu melanjutkan perjalanannya, berpikir sendiri bahwa kata-kata kadang merupakan bentuk komunikasi yang tidak berguna, bahwa orang mungkin lebih baik tidak pernah mengucapkannya!
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنۡ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحۡيًا اَوۡ مِنۡ وَّرَآىٴِ حِجَابٍ اَوۡ يُرۡسِلَ رَسُوۡلًا فَيُوۡحِىَ بِاِذۡنِهٖ مَا يَشَآءُ‌ؕ اِنَّهٗ عَلِىٌّ حَكِيۡمٌ
Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana.

(QS. Asy-Syura Ayat 51)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More