Teladan Sikap Wara Rasulullah dan Para Khulafaur Rasyidin
Jum'at, 05 Juni 2020 - 05:00 WIB
"Apakah engkau ingin umat Muhammad menuntutku (di akhirat) karena sekeping dirham ini?" tegas Umar.
Teladan Utsman bin Affan
Dia adalah Abu Amar al-Umawi. Bergelar Zuu an-Nurain (pemilik dua cahaya –maksudnya yang menikahi dua putri Nabi-). Malaikat malu kepadanya. Dia yang mengumpulkan umat pada satu mushaf setelah berselisih. Yang menaklukan Khurasan dan Magrib. Termasuk dari generasi awal lagi jujur. Senantiasa menegakkan salat malam dan berpuasa. Yang menginfakkan hartanya di jalan Allah dan yang dipersaksikan oleh Rasulullah sebagai penghuni surga. (
Dari Syarhabil bin Muslim bahwa Utsman menjamu orang-orang dengan makanan bangsawan, sementara dia sendiri masuk rumahnya dan makan (roti) campur zuka dan minyak.
Teladan Ali bin Abi Thalib
Nabi mempersaksikannya sebagai penghuni surga. Nabi berkata:
مَنْ كُنْتُ مَوْلاَهُ فَعَلِيٌ مَوْلاَهُ
"Siapa yang aku sebagai pelindung/pemimpinnya, maka Ali adalah pelindung/pemimpinnya."
Dan sabdanya:
(( أَنْتَ مِنِّي بِمَنْزِلَةِ هَارُوْن مِنْ مُوْسَى إِلاّ أَنَّهُ لاَ نَبِي بَعْدِي ))
"Engkau bagiku seperti posisi Nabi harun pada Nabi Musa, hanya saja tidak ada nabi setelahku."
Sabdanya yang lain:
(( لاَ يُحِبُّكَ إِلاّ مُؤْمِن, وَلاَ يَبْغَضُكَ إِلاّ مُنَافِق ))
"Tidak ada yang mencintaimu kecuali dia itu seorang mukmin, dan tidak ada yang membencimu melainkan dia itu munafik."
Dari Abdullah bin Umair, dari seseorang yang berasal dari Tsaqif menceritakan bahwa Ali menugaskan Abdullah bin Umair memimpin daerah Akbari, bagian wilayah Kufah. Ali berkata kepadanya: "Salatlah zuhur di tempatku."
"Akupun mendatanginya karena tidak ada alasan bagiku untuk tidak mendatanginya. Ketika sampai, aku dapati padanya ada cawan berisi air dan cangkir. Lalu dia meminta dibawakan bathiah (mangkuk), membuka tutupnya dan makan dengan rebusan air kacang.
Teladan Utsman bin Affan
Dia adalah Abu Amar al-Umawi. Bergelar Zuu an-Nurain (pemilik dua cahaya –maksudnya yang menikahi dua putri Nabi-). Malaikat malu kepadanya. Dia yang mengumpulkan umat pada satu mushaf setelah berselisih. Yang menaklukan Khurasan dan Magrib. Termasuk dari generasi awal lagi jujur. Senantiasa menegakkan salat malam dan berpuasa. Yang menginfakkan hartanya di jalan Allah dan yang dipersaksikan oleh Rasulullah sebagai penghuni surga. (
Dari Syarhabil bin Muslim bahwa Utsman menjamu orang-orang dengan makanan bangsawan, sementara dia sendiri masuk rumahnya dan makan (roti) campur zuka dan minyak.
Teladan Ali bin Abi Thalib
Nabi mempersaksikannya sebagai penghuni surga. Nabi berkata:
مَنْ كُنْتُ مَوْلاَهُ فَعَلِيٌ مَوْلاَهُ
"Siapa yang aku sebagai pelindung/pemimpinnya, maka Ali adalah pelindung/pemimpinnya."
Dan sabdanya:
(( أَنْتَ مِنِّي بِمَنْزِلَةِ هَارُوْن مِنْ مُوْسَى إِلاّ أَنَّهُ لاَ نَبِي بَعْدِي ))
"Engkau bagiku seperti posisi Nabi harun pada Nabi Musa, hanya saja tidak ada nabi setelahku."
Sabdanya yang lain:
(( لاَ يُحِبُّكَ إِلاّ مُؤْمِن, وَلاَ يَبْغَضُكَ إِلاّ مُنَافِق ))
"Tidak ada yang mencintaimu kecuali dia itu seorang mukmin, dan tidak ada yang membencimu melainkan dia itu munafik."
Dari Abdullah bin Umair, dari seseorang yang berasal dari Tsaqif menceritakan bahwa Ali menugaskan Abdullah bin Umair memimpin daerah Akbari, bagian wilayah Kufah. Ali berkata kepadanya: "Salatlah zuhur di tempatku."
"Akupun mendatanginya karena tidak ada alasan bagiku untuk tidak mendatanginya. Ketika sampai, aku dapati padanya ada cawan berisi air dan cangkir. Lalu dia meminta dibawakan bathiah (mangkuk), membuka tutupnya dan makan dengan rebusan air kacang.