Tangis Waraqah bin Naufal dan Pembebasan Bilal bin Rabah dari Siksaan Kafir Quraisy
Senin, 15 November 2021 - 05:15 WIB
Umayyah bin Khalaf dan putranya tertangkap oleh ‘Abd ar-Rahman bin ‘Auf. Karena latar belakang persahabatan, ‘Abd ar-Rahman bermaksud membawa keduanya ke luar dari medan pertempuran hidup-hidup sebagai tawanan.
Bilal melihat Umayyah dan menyadari bahwa ‘Abd ar-Rahman bin ‘Auf hendak menolongnya. Karena itu, Bilal berteriak keras-keras, “wahai para sahabat Allah! Umayyah adalah salah seorang pemimpin kafir. Ia tak boleh dibiarkan hidup.” Kemudian pasukan Muslim mengepung Umayyah lalu membunuhnya beserta putranya.
Versi lainnya lagi, Umayyah dan putranya tidak dibunuh ketika perang Badar sedang berlangsung, namun dia dan putranya menjadi tawanan perang. Sebagian Muslim tak menghendaki Umayyah dibunuh, namun Bilal mengatakan, “dia pemimpin kafir yang harus dibunuh.” Berdasarkan desakan Bilal, ayah dan anak itu akhimya dibunuh.
Bilal melihat Umayyah dan menyadari bahwa ‘Abd ar-Rahman bin ‘Auf hendak menolongnya. Karena itu, Bilal berteriak keras-keras, “wahai para sahabat Allah! Umayyah adalah salah seorang pemimpin kafir. Ia tak boleh dibiarkan hidup.” Kemudian pasukan Muslim mengepung Umayyah lalu membunuhnya beserta putranya.
Versi lainnya lagi, Umayyah dan putranya tidak dibunuh ketika perang Badar sedang berlangsung, namun dia dan putranya menjadi tawanan perang. Sebagian Muslim tak menghendaki Umayyah dibunuh, namun Bilal mengatakan, “dia pemimpin kafir yang harus dibunuh.” Berdasarkan desakan Bilal, ayah dan anak itu akhimya dibunuh.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)