7 Irama Bacaan Al-Qur'an Paling Merdu yang Sering Dilantunkan Qari
Kamis, 22 Desember 2022 - 05:10 WIB
Irama Shoba memiliki 4 tingkatan nada, yaitu:
- Awal maqom Shoba:
Nada suara dapat dimulai dari nada antara nawa dan jawab (antara nada 2 sampai 4 secara umum. Kemudian gerakan relatif lurus bersama aksentuasi dan diakhiri dengan gerakan turun naik relatif.
- Asyiron (nawa):
Dimulai dengan sedikit nada lebih tinggi dari nada akhir awal maqom selama tidak ada kesan sumbang dengan beberapa kali aksentuasi suara. Memperdengarkan nada turun naik tanpa dijembatani gerakan-gerakan tertentu.
- Ajami (jawab):
Nada suara awal dimulai sama dengan nada mulai shoba asyiron, kemudian naik kepada nada jawab secara mantap dan seimbang diikuti dengan aksentuasi dalam jumlah empat atau lima kali. Sementara pada nada tinggi ini dapat diperdengarkan elefasi (nada melengkung) atau gerakan secara cepat dan tepat.
- Quflah Bustanjar:
Nada ini merupakan nada khusus diakhiri nada shoba. Biasanya dipakai pada akhir jawab dengan gerakan-gerakan tertentu. Kemudian naik dalam dua gerakan dan kembali turun dalam gerakan yang lurus. Pada ujung suara hendaknya volume suara diperkecil.
3. Irama Nahawand
Irama Nahawand ini mempunyai karakteristik sedih. Lagu ini sangat sesuai untuk melantunkan syair atau ayat-ayat Al-Qur'an bernuansa kesedihan. Nada suara awal lagu Nahawand dimulai dari nada antara nawa dan jawab. Dan nahawand juga memiliki tingkatan nada untuk maqomnya yaitu nawa, jawab, Quflah Mahur.
Quflah Mahur adalah nada akhir khusus yang dimiliki oleh lagu Mahawand dan lazimnya terdengar pada akhir awal maqom Nahawand. Nada ini memiliki gerakan dalam gerak elepasi menurun kemudian diikuti oleh gerakan lurus 2 sampai 4 kali dalam gerakan yang wajar.
4. Irama Hijaz
Irama ini menggambarkan tarikan khas timur terkesan sangat indah. Lagunya asli mendasar, sebagian orang mengatakan irama ini sering dikumandangkan oleh penggembala unta di padang pasir. Hijaz ini dipakai setelah Nahawand maka awal maqom hijaz hendaknya dimulai sama dengan akhir nada jawab Nahawand sebelumnya.
Jika tidak, maka kemungkinan nada sumbang dapat terjadi. Hal ini berarti irama Al-Qur'an diwarnai oleh nada sumbang sebagai salah satu nada yang harus dihindari oleh semua pembaca. Hijaz memiliki 4 tingkatan nada yaitu, Awal maqom, Hijaz Kar, Hijaz Kar dan Kur, Alwan Hijaz.
5. Irama Rost
Rost merupakan jenis irama yang paling dominan, bahkan merupakan lagu dasar. Irama Al-Qur'an ini sedikit lebih cepat daripada lagu murrotal yang lain sehingga biasanya banyak digunakan ketika mengumandangkan Adzan dan digunakan seorang imam ketika mengimami sholat berjamaah. Irama Rost memiliki 4 tingkatan nada, yaitu Awal maqom Rost, Kuflah Zinjiron, Syabir Alarrost, Alwan.
6. Irama Sikah
Irama Sikah ini memiliki karakteristik ketimuran, merakyat, dan mudah dikenali serta familiar. Bagi muslim di Mesir, irama Sikah ini sangat populer. Ia memiliki keistimewaan dan sering digunakan saat melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Sikah memiliki 3 tingkatan nada yaitu Iraqi (nawa), Turki (jawab), Variasi Raml.
7. Jiharkah
- Awal maqom Shoba:
Nada suara dapat dimulai dari nada antara nawa dan jawab (antara nada 2 sampai 4 secara umum. Kemudian gerakan relatif lurus bersama aksentuasi dan diakhiri dengan gerakan turun naik relatif.
- Asyiron (nawa):
Dimulai dengan sedikit nada lebih tinggi dari nada akhir awal maqom selama tidak ada kesan sumbang dengan beberapa kali aksentuasi suara. Memperdengarkan nada turun naik tanpa dijembatani gerakan-gerakan tertentu.
- Ajami (jawab):
Nada suara awal dimulai sama dengan nada mulai shoba asyiron, kemudian naik kepada nada jawab secara mantap dan seimbang diikuti dengan aksentuasi dalam jumlah empat atau lima kali. Sementara pada nada tinggi ini dapat diperdengarkan elefasi (nada melengkung) atau gerakan secara cepat dan tepat.
- Quflah Bustanjar:
Nada ini merupakan nada khusus diakhiri nada shoba. Biasanya dipakai pada akhir jawab dengan gerakan-gerakan tertentu. Kemudian naik dalam dua gerakan dan kembali turun dalam gerakan yang lurus. Pada ujung suara hendaknya volume suara diperkecil.
3. Irama Nahawand
Irama Nahawand ini mempunyai karakteristik sedih. Lagu ini sangat sesuai untuk melantunkan syair atau ayat-ayat Al-Qur'an bernuansa kesedihan. Nada suara awal lagu Nahawand dimulai dari nada antara nawa dan jawab. Dan nahawand juga memiliki tingkatan nada untuk maqomnya yaitu nawa, jawab, Quflah Mahur.
Quflah Mahur adalah nada akhir khusus yang dimiliki oleh lagu Mahawand dan lazimnya terdengar pada akhir awal maqom Nahawand. Nada ini memiliki gerakan dalam gerak elepasi menurun kemudian diikuti oleh gerakan lurus 2 sampai 4 kali dalam gerakan yang wajar.
4. Irama Hijaz
Irama ini menggambarkan tarikan khas timur terkesan sangat indah. Lagunya asli mendasar, sebagian orang mengatakan irama ini sering dikumandangkan oleh penggembala unta di padang pasir. Hijaz ini dipakai setelah Nahawand maka awal maqom hijaz hendaknya dimulai sama dengan akhir nada jawab Nahawand sebelumnya.
Jika tidak, maka kemungkinan nada sumbang dapat terjadi. Hal ini berarti irama Al-Qur'an diwarnai oleh nada sumbang sebagai salah satu nada yang harus dihindari oleh semua pembaca. Hijaz memiliki 4 tingkatan nada yaitu, Awal maqom, Hijaz Kar, Hijaz Kar dan Kur, Alwan Hijaz.
5. Irama Rost
Rost merupakan jenis irama yang paling dominan, bahkan merupakan lagu dasar. Irama Al-Qur'an ini sedikit lebih cepat daripada lagu murrotal yang lain sehingga biasanya banyak digunakan ketika mengumandangkan Adzan dan digunakan seorang imam ketika mengimami sholat berjamaah. Irama Rost memiliki 4 tingkatan nada, yaitu Awal maqom Rost, Kuflah Zinjiron, Syabir Alarrost, Alwan.
6. Irama Sikah
Irama Sikah ini memiliki karakteristik ketimuran, merakyat, dan mudah dikenali serta familiar. Bagi muslim di Mesir, irama Sikah ini sangat populer. Ia memiliki keistimewaan dan sering digunakan saat melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Sikah memiliki 3 tingkatan nada yaitu Iraqi (nawa), Turki (jawab), Variasi Raml.
7. Jiharkah
Lihat Juga :