Saudah binti Zam'ah : Memiliki Kekuatan Jiwa yang Luar Biasa

Kamis, 29 Oktober 2020 - 13:00 WIB
loading...
A A A
la merawikan 5 hadis dari Nabi SAW. Di antaranya, ia berkata, “Ada seorang laki-laki yang datang menemui Nabi sembari berkata, “Ayahku telah lanjut usia dan ia sudah tidak mampu menunaikan haji.” Nabi bersabda, “Bukankah seandainya ayahmu punya utang, lalu kamu melunasinya, dan itu akan diterima? ” “Ya”, jawab laki-laki itu. “Allah Maha Pengasih, maka tunaikanlah haji atas nama ayahmu!” kata Nabi.

Pada suatu ketika terjadi peristiwa yang mengguncangkan jiwanya. Yaitu, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, suami yang dihormatinya, ingin menceraikan beliau dengan cara yang baik untuk memberikan kebebasan. Nabi merasa bahwa hal itu akan menyakiti hatinya. Maka, tatkala hal tersebut benar-benar diutarakan, seolah-olah itu adalah mimpi buruk yang begitu menyesakkan dadanya, maka Saudah dengan merendahkan diri berkata: “Pertahankanlah aku ya Rasulullah! Demi Allah tiadalah keinginanku diperistri itu karena ketamakan, tetapi hanya berharap agar Allah membangkitkan aku pada hari kiamat dalam keadaan menjadi Istrimu.”

(Baca juga : Sejarah Jakarta, Disebut di Batu Tulis Purnawarman yang Berkembang Menjadi Bandar Besar )

Begitulah Saudah radhiyallaahu ‘anha lebih mendahulukan keridhaan suaminya yang mulia, maka ia berikan giliran kepada Aisyah untuk menjaga hati Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan ia sudah tidak memiliki keinginan sebagaimana layaknya wanita lain.

Maka Rasulullah menerima usulan istrinya yang memiliki perasaan yang halus tersebut, maka turunlah ayat Allah:

“Maka tidak mengapa bagi keduannya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka).”(QS An-Nisa’:128).

Saudah radhiyallaahu ‘anha tinggal dirumah tangga nubuwwah dengan penuh keridhaan dan ketenangan. Bersyukur kepada Allah yang telah menempatkan posisinya disamping sabaik-baik makhluk di dunia. Mendapatkan gelar ummul mukminin dan yang utama menjadi istri Rasulullah di jannah kelak. Saudah wafat pada akhir pemerintahan Amirul Mukminin Umar bin Khattab radhiallaahu ‘anhu.

(Baca juga : BPH Migas Resmikan BBM 1 Harga di Muba dan Muratara )

Aisyah radhiyallaahu ‘anha senantiasa mengenang dan mengingat perilaku Saudah dan terkesan akan keindahan kesetiaannya. Aisyah berkata: “Tiada seorang wanitapun yang paling aku sukai agar aku memiliki sifat seperti dia melebihi Saudah binti Zam’ah tatkala berusia senja yang dia berkata: “Ya Rasulullah aku hadiahkan kunjungan anda padaku untuk Aisyah, hanya saja beliau berwatak keras”.

Keistimewaan Saudah binti Zam’ah

Termasuk perempuan pertama yang memeluk Islam, ikut hijrah dua kali yakni ke Habasyah dan madinah Munawwarah. Selalu berusaha sekuat tenaga menyenangkan hati Nabi dengan memberikan jatah hari gilirannya kepada Aisyah Radhiallahu “Anha karena Saudah Radhiallahu “Anha tahu bahwa wanita yang paling dicintai oleh Nabi saw di antara istri-istrinya adalah Aisyah Radhiyallahu “Anha.

(Baca juga : Kontroversi Karikatur Nabi, Zaskia Sungkar: Good bye France brands )

Aisyah berkata tentang Saudah, ”Aku tidak pernah menemukan seorang wanita yang lebih kusukai jika aku menjadi dirinya, selain Saudah binti Zam’ah. Seorang wanita yang kekuatan jiwanya luar biasa”.

Selalu mengejar kebaikan dan ketaatan bahkan Aisyah cemburu dengan kesegeraan Saudah dalam kebaikan dan ketaatan.

Saudah adalah seorang perempuan yang dermawan dan murah hati. Ibnu Sirin menceritakan bahwa Amirul Mukminin Umar bin Khaththab pernah memberi satu karung berisi uang dirham kepada Saudah. Ketika melihatnya, beliau bertanya, “Apa yang ada dalam karung ini?” Petugas Umar menjawab, “Uang dirham (perak).” Beliau terkejut, “Karung ini berisi uang dirham, seperti kurma? Hai pelayan, ambilkan nampan!” Saat itu juga, uang dirham tersebut dibagi-bagikan kepada orang-orang yang memerlukannya hingga habis.

(Baca juga : Ratu Tatu: Pendidikan Gratis hingga Perguruan Tinggi )

Mendapat izin dari tujuh lapis langit

Suatu ketika, Saudah pernah mengalami masalah yang cukup memberatkan hatinya. Aisyah radhiyallahu ‘Anha menuturkan, “Saudah binti Zam’ah radhiyallahu ‘Anha pernah keluar rumah malam hari. Umar melihatnya dan segera mengenalnya, maka ia berkata, “Demi Allah, engkau pasti Saudah. Kami mudah mengenalmu.” Saudah merasa tidak enak hati, sehingga ia segera menjumpai Rasulullah SAW yang saat itu sedang makan malam di rumahku dan tangannya sedang memegang tulang yang nyaris habis dagingnya. Tidak lama kemudian, Allah menurunkan wahyu yang membenarkan tindakan Saudah. Rasulullah SAW berkata, “Allah telah mengizinkan kalian keluar rumah selama ada keperluan.” (Muttafaq ‘alaih)

Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1893 seconds (0.1#10.140)