Teladan Sikap Wara Rasulullah dan Para Khulafaur Rasyidin

Jum'at, 05 Juni 2020 - 05:00 WIB
loading...
A A A
"Akupun mendatanginya karena tidak ada alasan bagiku untuk tidak mendatanginya. Ketika sampai, aku dapati padanya ada cawan berisi air dan cangkir. Lalu dia meminta dibawakan bathiah (mangkuk), membuka tutupnya dan makan dengan rebusan air kacang.

Maka akupun berkata: "Wahai Amirul Mukminin, engkau mengkonsumsi seperti ini di Irak padahal Irak memiliki makanan yang lebih dari ini."



Dia berkata: "Demi Allah, tidaklah aku lakukan hal ini karena bakhil terhadap makanan, dan engkau tahu bahwa tidak ada yang lebih menjaga milikku daripada aku. Aku tidak suka mengadakan sesuatu yang tidak aku miliki. Dan aku tidak suka memasukkan sesuatu ke dalam perutku kecuali yang baik."

Dari Umul Walad milik Ali, dia berkata: "Pada suatu hari aku mendatangi Ali. Di hadapannya ada kurunful maksuf (seikat ranting semacam batang sirih yang berbau wangi, biasanya digunakan pada masakan), akupun berkata kepadanya: "Wahai Amirul Mukminin, berikan seutas qurunful itu untuk putriku!"

Ali menjawab: "Beri aku sekeping dirham! -seraya menjulurkan tangannya-. Sesungguhnya ini adalah harta kaum muslimin; bersabarlah sampai kuterima gajiku, maka akan aku berikan kepadamu.".

Ali enggan memberiku sedikitpun darinya.

Abu Shaleh al-Hanafi berkata: "Aku mendatangi Ummu Kultsum (putri Ali). Ketika sampai Ummu Kultsum berkata:
"Jamulah Abu Shaleh!"

Abu Shaleh diberi kari yang berisi kacang. "Kalian memberiku ini padahal kalian adalah penguasa," komentar Abu Shaleh.

"Bagaimana jika engkau melihat Amirul Mukminin, Ali ketika diberi buah utruj Hasan atau Husain memintanya untuk anak-anak mereka, tetapi Ali enggan memberikannya dan memilih membagikannya kepada kaum muslimin," jawab Ummu Kultsum. ( )
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3204 seconds (0.1#10.140)