Pidato Lengkap Haedar Nashir pada Milad Muhammadiyah ke-109

Jum'at, 19 November 2021 - 20:16 WIB
loading...
A A A
Jika Muhammadiyah dalam kurun terakhir begitu bergelora mengusung tema “Islam Berkemajuan" dan "Indonesia Berkemajuan”, maka modal utamanya harus lahir dari rahim Muhammadiyah yang berkemajuan yakni Muhammadiyah yang unggul di segala bidang kehidupan. Pepatah Arab menyatakan, faqid al-sya'i la yu'ti, bahwa orang yang tak mempunyai apa-apa tidak mungkin dapat memberi apa-apa. Sungguh menjadi suatu keniscayaan jika Islam dan Indonesia berkemajuan lahir dan tercipta dari Muhammadiyah berkemajuan.

Para pimpinan Muhammadiyah dari seluruh lapisan niscaya gigih memajukan umat dan bangsa melalui amal usaha dan kerja-kerja unggulan seraya terus belajar, memperkaya, mengembangkan, serta mempromosikan pemikiran pemikiran maju. Menanggapi atau berdialog dengan pemikiran yang berbeda dari berbagai kalangan mesti dilakukan dengan pemikiran dan ilmu yang mendalam dan berhorizon luas, bukan dengan pikiran-pikiran dangkal dan apologia. Para pimpinan Muhamamdiyah di seluruh tingkatan dapat menjadi suluh kemajuan dengan jiwa ilmu dan hikmah disertai “uswah hasanah."

Para kader Muhammadiyah dengan integritas iman, kepribadian, dan nilai-nilai utama yang diajarkan Islam dan tradisi Kemuhammadiyahan yang berkemajuan niscaya mampu berdiaspora di berbagai lapangan dan ramah kehidupan. Tampillah dinamis dan berintegritas guna mewujudkan misi dakwah dan tajdid Muhammadiyah yang melintasi tanpa ragu, gagap, dan canggung disertai pertanggungajwaban yang bermartabat tinggi. Berdiasporalah ke seluruh lingkungan dan penjuru bumi Tuhan untuk berkiprah yang berkemajuan dengan jiwa, alam pikiran, dan keteladanan “Sang Pencerah”.

Melalui momentum Milad ke-109 tahun ini marilah seluruh anggota, kader dan pimpinan Muhammadiyah di semua tingkatan dan lingkungan kelembagaan sampai jamaah untuk memantapkan diri agar tetap ikhlas dalam ber-Muhammadiyah, berkomitmen tinggi, berkhidmat, bekerjasama dan menjalin kebersamaan, bekerja secara sistemik dan terorganisasi, menjadikan Persayarikatan unggul berkemajuan, serta memperluas gerak Muhammadiyah dalam memajukan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta. Para pimpinan Persyarikatan dengan seluruh ortom, majelis, lembaga, PWM sampai Ranting serta amal usaha dan institusi lainnya harus terus gigih bekerja secara sungguh-sungguh dalam memajukan Muhammadiyah agar menjadi gerakan Islam yang makin besar unggul, maju dan jaya.

Kyai Dahlan sering mengajarkan tentang semangat jihad dan sabar dalam berjuang di jalan Allah sebagaimana kutipan firman Allah benkut:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ مِنكُمْ وَيَعْلَمَ ٱلصَّٰبِرِينَ


Artinya “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padaha! belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar” ( QS Ali Imran: 142 ).

Kyai juga dalam “Tujuh Falsafah-nya” senantiasa mengajak umat dan warga Persyarikatan agar berpikir cerdas berkualitas "ulul albab” dengan mengutip Surah Az Zumar: 18, Allażīna yastami'ụnal-qaula fa yattabi'ụna aḥsanah, ulā`ikallażīna hadāhumullāhu wa ulā`ika hum ulul-albāb, Artinya “Yang mengikuti perkataan lalu mengikuti yang paling baik dan benar, mereka itulah yang diberi petunjuk oleh Allah, dan mereka itulah ulul albab" ( QS Az-Zumar: 18 ).

Semoga Allah melimpahkan berkah, rahmat, rida, dan karunia-Nya untuk seturuh penggerak misi dakwah dan tajdid Muhammadiyah. Di akhir pidato Milad ini patut direnungkan pesan kesaksian akhir Kyai Haji Ahmad Dahlan sebagai berikut: "Menjaga dan memelihara Muhammadiyah bukanlah suatu perkara yang mudah Karena itu aku senantiasa berdoa setiap saat hingga saat-saat terakhir aku akan menghadap kepada Ilahi Rabbi. Aku juga berdoa berkat dan keridaan serta limpahan rahmat karunia Ilahi agar Muhammadiyah tetap maju dan bisa memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia sepanjang sejarah dan zaman ke zaman." Seraya beliau berpesan, "Karena itu, aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya." Nasrun min Allah wa fathun qarib.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3116 seconds (0.1#10.140)