Dendam Perempuan, Nabi Palsu dari Banu Tamim
Jum'at, 14 Agustus 2020 - 05:00 WIB
Bangkit Lagi
Dengan memimpin pasukan Mesopotamia itu, niat Sajah bangkit lagi hendak menghadapi Khalifah Abu Bakar. Tetapi Malik dan Waki' sudah berdamai dengan kaumnya setelah melihat kebencian mereka yang telah menjadi pengikut nabi palsu itu.
Kala itu, Sajah sudah sampai di Nibaj. Di sini ia berhadapan dengan Aus bin Khuzaimah. Sajah dapat dikalahkan. Kemudian mereka berdamai dan saling bertukar tawanan dengan syarat Sajah tak boleh ke Madinah menyeberangi daerah Aus.
Pada waktu itu pemimpin-pemimpin Semenanjung itu berkumpul dan mereka berkata: "Apa perintahmu kepada kami. Malik dan Waki' sudah berkompromi dengan kaumnya dan mereka tidak akan membela dan membiarkan kita melalui daerah mereka. Mereka sudah mengadakan perjanjian dengan kami." (Baca juga: Kisah Aswad al-Ansi, Nabi Palsu yang Sempat Menguasai Yaman )
Tetapi Sajah menjawab: "Yamamah."
Mereka mengingatkan, bahwa pengaruh pihak Yamamah sangat kuat dan bahwa pengikut Musailamah besar. Di sini ada cerita beredar yang menyebutkan bahwa dalam hal ini Sajah berkata:
"Tugas kamu berangkat ke Yamamah
Berjalanlah beriring seperti merpati
Itulah perang yang sengit
Setelah itu kamu tak akan menyesal."
Tak ada jalan lain setelah dibacakan sajak mantra yang mereka kira wahyu itu, selain harus tunduk. (Bersambung)
Dengan memimpin pasukan Mesopotamia itu, niat Sajah bangkit lagi hendak menghadapi Khalifah Abu Bakar. Tetapi Malik dan Waki' sudah berdamai dengan kaumnya setelah melihat kebencian mereka yang telah menjadi pengikut nabi palsu itu.
Kala itu, Sajah sudah sampai di Nibaj. Di sini ia berhadapan dengan Aus bin Khuzaimah. Sajah dapat dikalahkan. Kemudian mereka berdamai dan saling bertukar tawanan dengan syarat Sajah tak boleh ke Madinah menyeberangi daerah Aus.
Pada waktu itu pemimpin-pemimpin Semenanjung itu berkumpul dan mereka berkata: "Apa perintahmu kepada kami. Malik dan Waki' sudah berkompromi dengan kaumnya dan mereka tidak akan membela dan membiarkan kita melalui daerah mereka. Mereka sudah mengadakan perjanjian dengan kami." (Baca juga: Kisah Aswad al-Ansi, Nabi Palsu yang Sempat Menguasai Yaman )
Tetapi Sajah menjawab: "Yamamah."
Mereka mengingatkan, bahwa pengaruh pihak Yamamah sangat kuat dan bahwa pengikut Musailamah besar. Di sini ada cerita beredar yang menyebutkan bahwa dalam hal ini Sajah berkata:
"Tugas kamu berangkat ke Yamamah
Berjalanlah beriring seperti merpati
Itulah perang yang sengit
Setelah itu kamu tak akan menyesal."
Tak ada jalan lain setelah dibacakan sajak mantra yang mereka kira wahyu itu, selain harus tunduk. (Bersambung)
(mhy)
Lihat Juga :