Anjuran Muhasabah Diri Setiap Hari dan Cara Melakukannya

Selasa, 24 Mei 2022 - 17:40 WIB
Mendengar pernyataan tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menasihati,

“Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, sungguh jika kamu senantiasa menetapi apa yang kamu lakukan ketika kamu berada di sisiku dan ketika kamu berzikir, niscaya para malaikat akan menjabat tanganmu dalam setiap langkah dan perjalananmu. Tetapi, tentunya yang demikian itu dilakukan sedikit demi sedikit (dari waktu ke waktu, secara berkala, tidak spontanitas)”. Beliau pun mengulangi kata-kata itu tiga kali.



Cara Muhasabah Diri

Bagaimana cara muhasabah diri? Para ulama menjelaskan, muhasabah diri dapat dilakukan dengan dua cara.

1. Muhasabah sebelum amal

Muhasabah sebelum amal dilakukan dengan menyelidiki terlebih dahulu; apakah ia mampu untuk melaksanakannya atau tidak. Kemudian melihat apakah amalan tersebut membawa manfaat dunia-akhirat atau tidak. Lalu memeriksa niat; apakah amalan ini akan dilakukan ikhlas karena Allah subhanahu wata’ala atau dilakukan demi manusia.

2. Muhasabah setelah amal

Sedangkan muhasabah setelah amal terbagi dalam tiga bentuk, yaitu :

Bentuk pertama: Muhasabah terhadap amalan yang tertinggal dan amalan yang belum sempurna. Muhasabah ini dilakukan dengan memeriksa setiap amalan yang telah dilakukan dari sisi niatnya; sudah ikhlas lillahi ta’ala atau belum. Kemudian dari segi caranya; sudah sesuai dengan petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam atau belum.

Kemudian dari segi pelaksanaannya; apakah ada amalan yang belum terlaksana atau lupa untuk dilaksanakan pada hari tersebut.

Bentuk kedua: Muhasabah diri terhadap amalan yang lebih baik ditinggalkan dari pada dilaksanakan. Contoh muhasabah diri bentuk ini adalah memeriksa apakah ada amalan yang seharusnya tidak dilakukan, tapi justru malah dilakukan pada hari itu. Mengingat, jika amalan tersebut dilakukan akan membuka pintu dosa dan kemaksiatan. Seperti muhasabah diri terhadap perbuatan syubhat.

Bentuk ketiga: Muhasabah diri terhadap amalan mubah. Melakukan muhasabah diri terhadap amalan-amalan mubah. Memeriksa kembali tujuan melakukan amalan mubah tersebut. Untuk apa, demi apa, manfaatnya apa, sisi negatifnya apa.

Manfaat terbesar yang dapat kita raih dari muhasabah diri adalah terjadinya peningkatan terhadap kualitas hidup kita. Dengan muhasabah diri, kita akan menemukan perbuatan-perbuatan yang berakibat buruk di dunia dan akhirat yang kita lakukan pada hari itu. Sehingga kita dapat menyadari keberadaannya untuk kemudian segera bertaubat dengan taubat nasuha.



Wallahu A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(wid)
Halaman :
Hadits of The Day
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Allah 'azza wajalla telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.  Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Ia merasa senang saat berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena puasanya.

(HR. Muslim No. 1944)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More