Ketika Mullah Nashruddin Ditinggalkan Muridnya

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 06:20 WIB
loading...
A A A
Peran guru Sufi ditekankan dalam ceritanya yang termasyhur tentang ceramah. Cerita ini menggambarkan (di antara hal-hal lainnya, sebagaimana pada semua cerita Nashruddin) bahwa tidak ada permulaan bisa dilakukan pada orang yang sama sekali tidak tahu. Tapi bagi mereka yang mengetahui tidak perlu diajari. Akhirnya, jika terdapat beberapa orang yang telah tercerahkan pada suatu komunitas, maka seorang guru baru tidak diperlukan.

Nashruddin diundang untuk memberikan ceramah kepada penduduk di desa tetangga. Ia naik mimbar dan mulai berbicara. "Para hadirin! Apakah kalian mengetahui apa yang akan kukatakan kepada kalian?"

Sebagian pendengar yang suka membuat kegaduhan, karena berusaha untuk menghibur diri mereka sendiri, berteriak, "Tidak!" "Jika demikian," ucap Nashruddin dengan tegas, "aku akan berhenti mencoba mengajari masyarakat yang sama sekali tidak mengerti semacam ini."

Minggu berikutnya, setelah memperoleh jaminan dari para perusuh bahwa mereka tidak akan mengulangi ucapan mereka, para sesepuh desa kembali meminta Nashruddin memberikan ceramah kepada mereka. ( )

"Para hadirin!" Ia mulai kembali, "Apakah kalian mengetahui apa yang akan kukatakan?"

Sebagian pendengar, karena tidak tahu pasti bagaimana harus bereaksi, sebab ia memandangi mereka dengan tajam, berguman, "Ya, kami tahu."

"Jika demikian!" bentak Nashruddin, "aku tidak perlu lagi berbicara panjang lebar." Ia pun meninggalkan ruangan tersebut.

Pada kesempatan ketiga, ketika seorang utusan kembali mengunjunginya dan memohon dengan sangat kepadanya untuk berbicara sekali lagi, ia pun berbicara di depan majelis tersebut.

"Para hadirin! Apakah kalian mengetahui apa yang akan kukatakan?"

Karena tampaknya ia menuntut jawaban, para penduduk desa itu pun berseru, "Sebagian dari kami mengetahui dan sebagian tidak!"

"Jika demikian," ucap Nashruddin sebelum meninggalkan tempat, "biarlah mereka yang mengerti memberitakan yang tidak." (Baca juga: Mullah Nashruddin, Keledai, dan Kualitas Magis Berkah )
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3104 seconds (0.1#10.140)