5 Alam dalam Kehidupan Manusia: Dunia Hanyalah Alam Pertengahan
loading...
A
A
A
5 Alam kehidupan manusia adalah alam roh , alam kandungan atau rahim, alam dunia, alam barzah dan alam Akhirat. Alam roh adalah fase pertama kehidupan manusia, di sini manusia itu berasal. Di alam ini, manusia menunggu panggilan dari Allah untuk nantinya ditempatkan dalam jasad yang telah Allah sediakan.
Ketika Allah SWT menciptakan Adam as Dia menyimpankan zurriyat di tulang punggungnya yaitu kaum “ahli kanan” (ahlulyam in) dan kaum ahli kiri (ahlul-syimal).
Allah SWT pernah mengeluarkan semua zurriyat ini dari tulang punggung Adam as pada hari mitsaaq (hari pengambilan janji manusia untuk mengakui keesaan dan ketuhanan Allah SWT di Na'man, sebuah lembah yang dekat padang Arafah). Mengenai hal ini Allah SWT berfirman dalam surah al-A’raf ayat 172:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Benar (Engkau adalah Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (anak-anak Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)".
Kedua, alam rahim. Yakni, masa perpindahan sejak pertama dalam tulang sulbi para ayah dan rahim para ibu sebelum dilahirkan di mana masa kehidupan manusia sejak dalam tulang sulbi ayah dan rahim ibu sebelum dilahirkan.
Dalam surah Al-Mursalaat ayat 20 hingga 23 Allah Ta'ala berfirman.
Alam nakhlukkum mimmaaa'im mahiin
Faja'alnaahu fii qaraarim makiin
Illaa qadrim ma'luum
Faqadarnaa fani'mal qoodiruun
Artinya: Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina (mani), kemudian Kami letakkan ia dalam tempat yang kokoh (rahim), sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka (Kamilah) sebaik-baik yang menentukan. ( QS Al-Mursalaat :20-23)
Dalam surah Al-Mu'minun ayat 12-14 Allah Ta'ala berfirman.
Wa laqad khalaqnal insaana min sulaalatim mintiin
Summa ja'alnaahu nutfatan fii qaraarim makiin
Summa khalaqnan nutfata 'alaqatan fakhalaqnal 'alaqata mudghatan fakhalaq nal mudghata 'izaaman fakasawnal 'izaama lahman summa anshaanaahu khalqan aakhar; fatabaarakal laahu ahsanul khaaliqiin
Artinya: Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik. ( QS Al-Mu'minun : 12-14)
Alam kandungan ini adalah proses awal sebelum lahirnya sosok manusia yang baru. Dalam proses ini sunnatullah berjalan, bermula dari ovum yang dibuahi oleh sperma, kemudian janin tersebut menempel di dinding rahim, dan dalam penjelasan hadis Arbain an-Nawawi urutan hadis yang keempat Rasulullah menjelaskan tentang tahapan manusia dalam kandungan.
Manusia dalam kandungan mengalami beberapa proses, yang mana masing-masing prosesnya dilalui selama 40 hari.
Pada 40 hari pertama manusia berbentuk Nutfah (cairan, bentuk awal dari bersatunya sperma dengan ovum). 40 hari kemudian manusia berbentuk Alaqah (nutfah yang menempel dalam dinding rahim). 40 hari kemudian manusia berbentuk Mutghoh (bentuk awal manusia, tetapi belum memiliki nyawa).
Proses yang berjalan selama kurang lebih 120 hari atau sekitar 3 bulan, barulah Allah utus seorang malaikat untuk meniupkan ruh ke dalam jasad manusia. Sebagaimana yang Allah firmankan dalam surat shad ayat 72:
Fa-iza sawwaituhuu wa nafakhtu fiihi mir ruuhii faqa'uu lahuu saajidiin
Artinya: Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh (ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya." ( QSShad : 72)
Bayi yang telah ditiupkan nyawa ke dalam jasadnya dan telah di tuliskan juga atas namanya beberapa ketentuan takdir yang akan membersamai hidupnya, bayi tersebut berkembang di dalam kandungan sampai berusia kurang lebih 9 bulan 10 hari. Setelah sempurna bayi tersebut secara fisik, barulah Allah lahirkan bayi tersebut ke dalam dunia.
Ketiga, alam dunia. Ini adalah alam pertengahan dari lima fase kehidupan manusia, fase kehidupan yang paling menentukan kehidupan manusia setelahnya.
Alam dunia menjadi tolak ukur dan penilaian apakah manusia tersebut akan mendapatkan kebahagian atau justru kesengsaraan yang didapatkannya. Karena dalam fase ini Allah membebaskan manusia untuk memilih apa saja yang hendak mereka pilih dan lakukan. Allah memberikan bekal kepada manusia agar manusia tidak salah dalam memilih, bekal tersebut adalah hati dan pikiran.
Pikiran memiliki kemampuan untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, sedangkan hati, ia mampu merasakan mana pilihan yang tepat dan tidak tepat untuk dilaksanakan.
Di alam dunia ini manusia juga mendapatkan kewajiban untuk taat kepada syariat Islam. Ketaatan secara mutlak dimiliki oleh seseorang yang mukallaf atau telah baligh. Tanda seseorang telah baligh ini adalah mimpi yang disertai dengan keluarnya mani bagi seorang laki-laki dan menstruasi bagi perempuan.
Di fase inilah Allah telah menjelaskan kepada manusia dan jin, bahwa tujuan mereka diciptakan adalah untuk beribadah hanya kepada Allah.
Namun nyatanya tidak semua manusia dan jin taat dan patuh kepada perintah Allah. Sebagian besar dari mereka enggan untuk beribadah, bahkan banyak dari mereka yang menyekutukan Allah. Sebagian dari mereka mempertanyakan tentang pentingnya ibadah bagi kehidupan mereka? Karena bagi mereka, tidak beribadah pun mereka bisa mendapatkan kesenangan di dunia.
Keempat, alam barzah . Biasa disebut dengan alam kubur. Ini adalah alam di mana manusia ditempatkan oleh Allah setelah mereka meninggal dunia, di alam ini manusia menunggu hadirnya hari kiamat yang akan menentukan kedudukan mereka di alam akhirat. Apakah akan menjadi penghuni surga ataukah mereka merasakan siksa di neraka. Keduanya adalah bentuk balasan dari Allah atas apa yang telah mereka perbuat di kehidupan dunia.
Di alam ini manusia akan didatangi oleh malaikat penjaga kubur, yaitu malaikat munkar dan nakir. Beliau yang akan menanyai manusia tentang keimanan manusia kepada tuhan, rasul dan bagaimana mereka menjalani kehidupan di dunia.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab dengan akal pikiran, jawaban dari pertanyaan tersebut hanya dipunyai oleh orang-orang yang selama hidup di dunia, mereka taat dan patuh kepada Allah dan Rasulullah.
Kelima, alam akhirat . Ini adalah pemberhentian terakhir dari perjalanan panjang kehidupan manusia. Pada alam ini manusia akan diaudit seluruh amal kebaikan dan amal keburukannya. Hasil dari timbangan inilah yang nantinya akan menentukan tempatnya di akhirat.
Bagi orang Islam yang timbangan kebaikannya lebih berat dari keburukannya, maka mereka mendapatkan tiket langsung ke surga. Sedangkan untuk kaum muslimin yang timbangan keburukannya lebih berat dari kebaikannya, maka mereka harus menjalani fase pembersihan dosa di neraka. Dan untuk mereka yang tidak beriman kepada Allah (kafir) mereka tidak membutuhkan hisab, karena tempat mereka sudah pasti di neraka.
Apa yang akan manusia dapatkan di akhirat nanti bergantung kepada apa mereka lakukan di dunia, siapa yang taat dan patuh kepada perintah Allah akan berbalas kebaikan berupa surga, dan siapa yang berbuat keburukan akan dihadiahi dengan neraka.
Ketika Allah SWT menciptakan Adam as Dia menyimpankan zurriyat di tulang punggungnya yaitu kaum “ahli kanan” (ahlulyam in) dan kaum ahli kiri (ahlul-syimal).
Allah SWT pernah mengeluarkan semua zurriyat ini dari tulang punggung Adam as pada hari mitsaaq (hari pengambilan janji manusia untuk mengakui keesaan dan ketuhanan Allah SWT di Na'man, sebuah lembah yang dekat padang Arafah). Mengenai hal ini Allah SWT berfirman dalam surah al-A’raf ayat 172:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Benar (Engkau adalah Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (anak-anak Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)".
Kedua, alam rahim. Yakni, masa perpindahan sejak pertama dalam tulang sulbi para ayah dan rahim para ibu sebelum dilahirkan di mana masa kehidupan manusia sejak dalam tulang sulbi ayah dan rahim ibu sebelum dilahirkan.
Dalam surah Al-Mursalaat ayat 20 hingga 23 Allah Ta'ala berfirman.
اَلَمۡ نَخۡلُقۡكُّمۡ مِّنۡ مَّآءٍ مَّهِيۡنٍۙ
Alam nakhlukkum mimmaaa'im mahiin
فَجَعَلۡنٰهُ فِىۡ قَرَارٍ مَّكِيۡنٍۙ
Faja'alnaahu fii qaraarim makiin
اِلٰى قَدَرٍ مَّعۡلُوۡمٍۙ
Illaa qadrim ma'luum
فَقَدَرۡنَا ۖ فَنِعۡمَ الۡقٰدِرُوۡنَ
Faqadarnaa fani'mal qoodiruun
Artinya: Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina (mani), kemudian Kami letakkan ia dalam tempat yang kokoh (rahim), sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka (Kamilah) sebaik-baik yang menentukan. ( QS Al-Mursalaat :20-23)
Baca Juga
Dalam surah Al-Mu'minun ayat 12-14 Allah Ta'ala berfirman.
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ مِنۡ سُلٰلَةٍ مِّنۡ طِيۡنٍ
Wa laqad khalaqnal insaana min sulaalatim mintiin
ثُمَّ جَعَلۡنٰهُ نُطۡفَةً فِىۡ قَرَارٍ مَّكِيۡنٍ
Summa ja'alnaahu nutfatan fii qaraarim makiin
ثُمَّ خَلَقۡنَا النُّطۡفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقۡنَا الۡعَلَقَةَ مُضۡغَةً فَخَلَقۡنَا الۡمُضۡغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوۡنَا الۡعِظٰمَ لَحۡمًا ثُمَّ اَنۡشَاۡنٰهُ خَلۡقًا اٰخَرَ ؕ فَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ اَحۡسَنُ الۡخٰلِقِيۡنَ
Summa khalaqnan nutfata 'alaqatan fakhalaqnal 'alaqata mudghatan fakhalaq nal mudghata 'izaaman fakasawnal 'izaama lahman summa anshaanaahu khalqan aakhar; fatabaarakal laahu ahsanul khaaliqiin
Artinya: Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik. ( QS Al-Mu'minun : 12-14)
Alam kandungan ini adalah proses awal sebelum lahirnya sosok manusia yang baru. Dalam proses ini sunnatullah berjalan, bermula dari ovum yang dibuahi oleh sperma, kemudian janin tersebut menempel di dinding rahim, dan dalam penjelasan hadis Arbain an-Nawawi urutan hadis yang keempat Rasulullah menjelaskan tentang tahapan manusia dalam kandungan.
Manusia dalam kandungan mengalami beberapa proses, yang mana masing-masing prosesnya dilalui selama 40 hari.
Pada 40 hari pertama manusia berbentuk Nutfah (cairan, bentuk awal dari bersatunya sperma dengan ovum). 40 hari kemudian manusia berbentuk Alaqah (nutfah yang menempel dalam dinding rahim). 40 hari kemudian manusia berbentuk Mutghoh (bentuk awal manusia, tetapi belum memiliki nyawa).
Proses yang berjalan selama kurang lebih 120 hari atau sekitar 3 bulan, barulah Allah utus seorang malaikat untuk meniupkan ruh ke dalam jasad manusia. Sebagaimana yang Allah firmankan dalam surat shad ayat 72:
فَاِذَا سَوَّيۡتُهٗ وَنَفَخۡتُ فِيۡهِ مِنۡ رُّوۡحِىۡ فَقَعُوۡا لَهٗ سٰجِدِيۡنَ
Fa-iza sawwaituhuu wa nafakhtu fiihi mir ruuhii faqa'uu lahuu saajidiin
Artinya: Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh (ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya." ( QSShad : 72)
Bayi yang telah ditiupkan nyawa ke dalam jasadnya dan telah di tuliskan juga atas namanya beberapa ketentuan takdir yang akan membersamai hidupnya, bayi tersebut berkembang di dalam kandungan sampai berusia kurang lebih 9 bulan 10 hari. Setelah sempurna bayi tersebut secara fisik, barulah Allah lahirkan bayi tersebut ke dalam dunia.
Ketiga, alam dunia. Ini adalah alam pertengahan dari lima fase kehidupan manusia, fase kehidupan yang paling menentukan kehidupan manusia setelahnya.
Alam dunia menjadi tolak ukur dan penilaian apakah manusia tersebut akan mendapatkan kebahagian atau justru kesengsaraan yang didapatkannya. Karena dalam fase ini Allah membebaskan manusia untuk memilih apa saja yang hendak mereka pilih dan lakukan. Allah memberikan bekal kepada manusia agar manusia tidak salah dalam memilih, bekal tersebut adalah hati dan pikiran.
Pikiran memiliki kemampuan untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, sedangkan hati, ia mampu merasakan mana pilihan yang tepat dan tidak tepat untuk dilaksanakan.
Di alam dunia ini manusia juga mendapatkan kewajiban untuk taat kepada syariat Islam. Ketaatan secara mutlak dimiliki oleh seseorang yang mukallaf atau telah baligh. Tanda seseorang telah baligh ini adalah mimpi yang disertai dengan keluarnya mani bagi seorang laki-laki dan menstruasi bagi perempuan.
Di fase inilah Allah telah menjelaskan kepada manusia dan jin, bahwa tujuan mereka diciptakan adalah untuk beribadah hanya kepada Allah.
Namun nyatanya tidak semua manusia dan jin taat dan patuh kepada perintah Allah. Sebagian besar dari mereka enggan untuk beribadah, bahkan banyak dari mereka yang menyekutukan Allah. Sebagian dari mereka mempertanyakan tentang pentingnya ibadah bagi kehidupan mereka? Karena bagi mereka, tidak beribadah pun mereka bisa mendapatkan kesenangan di dunia.
Keempat, alam barzah . Biasa disebut dengan alam kubur. Ini adalah alam di mana manusia ditempatkan oleh Allah setelah mereka meninggal dunia, di alam ini manusia menunggu hadirnya hari kiamat yang akan menentukan kedudukan mereka di alam akhirat. Apakah akan menjadi penghuni surga ataukah mereka merasakan siksa di neraka. Keduanya adalah bentuk balasan dari Allah atas apa yang telah mereka perbuat di kehidupan dunia.
Di alam ini manusia akan didatangi oleh malaikat penjaga kubur, yaitu malaikat munkar dan nakir. Beliau yang akan menanyai manusia tentang keimanan manusia kepada tuhan, rasul dan bagaimana mereka menjalani kehidupan di dunia.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab dengan akal pikiran, jawaban dari pertanyaan tersebut hanya dipunyai oleh orang-orang yang selama hidup di dunia, mereka taat dan patuh kepada Allah dan Rasulullah.
Kelima, alam akhirat . Ini adalah pemberhentian terakhir dari perjalanan panjang kehidupan manusia. Pada alam ini manusia akan diaudit seluruh amal kebaikan dan amal keburukannya. Hasil dari timbangan inilah yang nantinya akan menentukan tempatnya di akhirat.
Bagi orang Islam yang timbangan kebaikannya lebih berat dari keburukannya, maka mereka mendapatkan tiket langsung ke surga. Sedangkan untuk kaum muslimin yang timbangan keburukannya lebih berat dari kebaikannya, maka mereka harus menjalani fase pembersihan dosa di neraka. Dan untuk mereka yang tidak beriman kepada Allah (kafir) mereka tidak membutuhkan hisab, karena tempat mereka sudah pasti di neraka.
Apa yang akan manusia dapatkan di akhirat nanti bergantung kepada apa mereka lakukan di dunia, siapa yang taat dan patuh kepada perintah Allah akan berbalas kebaikan berupa surga, dan siapa yang berbuat keburukan akan dihadiahi dengan neraka.
(mhy)