Rampasan Perang Persia dan Nasehat Ali bin Abi Thalib kepada Umar bin Khattab

Kamis, 29 Oktober 2020 - 15:07 WIB
loading...
Rampasan Perang Persia dan Nasehat Ali bin Abi Thalib kepada Umar bin Khattab
Ilustrasi/Ist
A A A
BASYIR bin al-Khasasiah berangkat ke Madinah membawa seperlima rampasan perang dan diserahkannya ke tangan Amirulmukminin. Umar bin Khattab sudah lebih dulu mendapat berita tentang pembebasan Mada'in , karena Sa’ad bin Abi Waqqash memang sudah mengirim laporan kepadanya tentang apa yang dikerjakannya sehingga seolah Umar sendiri hadir. ( )

Sungguhpun begitu, ia terkejut sekali melihat begitu banyak rampasan perang itu dan nilainya serta usaha pasukan Muslimin memperolehnya secara utuh. Ia menoleh kepada orang-orang di sekitarnya sambil berkata: "Mereka orang-orang yang dapat dipercaya yang telah melaksanakan semua ini!"

Ali bin Abi Thalib menjawab: "Anda hidup sangat sederhana dengan menahan diri dari segala yang Anda rasa tidak baik, sehingga rakyat Anda juga begitu. Kalau saja Anda mau menyenangkan diri tentu mereka juga akan demikian."

Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul " Umar bin Khattab " melukiskan Umar memperhatikan segala pakaian Kisra , beberapa pedang dan baju besinya. Lalu dipakaikannya pada sebatang kayu dan diletakkannya di depannya supaya dilihat oleh orang banyak betapa mengagumkan perhiasan itu. ( )

Dikatakan konon ia memanggil Suraqah bin Ju'syum, orang yang paling besar badannya dan paling gemuk. la mengenakan baju Kisra itu kepadanya berikut celana, jubah, pedang, sabuk, gelang, mahkota dan kasutnya.

Disuruhnya ia mundar mandir di depannya. Kemudian katanya: "Bah, bah. Arab pedalaman dari Banu Mujlij memakai jubah Kisra berikut celana, pedang, mahkota dan kasutnya!! Hai Suraqah, sekiranya suatu hari barang-barang Kisra dan keluarga Kisra ini menjadi milik Anda tentu merupakan suatu kehormatan bagi Anda dan masyarakat Anda!..."

Dikatakan begitu karena Kisra mempunyai beberapa macam pakaian, pada setiap acara dengan pakaian tersendiri. ( )

Setelah Umar mendatangkan orang yang paling besar tubuhnya di Madinah, setiap macam pakaian demi pakaian itu dipakaikan kepadanya.la melihat orang-orang menyaksikan semua pakaian itu sebagai peristiwa keajaiban dunia yang luar biasa.

Sesudah selesai orang badui tersebut mengenakan pakaian itu semua, Umar menengadah ke atas seraya berkata: "Allahumma ya Allah, Engkau telah menghindarkan semua ini dari Rasul-Mu dan Nabi-Mu, padahal dia lebih Kaucintai daripada aku, lebih Kaumuliakan daripadaku, juga Engkau telah menghindarkannya dari Abu Bakar, yang lebih Kaucintai daripadaku, lebih Kaumuliakan daripadaku. Maka jika semua ini akan Kauberikan kepadaku, aku berlindung kepada- Mu ya Allah, juga jangan sampai Kau-berikan kepadaku untuk memuliakan aku!" ( )

Itulah salah satu ciri khas Umar yang kelak akan dikenang orang dan pengaruhnya yang sangat jelas terhadap umat pun akan dikenang. la sudah merasakan kemewahan ini akan menimbulkan daya tarik dalam hati orang dan akan dijadikan pola hidup untuk dicontoh, dan dengan segala daya upaya orang akan membayar berapa pun harganya demi tujuan itu. Akibatnya, orang akan menjauhkan diri dari segala arti kemanusiaan yang lebih terhormat, yang akan mengantarkan hati dan pikiran kita ke puncak tertinggi untuk mendekatkan diri kepada Allah, yang dengan karunia-Nya pula kita akan melihat wajah Kebenaran.

Karena ciri khas Umar itu, karena kekhawatirannya bahwa Allah memberikan harta kekayaan Kisra kepadanya itu untuk mengujinya, ia menangis sehingga orang-orang merasa iba hati melihatnya. Kemudian sambil menunjuk kepada harta itu ia berkata kepada Ahdur-Ra hm an bin Auf: "Saya meminta Anda dengan sungguh-sungguh, hendaklah sebelum sore ini sudah Anda jualkan harta ini kemudian bagi-bagikan!" ( )

Selanjutnya Umar membagi-bagikan yang seperlima itu kepada orang banyak sesuai dengan kadar mereka dan memberikan tambahan kepada mereka yang hadir dan yang tidak hadir dari keluarga orang-orang yang sudah berjuang. Melihat permadani yang tak dapat dibagi ia berkata kepada mereka yang ada di sekitarnya:

"Bagaimana pendapat kalian mengenai permadani ini."

Mereka berkata: "Semua pasukan sudah memberikan itu untuk Anda, dan pendapat kami mengenai ini kami menyerahkan kepada Anda."

Ada lagi yang berkata: "Itu hanya untuk Amirulmukminin sendiri."

Tetapi Umar tak mau memilikinya atau memberikan pendapat. Saat itulah Ali bin Abi Thalib berkata: "Allah tidak akan menjadikan ilmu yang ada pada Anda untuk membuat Anda bodoh, dan keyakinan Anda menjadi keraguan. Anda tak mempunyai apa-apa di dunia ini selain yang sudah diberikan kepada Anda, maka itu pun sudah berlalu, atau yang Anda pakai, itu pun sudah usang, atau yang Anda makan, dan itu juga sudah habis. Kalau ini Anda simpan
sekarang Anda tidak akan menghilangkan hak orang yang tidak punya." ( )

Umar berkata: "Anda memang bersungguh-sungguh menasihati saya."

Kemudian permadani itu dipotongnya dan dibagikan kepada khalayak. Ali juga mendapat sepotong tetapi bukan dari yang terbaik. Sungguhpun begitu sudah pula dijualnya dengan, harga dua puluh ribu.

Sementara Umar membagi-bagikan rampasan perang kepada penduduk Madinah, orang melihat apa yang sudah mereka terima itu suatu karunia dari Allah yang belum pernah mereka rasakan.

Dalam pada itu Sa’ad bin Abi Waqqas pun sudah merasa tenteram di Mada'in. Ia tinggal di Istana itu dan Ruang Sidangnya dijadikan musala untuk kaum Muslimin. Suara azan diperdengarkan di dalamnya, dan salat pun dilaksanakan. Setiap hari Jumat orang berkumpul di tempat ini dan Sa’ad yang bertindak sebagai khatib dan imam.

Sementara itu Yazdigird sudah pula tiba di Hulwan, dengan perasaan sedih, terkulai dalam keadaan kalah. Jantungnya terasa remuk dirundung kesedihan, hatinya terasa pecah terbawa rasa putus asa. ( )

Teringat ia akan keagungan Persia, kemegahannya yang menjulang begitu tinggi. Bertambah sedih hati mengenangnya. Terbayang di depan matanya sosok Rustum dan segala yang disebutnya dulu tentang ramalan-ramalan nujum. Di mana sejarah silam itu sekarang, tatkala nenek moyangnya bergerak dari Iran ke Irak, lalu menyusur sepanjang pantai Tigris, dan ketika mereka berada di Cteciphon (Mada'in) yang berhadapan dengan Seleusia (Saluqiah) , an ketika Cteciphon diperluas dan kota-kota sekitarnya digabungkan ke dalamnya, lalu kota ini dan Seleusia disatukan, yaitu Mada'in, kemudian Seleusia diberi nama Bahrasir supaya masa jayanya dulu dilupakan orang! Kalau ada kota Yunani bertahan dengan kebebasannya sendiri, maka itulah Sparta.

Tetapi mana sekarang sejarah masa kisra-kisra nenek moyangnya dari dinasti Sasani yang dulu telah menaklukkan dunia itu? Dari masa kakeknya Ardasyir, yang telah membangun Istana Kisra dan Ruang Sidangnya yang paling megah dan mewah?! ( )

Sekarang dia menjadi seorang raja yang sudah tidak lagi berkuasa, terusir dari ibu kota kerajaannya, lalu lari seperti pengecut. Tabahkah dia menghadapi kekalahan itu, menghadapi bencana yang menimpanya? Adakah nasib masih akan mendukung pasukan Muslimin untuk terus mengejarnya sampai sejauh mana pun?

Darah mudanya yang dulu mendidih dan keteguhan hatinya yang terus memberikan harapan, masih adakah harapan itu baginya, ataukah kekalahannya sudah membuat keteguhan hatinya mencair dan darah mudanya sudah tidak lagi mendidih, sehingga segala cita-cita dan harapannya hilang terbawa angin?

Haekal menceritakan, tatkala pertama kali tinggal di Hulwan tak ada yang dipikirkan oleh anak muda yang sudah kalah itu. la sudah menawarkan perdamaian kepada pasukan Muslimin atas dasar Sungai Tigris sebagai pembatas antara dia dengan mereka. Ya, sesudah mereka membebaskan Mada'in, cukupkah dengan itu dan hanya sampai di situ? Kalau mereka lakukan ini berarti mereka ikut mewujudkan cita-citanya, dan hari depan cukup untuk menjamin kekuasaannya. Tetapi mereka pihak yang menang, dan pihak yang menang tak mengenal gencatan senjata. ( )

Angkatan bersenjatanya yang dulu banyak berlimpah, sudah beterbangan kian ke mari mencari selamat. Serahkanlah semua itu kepada masa yang akan datang! Dan hari esok bagi yang mengawasinya itu dekat! (Bersambung)
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1836 seconds (0.1#10.140)