Kumpulan Artikel: Zina (halaman 4)

Sungguh janganlah sekali-sekali meremehkan zina ini, karena dosanya begitu dahsyat dan mengerikan. Ancaman hukumannya pun tidak ringan, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Kebanyakan muslim dan muslimah yang berpacaran, banyak melanggar syariat yang dilarang Allah dan Rasul-Nya. Mereka saling bersentuhan dan kadang mereka nampak asyik mengumbar kemesraan.

Dalam hukum Islam, seorang pezina baik laki-laki maupun perempuan itu dihukum rajam. Yakni dilempar batu sampai meninggal dunia. Tentang hal ini, ada kisah di zaman Rasulullah yang bisa kita ambil hikmahnya, yakni kisah perempuan pezina yang minta dirajam

Pendapat kedua adalah tobatnya itu diterima, mungkin dan dapat terjadi. Karena rukun-rukun tobat masih ada padanya. Yang dapat ia lakukan dari perbuatan itu adalah penyesalan.

Bagaimana hukum orang yang bertobat menyesal telah berzina, tatkala ia sudah kehilangan nafsu seksnya. Lalu, menyesal dan bertobat tidak korupsi setelah dirinya tidak menjabat lagi?

Berikut kisah seorang perempuan pezina dari Bani Israel yang mengadu kepada Nabiyullah Musa alaihisslam. Kisah ini mengajarkan banyak hikmah dan pelajaran berharga.

Menuduh perempuan baik-baik berbuat zina termasuk dosa besar yang membinasakan. Namun perkara ini, sering diremehkan oleh sebagian kaum perempuan zaman sekarang.

Selain melakukan zina dengan alat kemaluan ternyata zina yang dilakukan oleh manusia dapat terkait dengan bagian tubuh (panca indera) lainnya. Apa dan bagaimana hal itu bisa terjadi?

Apabila seorang hamba berzina keluarlah iman darinya. Lalu iman itu berada di atas kepalanya seperti naungan, maka apabila dia telah bertobat, kembali lagi iman itu kepadanya

Dalam Kitab Tanbihul Ghafilin karya Imam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H) diceritakan kisah seorang pemuda di zaman Nabi yang bertobat setelah puas menyetubuhi mayit gadis.