Kontroversi Usamah, Panglima Perang yang Masih Belia (2)

Selasa, 11 Agustus 2020 - 07:48 WIB
Ilustrasi/Ist
SETELAH Umar bin Khattab kembali ke Jurf, semua orang sudah tahu mengenai pesan Khalifah Abu Bakar yang dibawanya. Mau tak mau mereka harus tunduk kepada Khalifah. Setelah itu Khalifah Abu Bakar pun pergi mengunjungi markas pasukan itu.



Ketika memberangkatkan dan melepas pasukan itu Khalifah Abu Bakar berjalan kaki, sementara Usamah bin Zaid di atas kendaraan, untuk menanamkan kesan kepada mereka tentang kepemimpinan Usamah yang harus diterima dan ditaati. Tetapi agaknya Usamah merasa malu melihat orang tua yang penuh wibawa dan sahabat Rasulullah serta penggantinya memerintah Muslimin itu berjalan kaki di sebelahnya sedang hewan tunggangannya dituntun oleh Abdur-Rahman bin Auf dari belakang.( )

"Oh Khalifah Rasulullah ," kata Usamah. "Tuan harus naik, kalau tidak saya akan turun."

"Demi Allah, jangan turun!" Abu Bakar berkata. "Dan demi Allah aku tidak akan naik. Aku hanya menjejakkan kaki di debu sejenak demi perjuangan di jalan Allah!" ( )



Setelah tiba saatnya akan melepas pasukan itu ia berkata kepada Usamah: "Kalau menurut pendapatmu Umar perlu diperbantukan kepadaku silakan."

Usamah mengizinkan Umar bin Khattab meninggalkan pasukannya dan kembali (ke Madinah) bersama Khalifah Abu Bakar.

Muhammad Husain Haekal dalam As-Siddiq Abu Bakr menyebut setelah melihat tindakan Abu Bakar yang sungguh bijaksana itu mereka yang tadinya menentang kepemimpinan Usamah tak ada jalan lain harus menerima juga. ( )

Pidato Khalifah Abu Bakar

Saat Khalifah Abu Bakar melepas pasukan, beliau berdiri di depan para pasukan muslim menyampaikan pidatonya: "Saudara-saudara, ikutilah sepuluh pesan saya ini dan harus Saudara-saudara perhatikan: Jangan berkhianat, jangan korupsi, jangan mengecoh dan jangan menganiaya. Janganlah membunuh anak-anak, orang lanjut usia atau perempuan. Janganlah menebang atau membakar kebun kurma, jangan memotong pohon yang sedang berbuah, jangan menyembelih kambing, sapi atau unta kecuali untuk dimakan.”

“Kamu akan melewati golongan manusia yang mengabdikan diri tinggal dalam biara; biarkan mereka, jangan diganggu.”

“Kamu akan singgah pada suatu golongan yang akan menghidangkan pelbagai macam makanan, maka jika di antaranya ada yang kamu makan, sebutlah nama Allah.” ( )

“Juga kamu akan menjumpai beberapa golongan manusia, di bagian atas kepala mereka berlubang dan membiarkan sekelilingnya seperti pita, sapulah itu sekali dengan pedangmu. Ini adalah sebuah tamsil, berasal dari hadis Rasulullah, yang maksudnya bila setan telah bersarang di kepala manusia, segala kejahatan akan diperbuatnya, maka kikislah itu.”

“Terjunlah kamu dengan nama Allah, semoga Allah memberi perlindungan kepada kamu dari kematian dan penyakit."



Kepada Usamah yang sudah mulai bergerak dengan pasukannya ia berkata: "Kerjakan apa yang diperintahkan Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam kepadamu. Mulailah dari daerah Quda'ah, kemudian masuk ke Abil. Jangan kau kurangi sedikit pun perintah Rasulullah. Jangan ada yang kautinggalkan apa yang sudah dipesankan kepadamu."



Mati untuk Kemenangan

Sementara pasukan Usamah berangkat, Abu Bakar dan Umar kembali ke Madinah. Dengan dipimpin oleh seorang komandan muda pasukan itu berangkat mengarungi padang pasir dan sahara gersang di puncak musim panas bulan Juni. ( )
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari empat perkara, yaitu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu', dari jiwa yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak didengar.

(HR. Ibnu Majah No. 3827)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More