Abu Dzar Al-Ghifari (3): Batal Memenggal Leher Koruptor Karena Ingat Pesan Nabi SAW

Kamis, 14 Oktober 2021 - 14:33 WIB
Hanya dalam waktu yang singkat saja Abu Dzar telah menjadi simbol perlawanan. Dia menjadi sosok yang dicintai oleh rakyat kebanyakan dan golongan pekerja, bahkan oleh orang-orang di negeri jauh yang sama sekali belum pernah melihatnya.

Nama Abu Dzar membayangi seluruh dunia Islam. Kehadirannya di setiap daerah yang dilaluinya—bahkan ketika baru namanya saja yang sampai ke sana—menimbulkan rasa takut bagi para penguasa dan golongan orang kaya yang gemar berlaku curang.

“Beritakanlah kepada para penumpuk harta, yang menumpuk emas dan perak, mereka akan disetrika dengan setrika api neraka, menyetrika kening dan pinggang mereka di hari kiamat.”

Kalimat tersebut menjadi semacam syair atau lagu perjuangan bagi para pendukung Abu Dzar. Setiap dia mendaki bukit, menuruni lembah memasuki kota, dan setiap dia berhadapan dengan para penguasa dan pembesar, kalimat itu yang selalu diucapkannya. Begitu pun dengan setiap orang yang melihatnya datang, mereka akan menyambutnya dengan kalimat tersebut, “Beritakanlah kepada para penumpuk harta….”



Dekat Majelis Suci Nabi

Abu Dzar adalah sosok yang sangat deterministik dan teguh dalam hal pendirian, sehingga dia tidak pernah gentar dengan kekuasaan besar mana pun jika itu dia anggap menghalangi prinsip hidupnya. Nasihat ataupun dorongan dari orang sekitarnya untuk menghindari bahaya tidak pernah membuat pendiriannya goyah. Dalam suatu kesempatan dia pernah dengan bangga berkata:

“Wahai manusia! Pada hari kiamat aku akan tetap berada di dekat majelis suci Nabi, karena aku telah mendengar dia mengatakan bahwa yang terdekat dengannya pada hari kiamat adalah orang yang meninggalkan dunia dalam kondisi sama ketika dia (Nabi) meninggalkannya. Aku bersumpah demi Allah bahwa sekarang tidak ada yang tertinggal di antara kalian kecuali aku yang berada dalam keadaan asalku dan belum terkontaminasi dengan sesuatu yang baru.”

Perkataan Abu Dzar tersebut bukanlah klaim sepihak. Nabi Muhammad SAW juga pernah berkata seperti itu, dalam Tabaqat Ibn Sa’d dikisahkan suatu hari Nabi berkata, “siapa di antara engkau yang akan datang untuk menemuiku (di Kautsar) dalam kondisi yang sama di mana aku meninggalkannya?”

Abu Dzar berkata, “Aku”. Sebagai balasannya Nabi berkata, “Engkau benar, yaitu engkau akan mati dalam keadaan iman yang sama pada saat aku meninggalkan engkau.”

(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Al Aswad bin Yazid, dia berkata; Abdullah berkata, Saya pernah mendengar Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa menjadikan segala macam keinginannya hanya satu, yaitu keinginan tempat kembali (negeri Akhirat), niscaya Allah subhanahu wa ta'ala akan mencukupkan baginya keinginan dunianya. Dan barangsiapa yang keinginannya beraneka ragam pada urusan dunia, maka Allah subhanahu wa ta'ala tidak akan memperdulikan dimanapun ia binasa.

(HR. Ibnu Majah No. 4096)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More