Jadi Hamba yang Mudah, Pemaaf, dan Lembut untuk Meraih Cinta Allah

Sabtu, 13 Juni 2020 - 08:02 WIB
loading...
A A A
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( من كظم غيظًا وهو يستطيع أن ينفذه دعاه الله يوم القيامة على رؤوس الخلائق حتى يخيره من أي الحور شاء )) [أخرجه الترمذي]

“Barangsiapa yang menahan marah padahal ia mampu melampiaskannya, Allah subhanahu wa ta’ala memanggilnya di hari kiamat di hadapan semua makhluk hingga memberikan pilihan kepadanya dari bidadari manakah yang dia kehendaki.”HR. at-Tirmidzi.

Maksudnya memperkenalkannya di hadapan umat manusia, memujinya, dan membanggakannya sehingga memberikannya pilihan dalam mengambil bidadari. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( وما زاد الله عبدًا بعفوٍ إلا عزًا وما تواضع أحد لله إلا رفعه الله ))

“Dan Allah subhanahu wa ta’ala tidak menambah sifat maaf kepada hamba kecuali kemuliaan, dan tidak bersikap tawadhu’ seseorang karena Allah subhanahu wa ta’ala kecuali Allah subhanahu wa ta’ala meninggikannya.”

Menurut Asma', padanya ada dua jalan: pertama bahwa hadis ini menurut zahirnya bahwa siapa yang dikenal bersikap pemaaf dan berlapang dada niscaya besar dalam hati dan bertambah kemuliannya. Kedua, bahwa maksudnya adalah pahalanya di akhirat dan mulianya di sana. Dan bisa juga yang dimaksud adalah keduanya bersamaan di dunia dan akhirat.



Lembut

Selanjutnya Asma; menyebut Allah subhanahu wa ta’ala menyukai sikap lembut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( إن الله يحب الرفق في الأمر كله )) [أخرجه البخاري].

“Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala menyukai sikap lembut dalam semua perkara.” HR. Al-Bukhari. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إن الله رفيق يحب الرفق ويعطي على الرفق ما لا يعطي على العنف وما لا يعطي على ما سواه)) [أخرجه مسلم].

“Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala Maha Lembut menyukai sikap lembut, memberi kepada sikap lembut sesuatu yang tidak diberikan-Nya kepada sikap keras, dan sesuatu yang tidak diberikan kepada selainnya.’ HR. Muslim.

Sikap lembut adalah penyebab segala kebaikan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((من يحرم الرفق يحرم الخير))

“Siapa yang dihalangi mendapat sikap lembut niscaya dihalangi mendapat kebaikan.”



Sabdanya pula, ‘Sesungguhnya Allah Maha lembut’ maksudnya Maha Lembut kepada hamba-hamba-Nya, menghendaki kemudahan terhadap mereka dan tidak menghendaki kesusahan kepada mereka, maka Dia tidak memberi beban kepada mereka di luar batas kemampuan mereka.

“Memberi kepada sikap lembut”, maksudnya memberi pahala kepadanya yang tidak diberikan kepada selainnya. Maka Dia memberi kepadanya di dunia berupa pujian yang indah, mendapat yang dituntut dan memudahkan yang dimaksud dan di akhirat berupa pahala besar. sesuatu yang tidak diberikan-Nya kepada sikap keras, dan sesuatu yang tidak diberikan kepada selainnya.”



Sikap lembut merupakan hasil akhlak yang baik dan buahnya. Ada yang berkata, kebijaksanaan adalah engkau meletakkan semua perkara di tempat yang sebenarnya. Keras pada tempatnya, lembut pada tempatnya, pedang ditempatnya, dan cemeti di tempatnya. Dan yang terpuji adalah pertengahan di antara keras dan lembut, sebagaimana dalam semua akhlak. Akan tetapi tatkala tabiat manusia lebih cenderung kepada kekerasan tentu kebutuhan mendorong mereka dalam sisi kelembutan lebih banyak, karena itulah banyak pujian syara’ terhadap sisi kelembutan, bukan kekerasan.

Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1587 seconds (0.1#10.140)