Perempuan Arab Saudi Sudah Berubah: Isi 36 Persen Angkatan Kerja

Sabtu, 09 Maret 2024 - 13:16 WIB
Sedikit kemajuan yang dicapai disebabkan oleh perbaikan dalam bidang pendidikan, dimana 117 dari 146 negara yang diindeks kini telah menutup setidaknya 95 persen kesenjangan tersebut. Partisipasi ekonomi dan kesenjangan peluang juga mengalami kemajuan, yaitu sebesar 60,1 persen.

Namun, menurut Dana Moneter Internasional (IMF), kurang dari separuh perempuan secara aktif menjadi bagian dari pasar tenaga kerja global, dibandingkan dengan 72 persen laki-laki. Hal ini berdampak langsung pada isu-isu seperti pengentasan kemiskinan dan gizi.

Seperempat perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia diperkirakan mengalami kerawanan pangan tingkat sedang atau berat pada tahun 2030, menurut PBB. Jika kesenjangan gender dalam sistem pertanian pangan dapat diatasi, hal ini dapat mengurangi kerawanan pangan dan meningkatkan produk domestik bruto global sebesar $1 triliun.

“Meskipun ada tanda-tanda pemulihan yang menggembirakan ke tingkat sebelum pandemi, perempuan terus menanggung beban terbesar dari krisis biaya hidup dan gangguan pasar tenaga kerja saat ini,” Saadia Zahidi, direktur pelaksana WEF, mengatakan dalam laporan tersebut.



Pemulihan ekonomi global akan membutuhkan “kekuatan penuh kreativitas dan beragam ide serta keterampilan,” katanya. “Kita tidak boleh kehilangan momentum dalam partisipasi dan peluang ekonomi perempuan.”

Meskipun perjalanan masih panjang, bahkan bagi negara-negara yang paling proaktif di kawasan ini seperti Arab Saudi, Hari Perempuan Internasional menawarkan kesempatan untuk melihat sejauh mana kemajuan pemberdayaan perempuan dalam waktu yang relatif singkat.

Lima tahun yang lalu, “Anda hampir tidak akan melihat perempuan bekerja di mana pun,” kata Al-Zahrani, konsultan yang berbasis di Riyadh.

“Terus tiba-tiba mereka kerja di hotel, kerja di toko-toko di mall, nyetir. Saya tidak pernah berpikir saya akan begitu bangga melihat wanita di toko kelontong menerima pembayaran pelanggan di kasir."

“Saya bangga dengan kepemimpinan kita dan saya bangga dengan apa yang telah mereka lakukan bagi semua orang untuk menciptakan masa depan negara yang lebih produktif dan sejahtera.”

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنۡ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحۡيًا اَوۡ مِنۡ وَّرَآىٴِ حِجَابٍ اَوۡ يُرۡسِلَ رَسُوۡلًا فَيُوۡحِىَ بِاِذۡنِهٖ مَا يَشَآءُ‌ؕ اِنَّهٗ عَلِىٌّ حَكِيۡمٌ
Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana.

(QS. Asy-Syura Ayat 51)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More