Inilah Amalan yang Lebih Baik dari Perniagaan Unta

Kamis, 14 Mei 2020 - 21:27 WIB
loading...
Inilah Amalan yang Lebih...
Nabi mengatakan bahwa mempelajari beberapa ayat Al-Quran lebih baik daripada perniagaan unta. Foto ilustrasi/Ist
A A A
10 Hari terakhir Ramadhan adalah masa dimana umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah. Selain iktikaf dan salat malam, ada satu amalan yang memiliki ganjaran istimewa.

Apakah amalan tersebut? Berikut sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: (Baca Juga: Kencangkan Sarung, Berikut Tips 10 Malam Terakhir Ramadhan)

عَن عُقبةً بنِ عَامِرٍ رَضيِ اللٌهٌ عَنهٌ قَالَ خَرَجَ عَلَينًا رَسُولٌ اللٌه صَلْي اللٌه عَلَيهِ وَسَلٌمَ وَنخَنُ فيِ الصفٌةِ فَقَالَ اَيٌكُم يُحبٌ اَن يَغدُ وَ كُلٌ يَومٍ اِلي بُطحَانَ اَواَلى الَعقَيقَ فَيَاٌتيِ بِنَاقَتَينِ كَومَاوَينِ فِي غَيِر اِثمٍ وَلآ قَظيعَةِ رَحَمٍ فَقُلنَا يَارَسُولَ اللٌهِ كُلٌنَا نُحِبٌ ذَالِكَ قَالَ اَفَلآ يَغدُو اَحَدُكُمَ اِلَى المسَجِدِ فَيَتَعَلَمَ اَوفَيَقَرٌاَ ايَتَينِ مِن كِتَابِ اللٌه خَيرٌلَه مِن نَاقَتَينِ وَثَلآثُ خَيرُلَه مِن ثَلآثٍ وَاَربَعُ خَيرُلَه من اربع ومن اعدادهن من الأبل .(رواه مسلم وابو داوود).

Dari Uqbah bin Amir RA, ia menceritakan, " Rasulullah SAW datang menemui kami di Shuffah, lalu beliau bertanya: 'Siapakah di antara kalian yang suka pergi setiap hari ke pasar Buth-han atau Aqiq lalu ia pulang dengan membawa dua ekor unta betina dari jenis yang terbaik tanpa melakukan satu dosa atau memutuskan tali silaturahmi?' Kami menjawab: Ya Rasulullah , kami semua menyukai hal itu.' Rasulullah bersabda: 'Mengapa salah seorang dari kalian tidak ke masjid lalu mempelajari atau membaca dua buah ayat Al-Qur'an (padahal yang demikian itu) lebih baik baginya dari pada dua ekor unta betina, tiga ayat lebih baik dari tiga ekor unta betina, dan begitu pula membaca empat ayat lebih baik baginya daripada empat ekor unta betina, dan seterusnya sejumlah ayat yang dibaca mendapat sejumlah yang sama dari unta-unta." (HR. Muslim dan Abu Dawud)

Dalam Kitab Fadhail Qur'an karya Syeikh Maulana Zakariyya Al-Kandahlawy dijelaskan bahwa Shuffah adalah sebuah lantai khusus di Masjid Nabawi tempat orang-orang miskin Muhajirin tinggal. Mereka dikenal dengan sebutan Ahlush Shuffah (orang-orang shuffah). Jumlah sahabat ahlush shuffah selalu berubah dari waktu ke waktu. Allama Suyuti RA telah menyusun 101 satu nama sahabat yang tinggal di Shuffah, dan ia menulis tentang mereka di dalam risalah tersendiri.

Sedangkan Buth-han dan Aqiq adalah nama dua buah tempat di Madinah sebagai pasar perdagangan unta . Orang Arab sangat menyukai unta, terutama unta betina yang berpunuk besar. Di zaman Nabi, harga standar seekor ekor unta senilah 80 Dirham atau setara dengan Rp20 juta. (Baca Juga: 70 Malaikat Akan Mendoakan Orang yang Mengamalkan Ayat Ini)

Adapun maksud 'tanpa melakukan suatu dosa' adalah mendapatkan sesuatu dari orang lain tanpa usaha atau berkorban. Bukan harta yang bertambah melalui pemerasan, pencurian, atau merampas warisan sesama saudara.

Karena itu, Rasulullah menyatakan dalam sabdanya, bahwa unta itu diperoleh tanpa bersusah payah sama sekali dan tanpa berbuat suatu dosa pun. Sudah pasti memperoleh harta dengan cara demikian lebih disenangi oleh semua orang. Akan tetapi Nabi mengatakan bahwa mempelajari beberapa ayat Al-Qur'an itu lebih baik dan lebih utama daripada mendapatkan semua itu.

Hendaknya kita meyakini ini bahwa keutamaan dan pahala mempelajari Al-Qur'an tidaklah sebanding dengan seekor atau dua ekor unta . Bahkan dengan kerajaan seluas tujuh benua sekalipun. Karena semua itu pasti akan ditinggalkan, jika bukan hari ini tentu hari esok maut akan menjemput semuanya dan kita akan meninggalkan itu semua. (Baca Juga: Membaca Al-Qur'an Lebih Utama daripada Tasbih dan Takbir)

Sebaliknya, pahala satu ayat Al-Qur'an akan bermanfaat untuk selama-lamanya. Dalam urusan keduniaan, kita dapat saksikan bahwa orang yang diberi satu rupiah tanpa beban tanggung jawab apapun akan lebih senang daripada dipinjami seribu rupiah agar disimpannya tetapi kelak akan diambil lagi, karena ia hanya dibebani amanah tanpa mendapat manfaat sedikitpun.

Hadis diatas intinya adalah mengingatkan kita akan perbandingan sesuatu yang fana dengan sesuatu yang abadi. Ketika seseorang sedang sedang diam atau bergerak, hendaknya selalu berfikir apakah ia sedang berbuat sesuatu yang hasilnya sementara atau sesuatu yang hasilnya kekal dan bermanfaat?

Kalimat terakhir didalam hadis di atas menyebutkan bahwa jumlah ayat yang sama tetapi lebih utama daripada jumlah untanya . Kalimat itu mengandung tiga maksud, yaitu:
1) Walaupun sampai jumlah empat ayat saja yang disebutkan secara terperinci, tetapi maksudnya adalah semakin banyak jumlah ayat yang dibaca akan semakin semakin banyak pahala yang diperoleh. Dalam hal ini, semua unta sama, baik jantan maupun betina.

2) Jumlah untanya sama dengan jumlah yang disebutkan dalam hadis di atas, tetapi untanya bergantung pada selera masing-masing. Ada yang menyukai unta betina ada yang menyukai unta jantan. Oleh sebab itu, Nabi menegaskan bahwa satu ayat lebih berharga daripada seekor unta betina. Jika seseorang menyukai unta jantan, maka satu ayat lebih baik daripada unta jantan.

3) Jumlahnya tidak lebih dari empat, tetapi pengertiannya bukan saja lebih baik daripada unta betina atau unta jantan, tetapi lebih baik daripada keduanyanya. Jelasnya, membaca satu ayat lebih baik daripada sepasang unta jantan dan unta betina. Demikianlah seterusnya, setiap ayat lebih utama daripada sepasang unta .
(Baca Juga: Inilah Sahabat yang Mengkhatamkan Al-Qur'an Dalam Salat Malamnya)

Wallahu A'lam
(rhs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1817 seconds (0.1#10.140)