QS. Al-Kahf Ayat 21-110
-
وَكَذٰلِكَ اَعۡثَرۡنَا عَلَيۡهِمۡ لِيَـعۡلَمُوۡۤا اَنَّ وَعۡدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّاَنَّ السَّاعَةَ لَا رَيۡبَ فِيۡهَا ۚ اِذۡ يَتَـنَازَعُوۡنَ بَيۡنَهُمۡ اَمۡرَهُمۡ فَقَالُوۡا ابۡنُوۡا عَلَيۡهِمۡ بُنۡيَانًـا ؕ رَبُّهُمۡ اَعۡلَمُ بِهِمۡؕ قَالَ الَّذِيۡنَ غَلَبُوۡا عَلٰٓى اَمۡرِهِمۡ لَـنَـتَّخِذَنَّ عَلَيۡهِمۡ مَّسۡجِدًاWa kazalika a'sarna 'alaihim liya'lamu anna wa'dallahi haqquw wa annas-sa'ata la raiba fiha, iz yatanaza'una bainahum amrahum fa qalubnu 'alaihim bun-yana(n), rabbuhum a'lamu bihim, qalal-lazina galabu 'ala amrihim lanattakhizanna 'alaihim masjida21. Dan demikian (pula) Kami perlihatkan (manusia) dengan mereka, agar mereka tahu, bahwa janji Allah benar, dan bahwa (kedatangan) hari Kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika mereka berselisih tentang urusan mereka, maka mereka berkata, "Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka." Orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, "Kami pasti akan mendirikan sebuah rumah ibadah di atasnya."Juz ke-15 tafsir ayat ke-21
-
سَيَـقُوۡلُوۡنَ ثَلٰثَةٌ رَّابِعُهُمۡ كَلۡبُهُمۡۚ وَيَقُوۡلُوۡنَ خَمۡسَةٌ سَادِسُهُمۡ كَلۡبُهُمۡ رَجۡمًۢا بِالۡغَيۡبِۚ وَيَقُوۡلُوۡنَ سَبۡعَةٌ وَّثَامِنُهُمۡ كَلۡبُهُمۡؕ قُلْ رَّبِّىۡۤ اَعۡلَمُ بِعِدَّتِهِمۡ مَّا يَعۡلَمُهُمۡ اِلَّا قَلِيۡلٌ فَلَا تُمَارِ فِيۡهِمۡ اِلَّا مِرَآءً ظَاهِرًا وَّلَا تَسۡتَفۡتِ فِيۡهِمۡ مِّنۡهُمۡ اَحَدًاSayaquluna salasatur rabi'uhum kalbuhum, wa yaquluna khamsatun sadisuhum kalbuhum rajmam bil-gaib(i), wa yaquluna sab'atuw wa saminuhum kalbuhum, qur rabbi a'lamu bi'iddatihim ma ya'lamuhum illa qalil(un), fala tumari fihim illa mira'an zahira(n), wa la tastafti fihim minhum ahada22. Nanti (ada orang yang akan) mengatakan, "(Jumlah mereka) tiga (orang), yang ke empat adalah anjingnya," dan (yang lain) mengatakan, "(Jumlah mereka) lima (orang), yang ke enam adalah anjingnya," sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, "(Jumlah mereka) tujuh (orang), yang ke delapan adalah anjingnya." Katakanlah (Muhammad), "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit." Karena itu janganlah engkau (Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun.Juz ke-15 tafsir ayat ke-22
-
وَلَا تَقُوۡلَنَّ لِشَاىۡءٍ اِنِّىۡ فَاعِلٌ ذٰ لِكَ غَدًاWa laa taquulanna lishai'in innii faa'ilun zaalika ghadaa23. Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, "Aku pasti melakukan itu besok pagi,"Juz ke-15 tafsir ayat ke-23
-
اِلَّاۤ اَنۡ يَّشَآءَ اللّٰهُ ۚ وَاذۡكُرْ رَّبَّكَ اِذَا نَسِيۡتَ وَقُلۡ عَسٰٓى اَنۡ يَّهۡدِيَنِ رَبِّىۡ لِاَقۡرَبَ مِنۡ هٰذَا رَشَدًاIllaaa any yashaaa'al laah; wazkur Rabbaka izaa nasiita wa qul 'asaaa any yahdiyani Rabbii li aqraba min haazaa rashadaa24. kecuali (dengan mengatakan), "Insya Allah." Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini."Juz ke-15 tafsir ayat ke-24
-
وَلَبِثُوۡا فِىۡ كَهۡفِهِمۡ ثَلٰثَ مِائَةٍ سِنِيۡنَ وَازۡدَادُوۡا تِسۡعًاWa labisuu fii kahfihim salaasa mi'atin siniina wazdaaduu tis'aa25. Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.Juz ke-15 tafsir ayat ke-25
-
قُلِ اللّٰهُ اَعۡلَمُ بِمَا لَبِثُوۡا ۚ لَهٗ غَيۡبُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ ؕ اَبۡصِرۡ بِهٖ وَاَسۡمِعۡ ؕ مَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّلِىٍّ وَّلَا يُشۡرِكُ فِىۡ حُكۡمِهٖۤ اَحَدًاQulil laahu a'lamu bimaa labisuu lahuu ghaibus samaawaati wal ardi absir bihii wa asmi'; maa lahum min duunihii minw waliyyinw wa laa yushriku fii hukmihii ahadaa26. Katakanlah, "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain Dia; dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan."Juz ke-15 tafsir ayat ke-26
-
وَاتۡلُ مَاۤ اُوۡحِىَ اِلَيۡكَ مِنۡ كِتَابِ رَبِّكَ ؕ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمٰتِهٖ ۚ وَلَنۡ تَجِدَ مِنۡ دُوۡنِهٖ مُلۡتَحَدًاWatlu maaa uuhiya ilaika min Kitaabi Rabbika laa mubaddila li Kalimaatihii wa lan tajida min duunihii multahadaa27. Dan bacakanlah (Muhammad) apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab Tuhanmu (Al-Qur'an). Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan engkau tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain kepada-Nya.Juz ke-15 tafsir ayat ke-27
-
وَاصۡبِرۡ نَـفۡسَكَ مَعَ الَّذِيۡنَ يَدۡعُوۡنَ رَبَّهُمۡ بِالۡغَدٰوةِ وَالۡعَشِىِّ يُرِيۡدُوۡنَ وَجۡهَهٗ وَلَا تَعۡدُ عَيۡنٰكَ عَنۡهُمۡ ۚ تُرِيۡدُ زِيۡنَةَ الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا ۚ وَ لَا تُطِعۡ مَنۡ اَغۡفَلۡنَا قَلۡبَهٗ عَنۡ ذِكۡرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰٮهُ وَكَانَ اَمۡرُهٗ فُرُطًاWasbir nafsaka ma'al laziina yad'uuna Rabbahum bilghadaati wal'ashiyyi yuriiduuna Wajhahuu wa laa ta'du 'aynaaka 'anhum turiidu ziinatal hayaatid dunyaa wa laa tuti' man aghfalnaa qalbahuu 'an zikrinaa wattaba'a hawaahu wa kaana amruhuu furutaa28. Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.Juz ke-15 tafsir ayat ke-28
-
وَقُلِ الۡحَـقُّ مِنۡ رَّبِّكُمۡ ۖ فَمَنۡ شَآءَ فَلۡيُؤۡمِنۡ وَّمَنۡ شَآءَ فَلۡيَكۡفُرۡ ۙاِنَّاۤ اَعۡتَدۡنَا لِلظّٰلِمِيۡنَ نَارًا ۙ اَحَاطَ بِهِمۡ سُرَادِقُهَا ؕ وَاِنۡ يَّسۡتَغِيۡثُوۡا يُغَاثُوۡا بِمَآءٍ كَالۡمُهۡلِ يَشۡوِى الۡوُجُوۡهَؕ بِئۡسَ الشَّرَابُ وَسَآءَتۡ مُرۡتَفَقًاWa qulil haqqu mir Rabbikum faman shaaa'a falyu minw wa man shaaa'a falyakfur; innaaa a'tadnaa lizzaalimiina Naaran ahaata bihim suraadiquhaa; wa iny yastaghiisuu yaghaasuu bimaaa'in kalmuhli yashwil wujuuh' bi'sash-sharaab; wa saaa'at murtafaqoo29. Dan katakanlah (Muhammad), "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir." Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zhalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.Juz ke-15 tafsir ayat ke-29
-
اِنَّ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اِنَّا لَا نُضِيۡعُ اَجۡرَ مَنۡ اَحۡسَنَ عَمَلًاInnal laziina aamanuu wa 'amilus saalihaati innaa laa nudii'u ajra man ahsana 'amalaa30. Sungguh, mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu.Juz ke-15 tafsir ayat ke-30
-
اُولٰۤٮِٕكَ لَهُمۡ جَنّٰتُ عَدۡنٍ تَجۡرِىۡ مِنۡ تَحۡتِهِمُ الۡاَنۡهٰرُ يُحَلَّوۡنَ فِيۡهَا مِنۡ اَسَاوِرَ مِنۡ ذَهَبٍ وَّ يَلۡبَسُوۡنَ ثِيَابًا خُضۡرًا مِّنۡ سُنۡدُسٍ وَّاِسۡتَبۡرَقٍ مُّتَّكِــِٕيۡنَ فِيۡهَا عَلَى الۡاَرَآٮِٕكِؕ نِعۡمَ الثَّوَابُ ؕ وَحَسُنَتۡ مُرۡتَفَقًاUlaaa'ika lahum Jannaatu 'Adnin tajrii min tahtihimul anhaaru yuhallawna fiihaa min asaawira min zahabinw wa yalbasuuna siyaaban khudram min sundusinw wa istabraqim muttaki'iina fiihaa 'alal araaa'ik; ni'mas sawaab; wa hasunat murtafaqoo31. Mereka itulah yang memperoleh Surga ‘Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; (dalam surga itu) mereka diberi hiasan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. (Itulah) sebaik-baik pahala dan tempat istirahat yang indah.Juz ke-15 tafsir ayat ke-31
-
وَاضۡرِبۡ لَهُمۡ مَّثَلًا رَّجُلَيۡنِ جَعَلۡنَا لِاَحَدِهِمَا جَنَّتَيۡنِ مِنۡ اَعۡنَابٍ وَّحَفَفۡنٰهُمَا بِنَخۡلٍ وَّجَعَلۡنَا بَيۡنَهُمَا زَرۡعًاWadrib lahum masalar rajulaini ja'alnaa li ahadihimaa jannataini min a'naabinw wa hafafnaahumaa binakhilinw wa ja'alnaa bainahumaa zar'aa32. Dan berikanlah (Muhammad) kepada mereka sebuah perumpamaan, dua orang laki-laki, yang seorang (yang kafir) Kami beri dua buah kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara keduanya (kebun itu) Kami buatkan ladang.Juz ke-15 tafsir ayat ke-32
-
كِلۡتَا الۡجَـنَّتَيۡنِ اٰتَتۡ اُكُلَهَا وَلَمۡ تَظۡلِمۡ مِّنۡهُ شَيۡــًٔـا ۙ وَّفَجَّرۡنَا خِلٰـلَهُمَا نَهَرًا ۙKiltal jannataini aatat ukulahaa wa lam tazlim minhu shai'anw wa fajjarnaa khi laalahumaa naharaa33. Kedua kebun itu menghasilkan buahnya, dan tidak berkurang (buahnya) sedikit pun, dan di celah-celah kedua kebun itu Kami alirkan sungai,Juz ke-15 tafsir ayat ke-33
-
وَكَانَ لَهٗ ثَمَرٌ ۚ فَقَالَ لِصَاحِبِهٖ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗۤ اَنَا اَكۡثَرُ مِنۡكَ مَالًا وَّاَعَزُّ نَفَرًاWa kaana lahuu samarun faqoola lisaahibihii wa huwa yuhaawiruhuu ana aksaru minka maalanw wa a'azzu nafaraa34. dan dia memiliki kekayaan besar, maka dia berkata kepada kawannya (yang beriman) ketika bercakap-cakap dengan dia, "Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikutku lebih kuat."Juz ke-15 tafsir ayat ke-34
-
وَدَخَلَ جَنَّتَهٗ وَهُوَ ظَالِمٌ لِّنَفۡسِهٖ ۚ قَالَ مَاۤ اَظُنُّ اَنۡ تَبِيۡدَ هٰذِهٖۤ اَبَدًاWa dakhala jannatahuu wa huwa zaalimul linafsihii qoola maaa azunnu an tabiida haazihiii abadaa35. Dan dia memasuki kebunnya dengan sikap merugikan dirinya sendiri (karena angkuh dan kafir); dia berkata, "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,Juz ke-15 tafsir ayat ke-35
-
وَّمَاۤ اَظُنُّ السَّاعَةَ قَآٮِٕمَةً ۙ وَّلَٮِٕنۡ رُّدِدْتُّ اِلٰى رَبِّىۡ لَاَجِدَنَّ خَيۡرًا مِّنۡهَا مُنۡقَلَبًاWa maaa azunnus Saa'ata qooa'imatanw wa la'ir rudittu ilaa Rabbii la ajidanna khairam minhaa munqalabaa36. dan aku kira hari Kiamat itu tidak akan datang, dan sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada ini."Juz ke-15 tafsir ayat ke-36
-
قَالَ لَهٗ صَاحِبُهٗ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗۤ اَكَفَرۡتَ بِالَّذِىۡ خَلَقَكَ مِنۡ تُرَابٍ ثُمَّ مِنۡ نُّـطۡفَةٍ ثُمَّ سَوّٰٮكَ رَجُلًاؕQoola lahuu saahibuhuu wa huwa yuhaawiruhuuu akafarta billazii khalaqaka min turaabin summa min nutfatin summa sawwaaka rajulaa37. Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya sambil bercakap-cakap dengannya, "Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna?Juz ke-15 tafsir ayat ke-37
-
لّٰـكِنَّا۟ هُوَ اللّٰهُ رَبِّىۡ وَلَاۤ اُشۡرِكُ بِرَبِّىۡۤ اَحَدًاLaakinaa Huwal laahu Rabbii wa laa ushriku bi Rabbiii ahadaa38. Tetapi aku (percaya bahwa), Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun.Juz ke-15 tafsir ayat ke-38
-
وَلَوۡلَاۤ اِذۡ دَخَلۡتَ جَنَّتَكَ قُلۡتَ مَا شَآءَ اللّٰهُ ۙ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ ۚ اِنۡ تَرَنِ اَنَا اَقَلَّ مِنۡكَ مَالًا وَّوَلَدًاWa law laaa iz dakhalta jannataka qulta maa shaaa'al laahu laa quwwata illaa billaah; in tarani ana aqalla minka maalanw wa waladaa39. Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan "Masya Allah, la quwwata illa billah" (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud), tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah, sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu.Juz ke-15 tafsir ayat ke-39
-
فَعَسٰى رَبِّىۡۤ اَنۡ يُّؤۡتِيَنِ خَيۡرًا مِّنۡ جَنَّتِكَ وَيُرۡسِلَ عَلَيۡهَا حُسۡبَانًا مِّنَ السَّمَآءِ فَتُصۡبِحَ صَعِيۡدًا زَلَـقًا ۙFa'asaa Rabiii any yu'tiyani khairam min jannatika wa yursila 'alaihaa husbaanam minas samaaa'i fatusbiha sa'iidan zalaqoo40. Maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberikan kepadaku (kebun) yang lebih baik dari kebunmu (ini); dan Dia mengirimkan petir dari langit ke kebunmu, sehingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin,Juz ke-15 tafsir ayat ke-40
-
اَوۡ يُصۡبِحَ مَآؤُهَا غَوۡرًا فَلَنۡ تَسۡتَطِيۡعَ لَهٗ طَلَبًاAw yusbiha maaa'uhaaa ghawran falan tastatii'a lahuu talabaa41. atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka engkau tidak akan dapat menemukannya lagi."Juz ke-15 tafsir ayat ke-41
-
وَاُحِيۡطَ بِثَمَرِهٖ فَاَصۡبَحَ يُقَلِّبُ كَفَّيۡهِ عَلَىٰ مَاۤ اَنۡفَقَ فِيۡهَا وَهِىَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوۡشِهَا وَيَقُوۡلُ يٰلَيۡتَنِىۡ لَمۡ اُشۡرِكۡ بِرَبِّىۡۤ اَحَدًاWa uhiita bisamarihii faasbaha yuqallibu kaffaihi 'alaa maaa anfaqa fiihaa wa hiya khaawiyatun 'alaa 'uruushihaa wa yaquulu yaalaitanii lam ushrik bi Rabbiii ahadaa42. Dan harta kekayaannya dibinasakan, lalu dia membolak-balikkan kedua telapak tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang telah dia belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur roboh bersama penyangganya (para-para) lalu dia berkata, "Betapa sekiranya dahulu aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun."Juz ke-15 tafsir ayat ke-42
-
وَلَمۡ تَكُنۡ لَّهٗ فِئَةٌ يَّـنۡصُرُوۡنَهٗ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ وَمَا كَانَ مُنۡتَصِرًا ؕWa lam takul lahuu fi'atuny yansuruunahuu min duunil laahi wa maa kaana muntasiraa43. Dan tidak ada (lagi) baginya segolongan pun yang dapat menolongnya selain Allah; dan dia pun tidak akan dapat membela dirinya.Juz ke-15 tafsir ayat ke-43
-
هُنَالِكَ الۡوَلَايَةُ لِلّٰهِ الۡحَـقِّؕ هُوَ خَيۡرٌ ثَوَابًا وَّخَيۡرٌ عُقۡبًاHunaalikal walaayatu lillaahil haqq; huwa khairun sawaabanw wa khairun 'uqbaa44. Di sana, pertolongan itu hanya dari Allah Yang Mahabenar. Dialah (pemberi) pahala terbaik dan (pemberi) balasan terbaik.Juz ke-15 tafsir ayat ke-44
-
وَاضۡرِبۡ لَهُمۡ مَّثَلَ الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا كَمَآءٍ اَنۡزَلۡنٰهُ مِنَ السَّمَآءِ فَاخۡتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الۡاَرۡضِ فَاَصۡبَحَ هَشِيۡمًا تَذۡرُوۡهُ الرِّيٰحُ ؕ وَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ مُّقۡتَدِرًاWadrib lahum masalal hayaatid dunyaa kamaaa'in anzalnaahu minas samaaa'i fakhtalata bihii nabaatul ardi fa asbaha hashiiman tazruu hur riyaah; wa kaanal laahu 'alaa kulli shai'im muqtadiraa45. Dan buatkanlah untuk mereka (manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.Juz ke-15 tafsir ayat ke-45
-
اَلۡمَالُ وَ الۡبَـنُوۡنَ زِيۡنَةُ الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا ۚ وَالۡبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيۡرٌ عِنۡدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَّخَيۡرٌ اَمَلًاAlmaalu walbanuuna ziinatul hayaatid dunya wal baaqiyaatus saalihaatu khairun 'inda Rabbika sawaabanw wa khairun amalaa46. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.Juz ke-15 tafsir ayat ke-46
-
وَيَوۡمَ نُسَيِّرُ الۡجِبَالَ و تَرَى الۡاَرۡضَ بَارِزَةً ۙ وَّحَشَرۡنٰهُمۡ فَلَمۡ نُغَادِرۡ مِنۡهُمۡ اَحَدًاWa yawma nusaiyirul jibaala wa taral arda baariza tanw wa hasharnaahum falam nughaadir minhum ahadaa47. Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami perjalankan gunung-gunung dan engkau akan melihat bumi itu rata dan Kami kumpulkan mereka (seluruh manusia), dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka.Juz ke-15 tafsir ayat ke-47
-
وَعُرِضُوۡا عَلٰى رَبِّكَ صَفًّا ؕ لَقَدۡ جِئۡتُمُوۡنَا كَمَا خَلَقۡنٰكُمۡ اَوَّلَ مَرَّةٍ ۢ بَلۡ زَعَمۡتُمۡ اَ لَّنۡ نَّجۡعَلَ لَـكُمۡ مَّوۡعِدًاWa 'uriduu 'alaa Rabbika saffaa, laqad ji'tumuunaa kamaa khalaqnaakum awala marrah; bal za'amtum allannaj'ala lakum maw'idaa48. Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. (Allah berfirman), "Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada pertama kali; bahkan kamu menganggap bahwa Kami tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (berbangkit untuk memenuhi) perjanjian."Juz ke-15 tafsir ayat ke-48
-
وَوُضِعَ الۡكِتٰبُ فَتَرَى الۡمُجۡرِمِيۡنَ مُشۡفِقِيۡنَ مِمَّا فِيۡهِ وَ يَقُوۡلُوۡنَ يٰوَيۡلَـتَـنَا مَالِ هٰذَا الۡـكِتٰبِ لَا يُغَادِرُ صَغِيۡرَةً وَّلَا كَبِيۡرَةً اِلَّاۤ اَحۡصٰٮهَا ۚ وَوَجَدُوۡا مَا عَمِلُوۡا حَاضِرًا ؕ وَ لَا يَظۡلِمُ رَبُّكَ اَحَدًاWa wudi'al kitaabu fataral mujrimiina mushfiqiina mimmaa fiihi wa yaquuluuna yaa wailatanaa maa lihaazal kitaabi laa yughaadiru saghii ratanw wa laa kabiiratan illaaa ahsaahaa; wa wajaduu maa 'amiluu haadiraa; wa laa yazlimu Rabbuka ahadaa49. Dan diletakkanlah kitab (catatan amal), lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, "Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya," dan mereka dapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menzhalimi seorang jua pun.Juz ke-15 tafsir ayat ke-49
-
وَاِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلٰۤٮِٕكَةِ اسۡجُدُوۡا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوۡۤا اِلَّاۤ اِبۡلِيۡسَؕ كَانَ مِنَ الۡجِنِّ فَفَسَقَ عَنۡ اَمۡرِ رَبِّهٖؕ اَفَتَـتَّخِذُوۡنَهٗ وَذُرِّيَّتَهٗۤ اَوۡلِيَآءَ مِنۡ دُوۡنِىۡ وَهُمۡ لَـكُمۡ عَدُوٌّ ؕ بِئۡسَ لِلظّٰلِمِيۡنَ بَدَلًاWa iz qulnaa lilma laaa'ikatis juduu li Aadama fasajaduuu illaaa Ibliisa kaana minal jinni fafasaqa 'an amri Rabbih; afatattakhizuunahuu wa zurriyatahuuu awliyaaa'a min duunii wa hum lakum 'aduww; bi'sa lizzaalimiina badalaa50. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam!" Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Dia adalah dari (golongan) jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai pemimpin selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu? Sangat buruklah (Iblis itu) sebagai pengganti (Allah) bagi orang yang zhalim.Juz ke-15 tafsir ayat ke-50
-
مَّاۤ اَشۡهَدْتُّهُمۡ خَلۡقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَلَا خَلۡقَ اَنۡفُسِهِمۡۖ وَمَا كُنۡتُ مُتَّخِذَ الۡمُضِلِّيۡنَ عَضُدًاMaaa ash hattuhum khalqas samaawaati wal ardi wa laa khalqa anfusihim wa maa kuntu muttakizal mudilliina 'adudaa51. Aku tidak menghadirkan mereka (Iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan Aku tidak menjadikan orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.Juz ke-15 tafsir ayat ke-51
-
وَيَوۡمَ يَقُوۡلُ نَادُوۡا شُرَكَآءِىَ الَّذِيۡنَ زَعَمۡتُمۡ فَدَعَوۡهُمۡ فَلَمۡ يَسۡتَجِيۡبُوۡا لَهُمۡ وَجَعَلۡنَا بَيۡنَهُمۡ مَّوۡبِقًاWa Yawma yaquulu naaduu shurakaaa'i yal laziina za'amtum fada'awhum falam yastajiibuu lahum wa ja'alnaa bainahum maw biqoo52. Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Dia berfirman, "Panggillah olehmu sekutu-sekutu-Ku yang kamu anggap itu." Mereka lalu memanggilnya, tetapi mereka (sekutu-sekutu) tidak membalas (seruan) mereka dan Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (neraka).Juz ke-15 tafsir ayat ke-52
-
وَرَاَ الۡمُجۡرِمُوۡنَ النَّارَ فَظَنُّوۡۤا اَنَّهُمۡ مُّوَاقِعُوۡهَا وَ لَمۡ يَجِدُوۡا عَنۡهَا مَصۡرِفًاWa ra al mujrimuunan Naara fazannuuu annahum muwaaqi'uuhaa wa lam yajiduu 'anhaa masrifaa53. Dan orang yang berdosa melihat neraka, lalu mereka menduga, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya, dan mereka tidak menemukan tempat berpaling darinya.Juz ke-15 tafsir ayat ke-53
-
وَلَقَدۡ صَرَّفۡنَا فِىۡ هٰذَا الۡقُرۡاٰنِ لِلنَّاسِ مِنۡ كُلِّ مَثَلٍ ؕ وَكَانَ الۡاِنۡسَانُ اَكۡثَرَ شَىۡءٍ جَدَلًاWa laqad sarrafnaa fii haazal quraani linnaasi mn kulli masal; wa kaanal insaanu aksara shai'in jadalaa54. Dan sesungguhnya Kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Al-Qur'an ini dengan bermacam-macam perumpamaan. Tetapi manusia adalah memang yang paling banyak membantah.Juz ke-15 tafsir ayat ke-54
-
وَمَا مَنَعَ النَّاسَ اَنۡ يُّؤۡمِنُوۡۤا اِذۡ جَآءَهُمُ الۡهُدٰى وَيَسۡتَغۡفِرُوۡا رَبَّهُمۡ اِلَّاۤ اَنۡ تَاۡتِيَهُمۡ سُنَّةُ الۡاَوَّلِيۡنَ اَوۡ يَاۡتِيَهُمُ الۡعَذَابُ قُبُلًاWa maa mana'an naasa any yu'minuuu iz jaaa'ahumul hudaa wa yastaghfiruu Rabbahum illaaa an taatiyahum sunnatul awwaliina aw yaatiyahumul 'azaabu qubulaa55. Dan tidak ada (sesuatu pun) yang menghalangi manusia untuk beriman ketika petunjuk telah datang kepada mereka dan memohon ampunan kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlaku pada) umat yang terdahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.Juz ke-15 tafsir ayat ke-55
-
وَمَا نُرۡسِلُ الۡمُرۡسَلِيۡنَ اِلَّا مُبَشِّرِيۡنَ وَمُنۡذِرِيۡنَ ۚ وَيُجَادِلُ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا بِالۡبَاطِلِ لِـيُدۡحِضُوۡا بِهِ الۡحَـقَّ وَاتَّخَذُوۡۤا اٰيٰتِىۡ وَمَاۤ اُنۡذِرُوۡا هُزُوًاWa maa nursilul mursaliina illaa mubashshiriina wa munziriin; wa yujaadilul laziina kafaruu bilbaatili liyudhiduu bihil haqqa wattakhazuuu Aayaatii wa maaa unziruu huzuwaa56. Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul melainkan sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan; tetapi orang yang kafir membantah dengan (cara) yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyapkan yang hak (kebenaran), dan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan apa yang diperingatkan terhadap mereka sebagai olok-olokan.Juz ke-15 tafsir ayat ke-56
-
وَمَنۡ اَظۡلَمُ مِمَّنۡ ذُكِّرَ بِاٰيٰتِ رَبِّهٖ فَاَعۡرَضَ عَنۡهَا وَنَسِىَ مَا قَدَّمَتۡ يَدٰهُ ؕ اِنَّا جَعَلۡنَا عَلٰى قُلُوۡبِهِمۡ اَكِنَّةً اَنۡ يَّفۡقَهُوۡهُ وَفِىۡۤ اٰذَانِهِمۡ وَقۡرًا ؕ وَاِنۡ تَدۡعُهُمۡ اِلَى الۡهُدٰى فَلَنۡ يَّهۡتَدُوۡۤا اِذًا اَبَدًاWa man azlamu mimman zukkira bi ayaati Rabbihii fa-a'rada 'anhaa wa nasiya maa qaddamat yadaah; innaa ja'alnaa 'alaa quluubihim akinnatan any yafqahuuhu wa fiii aazaanihim waqraa; wa in tad'uhum ilal hudaa falany yahtaduuu izan abadaa57. Dan siapakah yang lebih zhalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, lalu dia berpaling darinya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sungguh, Kami telah menjadikan hati mereka tertutup, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka. Kendatipun engkau (Muhammad) menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk untuk selama-lamanya.Juz ke-15 tafsir ayat ke-57
-
وَرَبُّكَ الۡغَفُوۡرُ ذُوۡ الرَّحۡمَةِ ؕ لَوۡ يُؤَاخِذُهُمۡ بِمَا كَسَبُوۡا لَعَجَّلَ لَهُمُ الۡعَذَابَ ؕ بَلْ لَّهُمۡ مَّوۡعِدٌ لَّنۡ يَّجِدُوۡا مِنۡ دُوۡنِهٖ مَوۡٮِٕلًاWa Rabbukal Ghafuuru zur rahmati law yu'aakhi zuhum bimaa kasabuu la'ajala lahumul 'azaab; bal lahum maw'idul lany yajiduu min duunihii maw'ilaa58. Dan Tuhanmu Maha Pengampun, memiliki kasih sayang. Jika Dia hendak menyiksa mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan siksa bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu tertentu (untuk mendapat siksa) yang mereka tidak akan menemukan tempat berlindung dari-Nya.Juz ke-15 tafsir ayat ke-58
-
وَتِلۡكَ الۡقُرٰٓى اَهۡلَكۡنٰهُمۡ لَمَّا ظَلَمُوۡا وَجَعَلۡنَا لِمَهۡلِكِهِمۡ مَّوۡعِدًاWa tkal quraaa ahlak nahum lammaa zulamuu wa ja'alnaa limahlikihim maw'idaa59. Dan (penduduk) negeri itu telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zhalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka.Juz ke-15 tafsir ayat ke-59
-
وَاِذۡ قَالَ مُوۡسٰى لِفَتٰٮهُ لَاۤ اَبۡرَحُ حَتّٰۤى اَبۡلُغَ مَجۡمَعَ الۡبَحۡرَيۡنِ اَوۡ اَمۡضِىَ حُقُبًاWa iz qoolaa Muusaa lifataahu laaa abrahu hattaaa ablugha majma'al bahrayni aw amdiya huqubaa60. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada pembantunya, "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua laut; atau aku akan berjalan (terus sampai) bertahun-tahun."Juz ke-15 tafsir ayat ke-60
-
فَلَمَّا بَلَغَا مَجۡمَعَ بَيۡنِهِمَا نَسِيَا حُوۡتَهُمَا فَاتَّخَذَ سَبِيۡلَهٗ فِى الۡبَحۡرِ سَرَبًاFalammaa balaghaa majma'a bainihimaa nasiyaa huutahumaa fattakhaza sabiilahuu fil bahri sarabaa61. Maka ketika mereka sampai ke pertemuan dua laut itu, mereka lupa ikannya, lalu (ikan) itu melompat mengambil jalannya ke laut itu.Juz ke-15 tafsir ayat ke-61
-
فَلَمَّا جَاوَزَا قَالَ لِفَتٰٮهُ اٰتِنَا غَدَآءَنَا لَقَدۡ لَقِيۡنَا مِنۡ سَفَرِنَا هٰذَا نَصَبًاFalammaa jaawazaa qoola lifataahu aatinaa ghadaaa'anaa laqad laqiina min safarinaa haazaa nasabaa62. Maka ketika mereka telah melewati (tempat itu), Musa berkata kepada pembantunya, "Bawalah kemari makanan kita; sungguh kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini."Juz ke-15 tafsir ayat ke-62
-
قَالَ اَرَءَيۡتَ اِذۡ اَوَيۡنَاۤ اِلَى الصَّخۡرَةِ فَاِنِّىۡ نَسِيۡتُ الۡحُوۡتَ وَ مَاۤ اَنۡسٰٮنِيۡهُ اِلَّا الشَّيۡطٰنُ اَنۡ اَذۡكُرَهٗ ۚ وَاتَّخَذَ سَبِيۡلَهٗ فِىۡ الۡبَحۡرِ ۖعَجَبًاQoola ara'ayta iz awainaaa ilas sakhrati fa innii nasiitul huuta wa maaa ansaaniihu illash Shaitaanu an azkurah; wattakhaza sabiilahuu fil bahri'ajabaa63. Dia (pembantunya) menjawab, "Tahukah engkau ketika kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak ada yang membuat aku lupa untuk mengingatnya kecuali setan, dan (ikan) itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali."Juz ke-15 tafsir ayat ke-63
-
قَالَ ذٰ لِكَ مَا كُنَّا نَبۡغِ ۖ فَارۡتَدَّا عَلٰٓى اٰثَارِهِمَا قَصَصًاQoola zaalika maa kunnaa nabgh; fartaddaa 'alaa aasaari him maa qasasaa64. Dia (Musa) berkata, "Itulah (tempat) yang kita cari." Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.Juz ke-15 tafsir ayat ke-64
-
فَوَجَدَا عَبۡدًا مِّنۡ عِبَادِنَاۤ اٰتَيۡنٰهُ رَحۡمَةً مِّنۡ عِنۡدِنَا وَعَلَّمۡنٰهُ مِنۡ لَّدُنَّا عِلۡمًاFa wajadaa 'abdam min 'ibaadinaaa aatainaahu Rahmatam min 'indinaa wa 'allamnaahu mil ladunnaa 'ilmaa65. Lalu mereka berdua bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat kepadanya dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami.Juz ke-15 tafsir ayat ke-65
-
قَالَ لَهٗ مُوۡسٰى هَلۡ اَتَّبِعُكَ عَلٰٓى اَنۡ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمۡتَ رُشۡدًاQoola lahuu Muusaa hal attabi'uka 'alaaa an tu'allimani mimmaa 'ullimta rushdaa66. Musa berkata kepadanya, "Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?"Juz ke-15 tafsir ayat ke-66
-
قَالَ اِنَّكَ لَنۡ تَسۡتَطِيۡعَ مَعِىَ صَبۡرًاQoolaa innaka lan tastatii'a ma'iya sabraa67. Dia menjawab, "Sungguh, engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku.Juz ke-15 tafsir ayat ke-67
-
وَكَيۡفَ تَصۡبِرُ عَلٰى مَا لَمۡ تُحِطۡ بِهٖ خُبۡرًاWa kaifa tasbiru 'alaa maa lam tuhit bihii khubraa68. Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"Juz ke-15 tafsir ayat ke-68
-
قَالَ سَتَجِدُنِىۡۤ اِنۡ شَآءَ اللّٰهُ صَابِرًا وَّلَاۤ اَعۡصِىۡ لَكَ اَمۡرًاQoola satajiduniii in shaa 'al laahu saabiranw wa laaa a'sii laka amraa69. Dia (Musa) berkata, "Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun."Juz ke-15 tafsir ayat ke-69
-
قَالَ فَاِنِ اتَّبَعۡتَنِىۡ فَلَا تَسۡـَٔـلۡنِىۡ عَنۡ شَىۡءٍ حَتّٰٓى اُحۡدِثَ لَـكَ مِنۡهُ ذِكۡرًاQoola fa init taba'tanii falaa tas'alnii 'an shai'in hattaaa uhdisa laka minhu zikraa70. Dia berkata, "Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku menerangkannya kepadamu."Juz ke-15 tafsir ayat ke-70
-
فَانْطَلَقَا حَتّٰۤى اِذَا رَكِبَا فِى السَّفِيۡنَةِ خَرَقَهَا ؕ قَالَ اَخَرَقۡتَهَا لِتُغۡرِقَ اَهۡلَهَا ۚ لَقَدۡ جِئۡتَ شَيۡــًٔـا اِمۡرًاFantalaqoo hattaaa izaa rakibaa fis safiinati kharaqahaa qoola akharaqtahaa litughriqa ahlahaa laqad ji'ta shai'an imraa71. Maka berjalanlah keduanya, hingga ketika keduanya menaiki perahu lalu dia melubanginya. Dia (Musa) berkata, "Mengapa engkau melubangi perahu itu, apakah untuk menenggelamkan penumpangnya?" Sungguh, engkau telah berbuat suatu kesalahan yang besar.Juz ke-15 tafsir ayat ke-71
-
قَالَ اَلَمۡ اَقُلۡ اِنَّكَ لَنۡ تَسۡتَطِيۡعَ مَعِىَ صَبۡرًاQoola alam aqul innaka lan tastatii'a ma'iya sabraa72. Dia berkata, "Bukankah sudah aku katakan, bahwa sesungguhnya engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?"Juz ke-15 tafsir ayat ke-72
-
قَالَ لَا تُؤَاخِذۡنِىۡ بِمَا نَسِيۡتُ وَلَا تُرۡهِقۡنِىۡ مِنۡ اَمۡرِىۡ عُسۡرًاQoola laa tu'aakhiznii bimaa nasiitu wa laa turhiqnii min amrii 'usraa73. Dia (Musa) berkata, "Janganlah engkau menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah engkau membebani aku dengan suatu kesulitan dalam urusanku."Juz ke-15 tafsir ayat ke-73
-
فَانْطَلَقَا حَتّٰۤى اِذَا لَقِيَا غُلٰمًا فَقَتَلَهٗ ۙ قَالَ اَقَتَلۡتَ نَـفۡسًا زَكِيَّةً ۢ بِغَيۡرِ نَـفۡسٍ ؕ لَـقَدۡ جِئۡتَ شَيۡــًٔـا نُّـكۡرًاFantalaqoo hattaa izaa laqiyaa ghulaaman faqatalahuu qoola aqatalta nafsan zakiy yatam bighairi nafs; laqad ji'ta shai'an nukraa74. Maka berjalanlah keduanya; hingga ketika keduanya berjumpa dengan seorang anak muda, maka dia membunuhnya. Dia (Musa) berkata, "Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh, engkau telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar."Juz ke-15 tafsir ayat ke-74
-
قَالَ اَ لَمۡ اَ قُلْ لَّكَ اِنَّكَ لَنۡ تَسۡتَطِيۡعَ مَعِىَ صَبۡرًاQoola alam aqul laka innaka lan tastatii'a ma'iya sabraa75. Dia berkata, "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?"Juz ke-16 tafsir ayat ke-75
-
قَالَ اِنۡ سَاَ لۡـتُكَ عَنۡ شَىۡءٍۢ بَعۡدَهَا فَلَا تُصٰحِبۡنِىۡ ۚ قَدۡ بَلَـغۡتَ مِنۡ لَّدُنِّىۡ عُذۡرًاQoola in sa altuka 'an shai'im ba'dahaa falaa tusaahibnii qad balaghta mil ladunnii 'uzraa76. Dia (Musa) berkata, "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya engkau sudah cukup (bersabar) menerima alasan dariku."Juz ke-16 tafsir ayat ke-76
-
فَانْطَلَقَا حَتّٰۤى اِذَاۤ اَتَيَاۤ اَهۡلَ قَرۡيَةِ ۨاسۡتَطۡعَمَاۤ اَهۡلَهَا فَاَبَوۡا اَنۡ يُّضَيِّفُوۡهُمَا فَوَجَدَا فِيۡهَا جِدَارًا يُّرِيۡدُ اَنۡ يَّـنۡقَضَّ فَاَقَامَهٗ ؕ قَالَ لَوۡ شِئۡتَ لَـتَّخَذۡتَ عَلَيۡهِ اَجۡرًاFantalaqoo hattaaa izaaa atayaaa ahla qaryatinis tat'amaaa ahlahaa fa abaw any yudaiyifuuhumaa fawajadaa fiihaa jidaarany yuriidu any yanqadda fa aqoomah; qoola law shi'ta lattakhazta 'alaihi ajraa77. Maka keduanya berjalan; hingga ketika keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka berdua meminta dijamu oleh penduduknya, tetapi mereka (penduduk negeri itu) tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dinding rumah yang hampir roboh (di negeri itu), lalu dia menegakkannya. Dia (Musa) berkata, "Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu."Juz ke-16 tafsir ayat ke-77
-
قَالَ هٰذَا فِرَاقُ بَيۡنِىۡ وَبَيۡنِكَ ۚ سَاُنَـبِّئُكَ بِتَاۡوِيۡلِ مَا لَمۡ تَسۡتَطِعْ عَّلَيۡهِ صَبۡرًاQoola haazaa firaaqu bainii wa bainik; sa unabi 'uka bitaawiili maa lam tastati' 'alaihi sabraa78. Dia berkata, "Inilah perpisahan antara aku dengan engkau; aku akan memberikan penjelasan kepadamu atas perbuatan yang engkau tidak mampu sabar terhadapnya.Juz ke-16 tafsir ayat ke-78
-
اَمَّا السَّفِيۡنَةُ فَكَانَتۡ لِمَسٰكِيۡنَ يَعۡمَلُوۡنَ فِى الۡبَحۡرِ فَاَرَدْتُّ اَنۡ اَعِيۡبَهَا وَكَانَ وَرَآءَهُمۡ مَّلِكٌ يَّاۡخُذُ كُلَّ سَفِيۡنَةٍ غَصۡبًاAmmas safiinatu fakaanat limasaakiina ya'maluuna fil bahri fa arattu an a'iibahaa wa kaana waraaa' ahum malikuny yaakhuzu kulla safiinatin ghasbaa79. Adapun perahu itu adalah milik orang miskin yang bekerja di laut; aku bermaksud merusaknya, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang akan merampas setiap perahu.Juz ke-16 tafsir ayat ke-79
-
وَاَمَّا الۡغُلٰمُ فَكَانَ اَبَوٰهُ مُؤۡمِنَيۡنِ فَخَشِيۡنَاۤ اَنۡ يُّرۡهِقَهُمَا طُغۡيَانًا وَّكُفۡرًاۚWa aammal ghulaamu fakaana abawaahu mu'minaini fakhashiinaaa any yurhiqa humaa tughyaananw wa kufraa80. Dan adapun anak muda (kafir) itu, kedua orang tuanya mukmin, dan kami khawatir kalau dia akan memaksa kedua orang tuanya kepada kesesatan dan kekafiran.Juz ke-16 tafsir ayat ke-80
-
فَاَرَدۡنَاۤ اَنۡ يُّبۡدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيۡرًا مِّنۡهُ زَكٰوةً وَّاَقۡرَبَ رُحۡمًاFaradnaa any yubdila humaa Rabbuhumaa khairam minhu zakaatanw wa aqraba ruhmaa81. Kemudian kami menghendaki, sekiranya Tuhan mereka menggantinya dengan (seorang anak) lain yang lebih baik kesuciannya daripada (anak) itu dan lebih sayang (kepada ibu bapaknya).Juz ke-16 tafsir ayat ke-81
-
وَاَمَّا الۡجِدَارُ فَكَانَ لِغُلٰمَيۡنِ يَتِيۡمَيۡنِ فِى الۡمَدِيۡنَةِ وَكَانَ تَحۡتَهٗ كَنۡزٌ لَّهُمَا وَكَانَ اَبُوۡهُمَا صَالِحًـا ۚ فَاَرَادَ رَبُّكَ اَنۡ يَّبۡلُغَاۤ اَشُدَّهُمَا وَيَسۡتَخۡرِجَا كَنۡزَهُمَا ۖ رَحۡمَةً مِّنۡ رَّبِّكَ ۚ وَمَا فَعَلۡتُهٗ عَنۡ اَمۡرِىۡ ؕ ذٰ لِكَ تَاۡوِيۡلُ مَا لَمۡ تَسۡطِعْ عَّلَيۡهِ صَبۡرًاWa ammal-jidaru fa kana ligulamaini yatimaini fil-madinati wa kana tahtahu kanzul lahuma wa kana abuhuma saliha(n), fa arada rabbuka ay yabluga asyuddahuma wa yastakhrija kanzahuma rahmatam mir rabbik(a), wa ma fa'altuhu 'an amri, zalika ta'wilu ma lam tasti' 'alaihi sabra82. Dan adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang shalih. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya."Juz ke-16 tafsir ayat ke-82
-
وَيَسۡـــَٔلُوۡنَكَ عَنۡ ذِى الۡقَرۡنَيۡنِ ؕ قُلۡ سَاَ تۡلُوۡا عَلَيۡكُمۡ مِّنۡهُ ذِكۡرًاWa yas'aluunaka 'an Zil Qarnaini qul sa atluu 'alaikum minhu zikraa83. Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain. Katakanlah, "Akan kubacakan kepadamu kisahnya."Juz ke-16 tafsir ayat ke-83
-
اِنَّا مَكَّنَّا لَهٗ فِى الۡاَرۡضِ وَاٰتَيۡنٰهُ مِنۡ كُلِّ شَىۡءٍ سَبَبًاInnaa makkannaa lahuu fil ardi wa aatainaahu min kulli shai'in sababaa84. Sungguh, Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi, dan Kami telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu,Juz ke-16 tafsir ayat ke-84
-
فَاَ تۡبَعَ سَبَبًاFa atba'a sababaa85. maka dia pun menempuh suatu jalan.Juz ke-16 tafsir ayat ke-85
-
حَتّٰٓى اِذَا بَلَغَ مَغۡرِبَ الشَّمۡسِ وَجَدَهَا تَغۡرُبُ فِىۡ عَيۡنٍ حَمِئَةٍ وَّوَجَدَ عِنۡدَهَا قَوۡمًا ؕ قُلۡنَا يٰذَا الۡقَرۡنَيۡنِ اِمَّاۤ اَنۡ تُعَذِّبَ وَاِمَّاۤ اَنۡ تَتَّخِذَ فِيۡهِمۡ حُسۡنًاHattaaa izaa balagha maghribash shamsi wajadahaaa taghrubu fii 'aynin hami'a tinw wa wajada 'indahaa qawmaa; qulnaa yaa Zal Qarnaini immaaa an tu'az ziba wa immaaa an tattakhiza fiihim husnaa86. Hingga ketika dia telah sampai di tempat matahari terbenam, dia melihatnya (matahari) terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan di sana ditemukannya suatu kaum (tidak beragama). Kami berfirman, "Wahai Zulkarnain! Engkau boleh menghukum atau berbuat kebaikan (mengajak beriman) kepada mereka."Juz ke-16 tafsir ayat ke-86
-
قَالَ اَمَّا مَنۡ ظَلَمَ فَسَوۡفَ نُعَذِّبُهٗ ثُمَّ يُرَدُّ اِلٰى رَبِّهٖ فَيُعَذِّبُهٗ عَذَابًا نُّكۡرًاQoola amaa man zalama fasawfa nu'azzibuhuu summa yuraddu ilaa Rabbihii fa yu 'azzibuhuu azaaban nukraa87. Dia (Zulkarnain) berkata, "Barangsiapa berbuat zhalim, kami akan menghukumnya, lalu dia akan dikembalikan kepada Tuhannya, kemudian Tuhan mengazabnya dengan azab yang sangat keras.Juz ke-16 tafsir ayat ke-87
-
وَاَمَّا مَنۡ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًـا فَلَهٗ جَزَآءَ ۨالۡحُسۡنٰى ۚ وَسَنَقُوۡلُ لَهٗ مِنۡ اَمۡرِنَا يُسۡرًاWa ammaa man aamana wa 'amila saalihan falahuu jazaaa'anil husnaa wa sanaquulu lahuu min amrinaa yusraa88. Adapun orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka dia mendapat (pahala) yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang mudah-mudah."Juz ke-16 tafsir ayat ke-88
-
ثُمَّ اَتۡبَعَ سَبَبًاSumma atba'a sababaa89. Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain).Juz ke-16 tafsir ayat ke-89
-
حَتّٰٓى اِذَابَلَغَ مَطۡلِعَ الشَّمۡسِ وَجَدَهَا تَطۡلُعُ عَلٰى قَوۡمٍ لَّمۡ نَجۡعَلْ لَّهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهَا سِتۡرًا ۙHattaaa izaa balagha matli'ash shamsi wajdahaa tatlu'u alaa qawmil lam naj'al lahum min duunihaa sitraa90. Hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur) didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya matahari) itu,Juz ke-16 tafsir ayat ke-90
-
كَذٰلِكَؕ وَقَدۡ اَحَطۡنَا بِمَا لَدَيۡهِ خُبۡرًاKazaalika wa qad ahatnaa bimaa ladaihi khubraa91. demikianlah, dan sesungguhnya Kami mengetahui segala sesuatu yang ada padanya (Zulkarnain).Juz ke-16 tafsir ayat ke-91
-
ثُمَّ اَتۡبَعَ سَبَبًاSumma atba'a sababaa92. Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi).Juz ke-16 tafsir ayat ke-92
-
حَتّٰٓى اِذَا بَلَغَ بَيۡنَ السَّدَّيۡنِ وَجَدَ مِنۡ دُوۡنِهِمَا قَوۡمًا ۙ لَّا يَكَادُوۡنَ يَفۡقَهُوۡنَ قَوۡلًاHattaaa izaa balagha bainas saddaini wajada min duunihimaa qawmal laa yakaa duuna yafqahuuna qawlaa93. Hingga ketika dia sampai di antara dua gunung, didapatinya di belakang (kedua gunung itu) suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan.Juz ke-16 tafsir ayat ke-93
-
قَالُوۡا يٰذَا الۡقَرۡنَيۡنِ اِنَّ يَاۡجُوۡجَ وَمَاۡجُوۡجَ مُفۡسِدُوۡنَ فِى الۡاَرۡضِ فَهَلۡ نَجۡعَلُ لَكَ خَرۡجًا عَلٰٓى اَنۡ تَجۡعَلَ بَيۡنَـنَا وَبَيۡنَهُمۡ سَدًّاQooluu yaa Zal qarnaini inna Yaajuuja wa Maajuuja mufsiduuna fil ardi fahal naj'alu laka kharjan 'alaaa an taj'ala bainanaa wa bainahum saddas94. Mereka berkata, "Wahai Zulkarnain! Sungguh, Yakjuj dan Makjuj itu (makhluk yang) berbuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka?"Juz ke-16 tafsir ayat ke-94
-
قَالَ مَا مَكَّنِّىۡ فِيۡهِ رَبِّىۡ خَيۡرٌ فَاَعِيۡنُوۡنِىۡ بِقُوَّةٍ اَجۡعَلۡ بَيۡنَكُمۡ وَبَيۡنَهُمۡ رَدۡمًاQoola maa makkannii fiihi Rabbii khairun fa-a'iinuunii biquwwatin aj'al bainakum wa bainahum radmaa95. Dia (Zulkarnain) berkata, "Apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan, agar aku dapat membuatkan dinding penghalang antara kamu dan mereka.Juz ke-16 tafsir ayat ke-95
-
اٰتُوۡنِىۡ زُبَرَ الۡحَدِيۡدِ ؕ حَتّٰٓى اِذَا سَاوٰى بَيۡنَ الصَّدَفَيۡنِ قَالَ انْـفُخُوۡا ؕ حَتّٰٓى اِذَا جَعَلَهٗ نَارًا ۙ قَالَ اٰتُوۡنِىۡۤ اُفۡرِغۡ عَلَيۡهِ قِطۡرًا ؕAatuunii zubaral hadiid, hattaaa izaa saawaa bainas sadafaini qoolan fukhuu hattaaa izaa ja'alahuu naaran qoola aatuuniii ufrigh 'alaihi qitraa96. Berilah aku potongan-potongan besi!" Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulkarnain) berkata, "Tiuplah (api itu)!" Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu)."Juz ke-16 tafsir ayat ke-96
-
فَمَا اسۡطَاعُوۡۤا اَنۡ يَّظۡهَرُوۡهُ وَمَا اسۡتَطَاعُوۡا لَهٗ نَـقۡبًاFamas taa'uuu any yazharuuhu wa mastataa'uu lahuu naqbaa97. Maka mereka (Yakjuj dan Makjuj) tidak dapat mendakinya dan tidak dapat (pula) melubanginya.Juz ke-16 tafsir ayat ke-97
-
قَالَ هٰذَا رَحۡمَةٌ مِّنۡ رَّبِّىۡ ۚ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ رَبِّىۡ جَعَلَهٗ دَكَّآءَ ۚ وَكَانَ وَعۡدُ رَبِّىۡ حَقًّا ؕQoola haaza rahmatummir Rabbii fa izaa jaaa'a wa'du Rabbii ja'alahuu dakkaaa'a; wa kaana; wa du Rabbii haqqoo98. Dia (Zulkarnain) berkata, "(Dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila janji Tuhanku sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya; dan janji Tuhanku itu benar."Juz ke-16 tafsir ayat ke-98
-
وَتَرَكۡنَا بَعۡضَهُمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ يَّمُوۡجُ فِىۡ بَعۡضٍ وَّنُفِخَ فِى الصُّوۡرِ فَجَمَعۡنٰهُمۡ جَمۡعًاWa taraknaa ba'dahum Yawma'iziny yamuuju fii ba'dinw wa nufikha fis Suuri fajama'naahum jam'aa99. Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Yakjuj dan Makjuj) berbaur antara satu dengan yang lain, dan (apa-bila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya.Juz ke-16 tafsir ayat ke-99
-
وَّعَرَضۡنَا جَهَـنَّمَ يَوۡمَٮِٕذٍ لِّـلۡكٰفِرِيۡنَ عَرۡضَا ۙWa 'aradnaa jahannama Yawma'izil lilkaafiriina 'ardaa100. Dan Kami perlihatkan (neraka) Jahanam dengan jelas pada hari itu kepada orang kafir,Juz ke-16 tafsir ayat ke-100
-
اۨلَّذِيۡنَ كَانَتۡ اَعۡيُنُهُمۡ فِىۡ غِطَآءٍ عَنۡ ذِكۡرِىۡ وَكَانُوۡا لَا يَسۡتَطِيۡعُوۡنَ سَمۡعًاAllaziina kaanat a'yunuhum fii ghitaaa'in 'an zikrii wa kaanuu la yastatii'uuna sam'aa101. (yaitu) orang yang mata (hati)nya dalam keadaan tertutup (tidak mampu) dari memperhatikan tanda-tanda (kebesaran)-Ku, dan mereka tidak sanggup mendengar.Juz ke-16 tafsir ayat ke-101
-
اَفَحَسِبَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡۤا اَنۡ يَّتَّخِذُوۡا عِبَادِىۡ مِنۡ دُوۡنِىۡۤ اَوۡلِيَآءَ ؕ اِنَّاۤ اَعۡتَدۡنَا جَهَـنَّمَ لِلۡكٰفِرِيۡنَ نُزُلًاAfahasibal laziina kafaruuu any yattakhizuu 'ibaadii min duuniii awliyaaa'; innaaa a'tadnaa jahannama lilkaafi riina nuzulaa102. Maka apakah orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sungguh, Kami telah menyediakan (neraka) Jahanam sebagai tempat tinggal bagi orang-orang kafir.Juz ke-16 tafsir ayat ke-102
-
قُلۡ هَلۡ نُـنَبِّئُكُمۡ بِالۡاَخۡسَرِيۡنَ اَعۡمَالًاQul hal nunabbi'ukum bilakhsariina a'maalaa103. Katakanlah (Muhammad), "Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?"Juz ke-16 tafsir ayat ke-103
-
اَ لَّذِيۡنَ ضَلَّ سَعۡيُهُمۡ فِى الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا وَهُمۡ يَحۡسَبُوۡنَ اَنَّهُمۡ يُحۡسِنُوۡنَ صُنۡعًاAllaziina dalla sa'yuhum fil hayaatid dunyaa wa hum yahsabuuna annahum yuhsinuuna sun'aa104. (Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.Juz ke-16 tafsir ayat ke-104
-
اُولٰۤٮِٕكَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمۡ وَلِقَآٮِٕهٖ فَحَبِطَتۡ اَعۡمَالُهُمۡ فَلَا نُقِيۡمُ لَهُمۡ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ وَزۡنًـاUlaaa'ikal laziina kafaruu bi aayaati Rabbihim wa liqooa'ihii fahabitat a'maaluhum falaa nuqiimu lahum Yawmal Qiyaamati waznaa105. Mereka itu adalah orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap pertemuan dengan-Nya. Maka sia-sia amal mereka, dan Kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat.Juz ke-16 tafsir ayat ke-105
-
ذٰلِكَ جَزَآؤُهُمۡ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوۡا وَاتَّخَذُوۡۤا اٰيٰتِىۡ وَرُسُلِىۡ هُزُوًاZaalika jazaaa'uhum jahannamu bimaa kafaruu wattakhazuuu Aayaatii wa Rusulii huzuwaa106. Demikianlah, balasan mereka itu neraka Jahanam, karena kekafiran mereka, dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai bahan olok-olok.Juz ke-16 tafsir ayat ke-106
-
اِنَّ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَانَتۡ لَهُمۡ جَنّٰتُ الۡفِرۡدَوۡسِ نُزُلًا ۙInnal laziina aamanuu wa 'amilus saalihaati kaanat lahum Jannaatul Firdawsi nuzulaa107. Sungguh, orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, untuk mereka disediakan surga Firdaus sebagai tempat tinggal,Juz ke-16 tafsir ayat ke-107
-
خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَا لَا يَـبۡغُوۡنَ عَنۡهَا حِوَلًاKhaalidiina fiiha la yabghuuna 'anhaa hiwalaa108. mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin pindah dari sana.Juz ke-16 tafsir ayat ke-108
-
قُلْ لَّوۡ كَانَ الۡبَحۡرُ مِدَادًا لِّـكَلِمٰتِ رَبِّىۡ لَـنَفِدَ الۡبَحۡرُ قَبۡلَ اَنۡ تَـنۡفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّىۡ وَلَوۡ جِئۡنَا بِمِثۡلِهٖ مَدَدًاQul law kaanal bahru midaadal lik Kalimaati Rabbii lanafidal bahru qabla an tanfada Kalimaatu Rabbii wa law ji'naa bimislihii madadaa109. Katakanlah (Muhammad), "Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."Juz ke-16 tafsir ayat ke-109
-
قُلۡ اِنَّمَاۤ اَنَا بَشَرٌ مِّثۡلُكُمۡ يُوۡحٰٓى اِلَىَّ اَنَّمَاۤ اِلٰهُكُمۡ اِلٰـهٌ وَّاحِدٌ ۚ فَمَنۡ كَانَ يَرۡجُوۡالِقَآءَ رَبِّهٖ فَلۡيَـعۡمَلۡ عَمَلًا صَالِحًـاوَّلَايُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖۤ اَحَدًاQul innamaaa ana basharum mislukum yuuhaaa ilaiya annamaa ilaahukum Ilaahunw Waahid; faman kaana yarjuu liqooa'a Rabbihii falya'mal 'amalan saalihanw wa laa yushrik bi'ibaadati Rabbihiii ahadaa110. Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa." Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."Juz ke-16 tafsir ayat ke-110
Idries Shah mengatakan kisah ini disampaikan di sebuah madrasah Sufi, sebagai suatu latihan-pengembangan bagi para murid yang dianggap terlalu berpikir harafiah.
Berkat bantuan mereka, Sultan Alaiddin mendapat kemenangan, maka atas jasa baik mereka itu, Sultan Alaiddin menghadiahkan sebidang tanah kepada mereka di Asia Kecil dekat Byzantium.
Wirid agar suami tunduk pada istri, dimaksudkan untuk memberi efek suami lebih sayang dan cinta pada istri. Wirid ini agar rumah tangga juga lebih harmonis.
Sesama kaum muslim dianjurkan bahkan diharuskan harus saling mendoakan, dan di antara fadhilah dan keuntungan mendoakan sesama kaum muslim ini, akan mendapat ganjaran pahala yang dahsyat
Kala itu, kaum perempuan lebih diletakkan sebagai istri yang bertanggungjawab untuk melahirkan anak, berhias untuk suami, melayani suami, dan fungsi domestik lainnya.