QS. Taha Ayat 101-135
-
خٰلِدِيۡنَ فِيۡهِ ؕ وَسَآءَ لَهُمۡ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ حِمۡلًاKhaalidiina fiihi wa saaa'a lahum Yawmal Qiyaamati himlaa101. mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan sungguh buruk beban dosa itu bagi mereka pada hari Kiamat,Juz ke-16 tafsir ayat ke-101
-
يَّوۡمَ يُنۡفَخُ فِى الصُّوۡرِ وَنَحۡشُرُ الۡمُجۡرِمِيۡنَ يَوۡمَٮِٕذٍ زُرۡقًاYawma yunfakhu fissuuri wa nahshurul mujrimiina Yawma 'izin zurqoo102. pada hari (Kiamat) sangkakala ditiup (yang kedua kali) dan pada hari itu Kami kumpulkan orang-orang yang berdosa dengan (wajah) biru muram,Juz ke-16 tafsir ayat ke-102
-
يَّتَخَافَـتُوۡنَ بَيۡنَهُمۡ اِنۡ لَّبِثۡتُمۡ اِلَّا عَشۡرًاYatakhaafatuuna bainahum il labistum illaa 'ashraa103. mereka saling berbisik satu sama lain, "Kamu tinggal (di dunia) tidak lebih dari sepuluh (hari)."Juz ke-16 tafsir ayat ke-103
-
نَحۡنُ اَعۡلَمُ بِمَا يَقُوۡلُوۡنَ اِذۡ يَقُوۡلُ اَمۡثَلُهُمۡ طَرِيۡقَةً اِنۡ لَّبِثۡتُمۡ اِلَّا يَوۡمًاnahnu a'lamu bimaa yaquuluuna iz yaquulu amsaluhum tariiqatan illabistum illaa yawmaa104. Kami lebih mengetahui apa yang akan mereka katakan, ketika orang yang paling lurus jalannya mengatakan, "Kamu tinggal (di dunia), tidak lebih dari sehari saja."Juz ke-16 tafsir ayat ke-104
-
وَيَسۡـــَٔلُوۡنَكَ عَنِ الۡجِبَالِ فَقُلۡ يَنۡسِفُهَا رَبِّىۡ نَسۡفًاWa yas'aluunaka 'anil jibaali faqul yansifuhaa Rabbii nasfaa105. Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang gunung-gunung, maka katakanlah, "Tuhanku akan menghancurkannya (pada hari Kiamat) sehancur-hancurnya,Juz ke-16 tafsir ayat ke-105
-
فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفۡصَفًاFa yazaruhaa qoo'an safsafaa106. kemudian Dia akan menjadikan (bekas gunung-gunung) itu rata sama sekali,Juz ke-16 tafsir ayat ke-106
-
لَّا تَرٰى فِيۡهَا عِوَجًا وَّلَاۤ اَمۡتًاLaa taraa fiihaa 'iwajanw wa laaa amtaa107. (sehingga) kamu tidak akan melihat lagi ada tempat yang rendah dan yang tinggi di sana."Juz ke-16 tafsir ayat ke-107
-
يَوۡمَٮِٕذٍ يَّتَّبِعُوۡنَ الدَّاعِىَ لَا عِوَجَ لَهٗؕ وَخَشَعَتِ الۡاَصۡوَاتُ لِلرَّحۡمٰنِ فَلَا تَسۡمَعُ اِلَّا هَمۡسًاYawma iziny yattabi'uunad daa'iya laa 'iwaja lahuu wa khasha'atil aswaatu lir Rahmaani falaa tasma'u illaa hamsaa108. Pada hari itu mereka mengikuti (panggilan) penyeru (malaikat) tanpa berbelok-belok (membantah); dan semua suara tunduk merendah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, sehingga yang kamu dengar hanyalah bisik-bisik.Juz ke-16 tafsir ayat ke-108
-
يَوۡمَٮِٕذٍ لَّا تَنۡفَعُ الشَّفَاعَةُ اِلَّا مَنۡ اَذِنَ لَـهُ الرَّحۡمٰنُ وَرَضِىَ لَـهٗ قَوۡلًاYawma 'izil laa tanfa'ush shafaa'atu illaa man azina lahur Rahmaanu wa radiya lahuu qawlaa109. Pada hari itu tidak berguna syafaat (pertolongan), kecuali dari orang yang telah diberi izin oleh Tuhan Yang Maha Pengasih, dan Dia ridhai perkataannya.Juz ke-16 tafsir ayat ke-109
-
يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ اَيۡدِيۡهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ وَلَا يُحِيۡطُوۡنَ بِهٖ عِلۡمًاYa'lamu maa bainaa aidiihim wa maa khalfahum wa laa yauhiituuna bihii 'ilmaa110. Dia (Allah) mengetahui apa yang di hadapan mereka (yang akan terjadi) dan apa yang di belakang mereka (yang telah terjadi), sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya.Juz ke-16 tafsir ayat ke-110
-
وَعَنَتِ الۡوُجُوۡهُ لِلۡحَىِّ الۡقَيُّوۡمِؕ وَقَدۡ خَابَ مَنۡ حَمَلَ ظُلۡمًاWa 'anatil wujuuhu lil Haiiyil Qaiyuumi wa qad khaaba man hamala zulmaa111. Dan semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Hidup dan Yang Berdiri Sendiri. Sungguh rugi orang yang melakukan kezhaliman.Juz ke-16 tafsir ayat ke-111
-
وَمَنۡ يَّعۡمَلۡ مِنَ الصّٰلِحٰتِ وَهُوَ مُؤۡمِنٌ فَلَا يَخٰفُ ظُلۡمًا وَّلَا هَضۡمًاWa mai ya'mal minas saalihaati wa huwa mu'minun falaa yakhaafu zulmanw wa laa hadmaa112. Dan barang siapa mengerjakan kebajikan sedang dia (dalam keadaan) beriman, maka dia tidak khawatir akan perlakuan zhalim (terhadapnya) dan tidak (pula khawatir) akan pengurangan haknya.Juz ke-16 tafsir ayat ke-112
-
وَكَذٰلِكَ اَنۡزَلۡنٰهُ قُرۡاٰنًا عَرَبِيًّا وَّ صَرَّفۡنَا فِيۡهِ مِنَ الۡوَعِيۡدِ لَعَلَّهُمۡ يَتَّقُوۡنَ اَوۡ يُحۡدِثُ لَهُمۡ ذِكۡرًاWa kazaalika anzalnaahu Qur-aanan 'Arabiyyanw wa sarrafnaa fii hi minal wa'iidi la'allahum yattaquuna aw yuhdisu lahum zikraa113. Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Qur'an dalam bahasa Arab, dan Kami telah menjelaskan berulang-ulang di dalamnya sebagian dari ancaman, agar mereka bertakwa, atau agar (Al-Qur'an) itu memberi pengajaran bagi mereka.Juz ke-16 tafsir ayat ke-113
-
فَتَعٰلَى اللّٰهُ الۡمَلِكُ الۡحَـقُّ ۚ وَلَا تَعۡجَلۡ بِالۡقُرۡاٰنِ مِنۡ قَبۡلِ اَنۡ يُّقۡضٰٓى اِلَيۡكَ وَحۡيُهٗۖ وَقُلْ رَّبِّ زِدۡنِىۡ عِلۡمًاFata'aalal laahul Malikul Haqq; wa laa ta'jal bil Quraani min qabli ai yuqdaaa ilaika wahyuhuu wa qur Rabbi zidnii 'ilmaa114. Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur'an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, "Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku. "Juz ke-16 tafsir ayat ke-114
-
وَلَـقَدۡ عَهِدۡنَاۤ اِلٰٓى اٰدَمَ مِنۡ قَبۡلُ فَنَسِىَ وَلَمۡ نَجِدۡ لَهٗ عَزۡمًاWa laqad 'ahidnaaa ilaaa Aadama min qablu fanasiya wa lam najid lahuu 'azmaa115. Dan sungguh telah Kami pesankan kepada Adam dahulu, tetapi dia lupa, dan Kami tidak dapati kemauan yang kuat padanya.Juz ke-16 tafsir ayat ke-115
-
وَاِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلٰٓٮِٕكَةِ اسۡجُدُوۡا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوۡۤا اِلَّاۤ اِبۡلِيۡسَؕ اَبٰىWa iz qulnaa lilma laaa'ikatis juduu li Aadama fasajaduuu illaaa Ibliis; abaa116. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam!" Lalu mereka pun sujud kecuali Iblis; dia menolak.Juz ke-16 tafsir ayat ke-116
-
فَقُلۡنَا يٰۤاٰدَمُ اِنَّ هٰذَا عَدُوٌّ لَّكَ وَلِزَوۡجِكَ فَلَا يُخۡرِجَنَّكُمَا مِنَ الۡجَـنَّةِ فَتَشۡقٰىFaqulnaa yaaa Aadamu inna haazaa 'aduwwul laka wa lizawjika falaa yukhrijan nakumaa minal Jannati fatashqoo117. Kemudian Kami berfirman, "Wahai Adam! Sungguh ini (Iblis) musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu berdua dari surga, nanti kamu celaka.Juz ke-16 tafsir ayat ke-117
-
اِنَّ لَـكَ اَلَّا تَجُوۡعَ فِيۡهَا وَلَا تَعۡرٰىۙInnaa laka allaa tajuu'a fiiha wa laa ta'raa118. Sungguh, ada (jaminan) untukmu di sana, engkau tidak akan kelaparan dan tidak akan telanjang.Juz ke-16 tafsir ayat ke-118
-
وَاَنَّكَ لَا تَظۡمَؤُا فِيۡهَا وَلَا تَضۡحٰىWa annaka laa tazma'u fiihaa wa laa tadhaa119. Dan sungguh, di sana engkau tidak akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari."Juz ke-16 tafsir ayat ke-119
-
فَوَسۡوَسَ اِلَيۡهِ الشَّيۡطٰنُ قَالَ يٰۤاٰدَمُ هَلۡ اَدُلُّكَ عَلٰى شَجَرَةِ الۡخُلۡدِ وَمُلۡكٍ لَّا يَبۡلٰىFa waswasa ilaihish Shaitaanu qoola yaaa Aadamu hal adulluka 'alaa shajaratil khuldi wa mulkil laa yablaa120. Kemudian setan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya, dengan berkata, "Wahai Adam! Maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?"Juz ke-16 tafsir ayat ke-120
-
فَاَكَلَا مِنۡهَا فَبَدَتۡ لَهُمَا سَوۡاٰ تُہُمَا وَطَفِقَا يَخۡصِفٰنِ عَلَيۡهِمَا مِنۡ وَّرَقِ الۡجَـنَّةِ وَعَصٰۤى اٰدَمُ رَبَّهٗ فَغَوٰىۖFa akalaa minhaa fabadat lahumaa saw aatuhumaa wa tafiqoo yakhsifaani 'alaihimaa minw waraqil jannah; wa 'asaaa Aadamu Rabbahuu faghawaa121. Lalu keduanya memakannya, lalu tampaklah oleh keduanya aurat mereka dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan telah durhakalah Adam kepada Tuhannya, dan sesatlah dia.Juz ke-16 tafsir ayat ke-121
-
ثُمَّ اجۡتَبٰهُ رَبُّهٗ فَتَابَ عَلَيۡهِ وَهَدٰىSummaj tabbahu Rabbuhuu fataaba 'alaihi wa hadaa122. Kemudian Tuhannya memilih dia, maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk.Juz ke-16 tafsir ayat ke-122
-
قَالَ اهۡبِطَا مِنۡهَا جَمِيۡعًاۢ بَعۡضُكُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ ۚ فَاِمَّا يَاۡتِيَنَّكُمۡ مِّنِّىۡ هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَاىَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشۡقٰىQoolah bita minhaa jamii'am ba'dukum liba'din 'aduww; fa immaa yaati yannakum minnii hudan famanit taba'a hudaaya falaa yadillu wa laa yashhqoo123. Dia (Allah) berfirman, "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah) barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.Juz ke-16 tafsir ayat ke-123
-
وَمَنۡ اَعۡرَضَ عَنۡ ذِكۡرِىۡ فَاِنَّ لَـهٗ مَعِيۡشَةً ضَنۡكًا وَّنَحۡشُرُهٗ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ اَعۡمٰىWa man a'rada 'an Zikrii fa inna lahuu ma'iishatan dankanw wa nahshuruhuu Yawmal Qiyaamati a'maa124. Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta."Juz ke-16 tafsir ayat ke-124
-
قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرۡتَنِىۡۤ اَعۡمٰى وَقَدۡ كُنۡتُ بَصِيۡرًاQoola Rabbi lima hashar tanii a'maa wa qad kuntu basiiraa125. Dia berkata, "Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulu aku dapat melihat?"Juz ke-16 tafsir ayat ke-125
-
قَالَ كَذٰلِكَ اَتَـتۡكَ اٰيٰتُنَا فَنَسِيۡتَهَاۚ وَكَذٰلِكَ الۡيَوۡمَ تُنۡسٰىQoola kazaalika atatka Aayaatunaa fanasiitahaa wa kazaalikal Yawma tunsaa126. Dia (Allah) berfirman, "Demikianlah, dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, dan kamu mengabaikannya, jadi begitu (pula) pada hari ini kamu diabaikan."Juz ke-16 tafsir ayat ke-126
-
وَكَذٰلِكَ نَجۡزِىۡ مَنۡ اَسۡرَفَ وَلَمۡ يُؤۡمِنۡۢ بِاٰيٰتِ رَبِّهٖؕ وَلَعَذَابُ الۡاٰخِرَةِ اَشَدُّ وَاَبۡقٰىWa kazaalika najzii man asrafa wa lam yu'mim bi Aayaati Rabbih; wa la'azaabul Aakhirati ashaddu wa abqoo127. Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Sungguh, azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.Juz ke-16 tafsir ayat ke-127
-
اَفَلَمۡ يَهۡدِ لَهُمۡ كَمۡ اَهۡلَكۡنَا قَبۡلَهُمۡ مِّنَ الۡقُرُوۡنِ يَمۡشُوۡنَ فِىۡ مَسٰكِنِهِمۡؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى النُّهٰىAfalam yahdi lahum kam ahlaknaa qablahum minal quruuni yamshuuna fii masaakinihim; inna fii zaalika la Aayaatil li ulinnuhaa128. Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (orang-orang musyrik) berapa banyak (generasi) sebelum mereka yang telah Kami binasakan, padahal mereka melewati (bekas-bekas) tempat tinggal mereka (umat-umat itu)? Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berakal.Juz ke-16 tafsir ayat ke-128
-
وَلَوۡلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتۡ مِنۡ رَّبِّكَ لَــكَانَ لِزَامًا وَّاَجَلٌ مُّسَمًّىؕWa law laa Kalimatun sabaqat mir Rabbika lakaana lizaamanw wa ajalum musammaa129. Dan kalau tidak ada suatu ketetapan terdahulu dari Tuhanmu serta tidak ada batas yang telah ditentukan (ajal), pasti (siksaan itu) menimpa mereka.Juz ke-16 tafsir ayat ke-129
-
فَاصۡبِرۡ عَلٰى مَا يَقُوۡلُوۡنَ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ قَبۡلَ طُلُوۡعِ الشَّمۡسِ وَقَبۡلَ غُرُوۡبِهَا ۚ وَمِنۡ اٰنَآىٴِ الَّيۡلِ فَسَبِّحۡ وَاَطۡرَافَ النَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرۡضٰىFasbir 'alaa maa yaquuluuna wa sabbih bihamdi Rabbika qabla tuluu'ish shamsi wa qabla ghuruubihaa wa min aanaaa'il laili fasbbih wa atraafan nahaari la 'allaka tardaa130. Maka sabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam; dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan di ujung siang hari, agar engkau merasa tenang.Juz ke-16 tafsir ayat ke-130
-
وَلَا تَمُدَّنَّ عَيۡنَيۡكَ اِلٰى مَا مَتَّعۡنَا بِهٖۤ اَزۡوَاجًا مِّنۡهُمۡ زَهۡرَةَ الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا لِنَفۡتِنَهُمۡ فِيۡهِ ؕ وَرِزۡقُ رَبِّكَ خَيۡرٌ وَّاَبۡقٰىWa laa tamuddanna 'ainaika ilaa ma matta'na bihiii azwajam minhum zahratal hayaatid dunya linaftinahum fiih; wa rizqu Rabbika khairunw wa abqoo131. Dan janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada kenikmatan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, (sebagai) bunga kehidupan dunia agar Kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.Juz ke-16 tafsir ayat ke-131
-
وَاۡمُرۡ اَهۡلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصۡطَبِرۡ عَلَيۡهَا ؕ لَا نَسْأَلُكَ رِزۡقًا ؕ نَحۡنُ نَرۡزُقُكَ ؕ وَالۡعَاقِبَةُ لِلتَّقۡوٰىWaamur ahlaka bis Salaati wastabir 'alaihaa la nas'aluka rizqoo; nahnu narzuquk; wal 'aaqibatu littaqwaa132. Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.Juz ke-16 tafsir ayat ke-132
-
وَقَالُوۡا لَوۡلَا يَاۡتِيۡنَا بِاٰيَةٍ مِّنۡ رَّبِّهٖ ؕ اَوَلَمۡ تَاْتِهِمْ بَيِّنَةُ مَا فِى الصُّحُفِ الۡاُوۡلٰىWa qooluu law laa yaatiinaa bi Aayatim mmir Rabbih; awalam taatihim baiyinatu maa fis suhufil uulaa133. Dan mereka berkata, "Mengapa dia tidak membawa tanda (bukti) kepada kami dari Tuhannya?" Bukankah telah datang kepada mereka bukti (yang nyata) sebagaimana yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu?Juz ke-16 tafsir ayat ke-133
-
وَلَوۡ اَنَّاۤ اَهۡلَكۡنٰهُمۡ بِعَذَابٍ مِّنۡ قَبۡلِهٖ لَـقَالُوۡا رَبَّنَا لَوۡلَاۤ اَرۡسَلۡتَ اِلَـيۡنَا رَسُوۡلًا فَنَتَّبِعَ اٰيٰتِكَ مِنۡ قَبۡلِ اَنۡ نَّذِلَّ وَنَخۡزٰىWa law annaaa ahlaknaahum bi'azaabim min qablihii laqooluu Rabbanaa law laaa arsalta ilainaa Rasuulan fanattabi's Aayaatika min qabli an nazilla wa nakhzaa134. Dan kalau mereka Kami binasakan dengan suatu siksaan sebelumnya (Al-Qur'an itu diturunkan), tentulah mereka berkata, "Ya Tuhan kami, mengapa tidak Engkau utus seorang rasul kepada kami, sehingga kami mengikuti ayat-ayat-Mu sebelum kami menjadi hina dan rendah?"Juz ke-16 tafsir ayat ke-134
-
قُلۡ كُلٌّ مُّتَرَبِّصٌ فَتَرَبَّصُوۡا ۚ فَسَتَعۡلَمُوۡنَ مَنۡ اَصۡحٰبُ الصِّرَاطِ السَّوِىِّ وَمَنِ اهۡتَدٰىQul kullum mutarabbisun fatarabbasuu fasta'lamuuna man Ashaabus Siraatis Sawiyyi wa manih tadaa135. Katakanlah (Muhammad), "Masing-masing (kita) menanti, maka nantikanlah olehmu! Dan kelak kamu akan mengetahui, siapa yang menempuh jalan yang lurus, dan siapa yang telah mendapat petunjuk."Juz ke-16 tafsir ayat ke-135
Saat ini, ramalan dan tukang ramal tengah ramai diperbincangkan. Bahkan banyak masyarakat antusias mendengarkan ramalan dari tukang-tukang ramal yang kian berseliweran di jagat maya atau media sosial.
Apakah keputihan yang biasa dialami kaum wanita termasuk najis atau tidak? Bagimana pula hukumnya bila pakaian terkena keputihan tersebut?
Hukum berdoa dalam hati ini perlu diketahui oleh setiap muslim, supaya kedepannya lebih mengetahui dan memahami hukum-hukum dalam Islam sesuai dengan ketentuan dan riwayat.
Di malam Nisfu Syaban itu, kaum muslim dianjurkan melakukan amalan-amalan tertentu. Benarkan demikian? Bagaimana pandangan imam 4 Mazhab dalam hal ini?
Menteri Agama Nasaruddin Umar memperkenalkan konsep Kurikulum Cinta dalam Sarasehan Ulama Nahdlatul Ulama (NU).