Kisah Muslimah Amerika Ketika Suami dan Dirinya Mengidap AIDS

Rabu, 21 Desember 2022 - 05:15 WIB
Tetapi juga memahami apa yang dibicarakan istrinya.

Saya menikah lagi untuk waktu yang sangat singkat, empat bulan, dengan seorang pria yang telah saya kenal selama lima belas tahun. Dia tahu saya mengidap virus itu; selama empat tahun dia meminta saya untuk menikah dengannya, dan saya menolak karena dia tidak terkena virus itu.

Akhirnya saya mengatakan ya, tetapi saya merasa tidak nyaman selama perkawinan itu. Tentu saja kami menggunakan alat pelindung. Tetapi saya selalu khawatir kalau-kalau alat itu robek. Pikiran saya selalu penuh kecurigaan. Saya ingin mencium. Tapi saya tidak akan menciumnya. Karena saya selalu merasa khawatir. Saya tidak pernah mendapatkan perasaan apa-apa dari hubungan intim kami karena saya tidak bisa santai. Saya tidak ingin bertanggung jawab karena menyakiti seseorang dengan cara seperti itu. Maka saya memutuskan orang yang terkena virus harus bersama dengan orang yang juga terjangkiti virus itu. Saya tidak dapat menghadapi hal itu lagi. Seseorang yang mengidap virus itu lebih membutuhkan saya daripada yang tidak.



Perjuangan yang sebenarnya bukan mengenai virus AIDS. Tetapi mengenali fakta bahwa Allahlah yang berkuasa. Persoalannya begitu sederhana. Manusialah yang mempersulit semuanya. Manusia ingin mendapatkan apa yang diinginkannya ketika dia menghendakinya. Kenyataan tidaklah seperti itu.

Saya tahu kepada siapa saya harus pergi. Saya mengucapkan syahadat. Saya memasuki perjanjian dengan Allah. Saya merasa seperti menemukan sebelanga emas di ujung pelangi. Rasanya saya dapat merasakan segala sesuatu. AIDS membuat saya mengerti siapa Allah.

Bagaimana saya memandang AIDS saat ini? Saya memandangnya seolah-olah Allah memberi kita kesempatan hebat untuk menggalang aksi spiritual kami bersama-sama. Tetapi saya tidak dapat berdiri dengan tombak dan perisai saya dan muncul dari pusat Amazon sambil berkata, "Sekarang lihatlah! Kalian semua harus bangkit dan melakukan hal ini!" Saya harus mengatakannya dengan kalimat yang lebih halus, "Lindungi kami. Dukunglah kami ketika kami melintasi dinding-dinding bata ini. Banyak pekerjaan yang harus kami lakukan, walaupun tugas itu tidak menyenangkan. Kami harus melindungi kepentingan kami di sini."

Anak-anak saya sangat cantik. Semua anak saya mengetahui saya mengidap virus itu, kecuali yang paling kecil. Umurnya delapan tahun. Sekarang saya masih membiarkannya bermain dengan boneka Barbienya. Mengapa saya harus membuatnya takut?

Anak saya yang paling besar tampaknya begitu penasaran dengan dunia luar. Dia sedikit nakal. Saya melihat dia mulai aktif secara seksual, lalu saya berkata kepadanya, "Saya mendapat AIDS dan saya telah menikah. Kamu harus sangat hati-hati, kamu juga tidak terlepas dari kemungkinan itu, mengerti?"

Saya memeriksakan mereka. Mereka mengira kami pergi untuk kunjungan rutin kepada dokter anak-anak. Segalanya berjalan dengan baik. Tak satu pun dari anak-anak itu HIV-positif. Saya sangat bersyukur bahwa anak-anak saya tidak terjangkiti virus itu, saya tidak berhenti memekikkan Allahu Akbar!

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Allah 'azza wajalla telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.  Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Ia merasa senang saat berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena puasanya.

(HR. Muslim No. 1944)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More